haaaiiiiiiii, apa kabar duhai pembaca setia apalagi yang selalu hadir di kolom komentar?
nama-nama yang sering muncul di kolom komentar di ff terdahulu sekarang cuma nangkring di barisan vote. hahahaha.
*
Pagi-pagi sekali ponsel Yoona berdering. Satu video call dari ibunda. Yoona langsung mengangkat panggilan dan menunjukkan wajah berseri sang ibu di pagi cerah. Terlihat pula kedua orang tua berpakaian rapi seolah hendak berlibur. Ternyata tak jauh di sana terdapat keluarga besar Seohyun pula.
"Hmmm? Enak sekali berlibur di villa. Sampai kapan, Eomma?"
"Besok siang. Kau bersama Seohyun saja ya."
"Ne, Eomma. Hati-hati. Salam untuk semua."
"Halmeoni, apa Halmeoni bicara dengan Yoong ahjumma?"
"Iya, Sayang. Mau bicara pada Yoong ahjumma juga? Sini duduk di pangkuan Halmeoni!"
Yeri naik ke pangkuan Im ahjumma sambil melambai senang dan menyerukan sapaan. Seohyun samar-samar menoleh dari balik selimut lalu tidur lagi karena masih mengantuk. Tapi tiba-tiba Yoona melempar tubuh ke sisi Seohyun membuat si pemilik ranjang mengerang dan sedikit menyingkir.
"Yeri ah, lihat! Eomma masih malas-malasan di hari libur."
"Hihihihi. Kalau Eomma tidur lalu siapa yang memasak? Yoong Ahjumma bisa memasak tidak?"
"Tentu bisa. Ahjumma juga pandai memasak," sombong Yoona karena merasa diremehkan calon anak.
"Benarkah? Mengapa Ahjumma tidak pernah memasak untuk Yeri? Selama ini setiap di kantor Ahjumma selalu makan makanan yang dibeli di luar."
"Ah? Ehmm???"
"Yeri..., masih pagi. Jangan ganggu ahjumma dan eomma tidur! Kajja, Halmeoni pakaikan mantel." Terdengar suara Ock ahjumma dari kejauhan.
Yeri tercengir menunjukkan deretan gigi ompong. Dia lalu berpamitan pada Yoona dan berucap, "Ahjumma, titip cium untuk eomma ya. Muaacchhhh! Annyeong."
"Baik! Hihihihi, annyeong."
Im ahjumma turut mengakhiri panggilan karena mobil dan semua orang sudah siap berangkat.
Yoona menyipitkan mata sambil menarik ujung bibir kiri ke arah Seohyun di balik selimut. Ide nakal tersibak benak. Dia langsung naik menduduki perut Seohyun dan menyingkirkan selimut dari paras setengah tertidur itu. Alhasil, wanita beranak satu langsung mengerang disertai rontaan.
"Minggir! Arrgghhh!"
"Hahahah. Kajja, ireona! Hahahah." Kedua tangan Yoona terus menangkis pukulan Seohyun.
Sampai kemudian Yoona menangkap pergelangan Seohyun dan menghentakkan ke sisi kepala membuat rontaan berhenti berganti raut terkejut. Perlahan Yoona menurunkan badan menghabiskan jarak antara kedua wajah. Seohyun lantas mengerjap-ngerjap bingung merasakan napas hangat Yoona di pagi yang dingin begini.
"Boleh aku menciummu?" tanya Yoona langsung ke inti.
"A- a... emm?"
"Yeri yang menitipkannya padaku untukmu. Boleh tidak?" tutur Yoona lembut setengah berbisik lalu tersenyum kecil seraya menatap sendu bibir Seohyun. Kedua cengkraman di pergelangan turut merenggang. "Hanya kening dan pipi."
Seohyun bergeming ikut menatap bibir Yoona yang ingin membuat jejak di kening dan pipinya. Bibir kecil merah muda yang sering menertawakan, mengejek, membuat kesal, sampai menenangkan dia. Sisi lembut dan dewasa Yoona yang ditunjukkan sepintas lalu seperti menghalau seluruh kekesalan tertumpah. Seohyun seakan tak punya alasan menolak kecupan sederhana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You
FanfictionTudung asmara dua rekan yang jarang akur (YoonHyun) juga seorang futanari dengan submissive nya (ChaeSoo). Peringatan! selain 21+, minggir. Bahaya.