Sweet Night

3.9K 218 39
                                    

haaiiiiiiiii!!!!!!! apa kabar kalian yang di sini, di sana, di situ, di sono?

*

Jisoo mengeratkan pelukan lagi dan menenggelamkan setengah wajah di leher Rose. Aroma tubuh dihirup bak dijadikan obat penenang setelah berjam-jam mengurus pekerjaan. Di saat bersamaan Rose selalu punya aura yang memikat. Hanya seorang Rose beserta semua yang dimiliki telah cukup membuat Jisoo terjerat sampai mengabaikan wanita lain.

Kecupan demi kecupan kecil menuruni leher menuju bahu dan dada atas tak tertutup kain. Jisoo kemudian berlutut mencium pusar Rose. Lidah menjulur membasahi sekitaran pusar sembari menekan-nekan membuat sensasi geli. Kedua tangan ikut andil melepas ikatan celana dan melonggarkannya.

"Cupphh mm...,"

Jisoo tiba-tiba menghentikan jilatan saat merasa sesak di bagian dalan jins. Dia berdiri meraih wajah Rose untuk berciuman sementara tangan melepas pengait dan menurunkan ritsleting tanpa melepas celana. Rose berinisiatif meraba selangkangan pun langsung ditahan.

"Nanti dulu ne," desis Jisoo sedikit mendesah lalu mencium Rose lagi. "Muacchh aahhh,"

Lidah Jisoo sedikit menjulur menyapu bibir. Tapi ketika Rose ingin memagut Jisoo perlahan menjauh melumat dagu dan rahang. Sontak Rose mendesah frustasi tak tahan ingin dikulum karena birahinya sudah naik. Di sisi lain, tampak wanita transek tersenyum nakal sebelum kemudian menjilat lekuk telinga sambil jemari meremas dada yang masih berlindung di balutan kain.

"Sshhhh aahhh, Unnie..., oouuhhhh," desah Rose setengah terpejam dalam setiap buaian yang Jisoo berikan. "Unnieeeee, nnggghhhhh aahhhhh!"

"Muaaccchh. Rosie, kau mau apa, hm?" tanya Jisoo menggoda seraya terus mengusap pelan hidungnya ke pipi Rose.

"Unnie. Aku mau Unnie."

"Sudah jelas aku di sini, Sayang. Mau apa lagi, hm?" pancing Jisoo mencubit kecil puting Rose lalu mengecup pipi itu.

"Shhh, Unnieee...," rajuk Rose malu mengakui bahwa dia ingin Jisoo segera menyentuhnya lebih intim.

"Ehem? Hehehehehe," cengir Jisoo mengusapkan wajah ke leher Rose lalu mengajaknya berpindah ke sofa.

Jisoo langsung melepas celana panjang dan celana dalam Rose. Kedua tangan membuka kaki lebar-lebar menampakkan alat vital bersih tanpa bulu-bulu kemaluan. Libido Jisoo kian membuncah menjemputnya agar segera 'bermain'.

Perlahan bibir Jisoo mengecup area kedua paha bergantian sambil sesekali melumat kulit lembut meninggalkan bekas merah. Di sisi lain, napas Rose berat tak sabar mendapat sentuhan basah di liangnya. Jemari lentik meremas sendiri kedua buah dada masih dalam pelukan pakaian. Sampailah kemudian Jisoo mengangkat kedua paha itu ke pundak membuat wajahnya tenggelam di antara selangkangan.

"Aakkk," desah Rose tertahan mendapat sapuan lidah Jisoo di bagian kelentitan. "Ooohhh...." Tangan Rose reflek meremas kepala Jisoo sedikit memberi penekanan tak ingin sang tuan berhenti.

Geli dan nikmat meremas sekujur tubuh Rose setiap merasakan jilatan dan hisapan Jisoo. Kini ditambah tangan kanan Jisoo menyelinap ke balik baju memilin puting. Rose lagi-lagi mendesah keenakan seraya menengadah memandang langit-langit. Pinggul pun sedikit maju-mundur mengikuti ritme lidah sembari jemari masih terus mengusap kepala Jisoo.

"Ouuuhhhh, Unnieeeeee, sshhhhh!"

Jisoo tiba-tiba melepas jilatan dan setengah bangkit membungkuk melumat bibir Rose sambil menanggalkan kemejanya sendiri. Rose membantu melepas pengait bra lalu menurunkan celana Jisoo membuat adik sepupu Seohyun benar-benar telanjang bulat. Tangan yang sempat ditahan saat ingin memainkan penis kini leluasa melakukannya sambil tangan lain meremas dada tergantung bebas.

Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang