Part 2 Warna Kehidupan

887 66 0
                                    

" Jangan datang lagi bila
Masih ada niatan untuk pergi."

- Lollyta-

Sepagi ini, Lyta telah siap. Stelan celana kain dan atasan batik selututnya, serta jilbab coklat polos coklat nude senada dengan warna batiknya. Memasukkan beberapa buku catatan kecil, kotak pensil, HP dan charger, serta dompet ke dalam tas ransel.

" Ta... sarapan yuk, aku udah masak nasi goreng tuh." Lamunanya buyar dengan ajakan sarapan Senja.

" Wah... Makasih mama Senja."

" Hahahaha ... Hayuklah keburu dingin."

Menatap sajian nasi goreng yang masih mengepul, dadar telur, dan segelas teh manis hangat. Lyta menatap Senja takjub. Kapan sahabatnya ini menyiapkan segalanya?

" Masakan kamu mirip chef ternama. Yummy banget."

" Makasih master Lyta, silahkan di habiskan."

Mereka berdua tertawa.

" Kemarin aku lihat kamu sama Dipta?"

" Ah...itu, iya dia tiba-tiba ngajak ngobrol."

" Kenapa tidak mencoba lagi hubungan kalian?"

" Aku sedang malas saja."

" Malas? Setahun ini aku melihat kamu lagi gak dekat sama siapapun, terkahir sama Indra? Tapi kamu yang mutusin dia."

" Aku kan nggak tahu Dipta mungkin udah ada pacar, so I don't know."

" Nggak Ada kayaknya. Kemarin mas Fajar bilang, Dipta sempat cerita ketemu kamu. Dan...dia kayak seneng gitu."

" Aku... Belum siap menerima dia yang sekarang."

" But Why?"

" Dia menghilang Senja, demi Allah dia pergi tanpa penjelasan dan aku gak tahu apa salah aku. Bertahun-tahun aku berharap dia datang. Tapi ... Dia gak sama sekali muncul."

" I Know what you felt. Aku juga merasakan itu, ingat...waktu mas Fajar nggak bisa melamar aku. Dia ninggalin aku. Bertahun-tahun juga."

" Ah...iya, terus yang bikin kamu menerima dia lagi?"

" Alasan. Aku tau dia nggak akan pergi tanpa alasan. Aku coba memahami posisi dia. Memahami situasi yang dia pilih. Kemudian Allah mempermudah jalan kami."

" Aku...masih bingung."

" Intinya, kamu harus tau apa alasan Pradipta pergi. Kamu harus memahami dulu baru kamu bisa menyimpulkan, my baby Lyta."

Terdiam. Aku hanya bisa diam mencerna ucapan Senja bersamaan dengan nasi goreng yang tandas. Selama ini, sejak putus dari Dipta, aku memang sempat dekat dengan beberapa teman laki-laki, tunangan dengan Indra karena perjodohan Nenek. Tapi Sayang, baru berjalan 6 bulan, Indra dengan jujur mengatakan masih mencintai mantan pacarnya dan mereka ingin kembali bersama.
Tentu aku kecewa, tapi aku tidak sedih. Karena sejujurnya aku masih memikirkan Dipta.

Mengendarai my scoopy berboncengan dengan Senja membelah kota dingin Malang yang sudah tidak begitu dingin lagi. Masih sepagi ini, anak sekolah masih ramai di jalanan menuju sekolah mereka. Para pekerja dan pegawai pun terburu menuju tempat tugas.
Di sepanjang pinggir jalan, beberapa penjual sarapan masih ramai.
Pemandangan pagi dengan segala warna kehidupan yang memanjakan mata, membuat kita untuk tak lupa bersyukur.

-🌹🌹🌹-

Suasana RSJ Radjiman Wediodiningrat, Malang pagi ini.

Beberapa perawat baru berdatangan. Petugas kebersihan sudah hampir menyelesaikan pekerjaannya. Kedatangan kami tentu di terima dengan baik di sini.

Lollyta ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang