Yes!

1.6K 186 94
                                    

haaaiiiii kalongers! sudah dua malam tidak up karena pas imlek banyak tamu jadi gak sempet ngetik. kemarin pun masih ada tamu. hehehe. maklumi ya. 

*

Seohyun dan Yoona gelagapan karena Jisoo tidak ada kabar sama sekali. Menurut Rose yang sudah tidak bekerja dan lebih banyak di apartemen, sang tuan sudah dua malam tidak pulang tanpa memberi kabar. Dihubungi pun tidak diangkat. Rekan-rekan yang Seohyun kenal pun tidak tahu-menahu.

"Kami memang ada proyek di villa tapi hanya semalam dan sudah pulang siang kemarin. Setelah itu tidak bertemu lagi dan baru besok sore kami ada proyek lain."

Begitu jawab seorang rekan yang sering bersama Jisoo. Rekan-rekan lain pun kurang-lebih menyampaikan hal serupa. Adapun yang memberitahu jika sempat bertemu tadi malam dan mengobrol biasa di bar.

"Terdeteksi!" seru Jennie melihat kinerja radar di ponselnya.

"The 21 Night Club," sebut Yoona menyorot titik lokasi keberadaan ponsel Jisoo. "Ayo!"

Seohyun, Yoona, Jennie, dan Rose langsung masuk ke dua mobil terparkir bersebelahan. Mereka melajukan kendaraan beroda empat menuju tempat yang tak lain adalah club. Yoona yang mengetahui lokasi tempat tersebut memimpin di depan. Bersyukur jalanan tidak padat hingga bisa sedikit menaikkan kecepatan.

Tepat di tempat parkiran, Rose tergelak melihat Jisoo bersama dua orang. Khawatir bercampur senang membuat Rose kalap. Dia langsung keluar mobil berlari menghampiri Jisoo tanpa peduli ada mobil melintas hendak mencari tempat parkiran.

Tiinn!

"Rose!" kaget Seohyun buru-buru keluar mobil.

Rose tak begitu peduli dan terus berlari. Seohyun, Yoona, dan Jennie pun menyusul sebelum Rose membuat kekacauan lebih parah.

Hap!

"Jisoo Unnie!" seru Rose memeluk Jisoo membuat kedua orang lain terheran-heran. "Unnie, kau ke mana saja? Mengapa tidak pulang dan-"

"Yaahh? Kau siapa?" tegur seorang wanita menarik lengan Rose agar melepas pelukan.

"Hwasa!"

Wanita memakai jaket kulit dan hotpant spontan tak terima karena Jisoo malah menegurnya. "Siapa wanita murah ini, Jisoo ah?"

"Dia adikku dan kekasih Jisoo. Kau siapa sampai berani menghina orang lain?" tegas Jennie berdiri di antara Rose dan Hwasa.

Meski Jennie pernah memandang remeh adik sepupunya, tapi hubungan keluarga agaknya membaik hingga dia tak terima Rose dihina. Bahkan dengan lantang menyebut Rose dan Jisoo punya hubungan spesial tak peduli ada seorang pria di sisi Jisoo.

"Ka-"

"Hwasa." Satu-satunya pria di sana angkat bicara. "Hwasa, ini adalah Kim Jennie. Sahabat anak pemilik Chanel sekaligus salah satu investornya. Maaf, Jennie Shi! Temanku tidak bermaksud merendahkan adik Anda."

Jennie melirik sinis sedikit menaikkan dagu seolah berkata, 'Berani hina adikku? Kau tidak ada apa-apanya dibanding aku!'

*

"Unnie, mengapa tidak pulang atau memberi kabar? Aku terus menca-"

"Apa bedanya pulang atau tidak?" potong Jisoo ketus melempar jaketnya ke sofa. "Besok kau akan pergi, 'kan? Ya pergilah! Mengapa mencariku?"

Rose menahan lengan Jisoo yang hendak menuju kamar. "Unnie, bagaimana bisa Unnie bicara begitu? Ini apartemenmu. Aku harus mencari siapa kalau bukan kau?"

Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang