Ekstra Part 3

670 24 0
                                    

Nindina Eka Letisha, adalah nama putri ku dan Mas Rian. Sembilan bulan telah berlalu dengan cepat, putri kami sudah baru saja lahir satu minggu yang lalu. Seorang perempuan cantik dengan manik mata indah, rambut hitam dan kulit putih. Mas Rian bahkan bersyukur karena putrinya lahir dengan selamat.

Nindi, demikian kami memanggilnya. Di usiaku yang ke dua pukul sembilan dia hadir membawa cinta yang memberikan kebahagiaan bagiku dan mas Rian. Keluarga kami terasa lengkap. Kak Lissa sudah lahir lebih dulu, anaknya bersama dr. Teguh adalah laki - laki, bernama Ahmad Yusuf Pratama yang kini usianya sudah empat bulan. Kabar bahagia juga datang dari pasangan Raisa dan mas Dipta, Raisa sedang hamil, usia kandungannya tiga bulan, setelah menunggu satu setengah tahun pernikahan mereka.

" Selamat yah mbak Lyta atas kelahiran putrinya. Maaf aku gak bisa datang. Perutku udah buncit juga." suara ceria Raisa di layar HP ketika pagi ini mereka sedang video call.

" Iya Raisa, makasih yah, semoga kamu juga sehat sama bayinya, dan melahirkan dengan sehat juga semua lancar ya." ujar Raisa dari sebrang sana.

" Bro, selamat bro... Duh kasihan ya bro harus puasa dulu, hahahahaha." suara Dipta dari sebrang membuat Rian mendengus pelan.

" Kamu nanti juga akan merasakan bro, hei... Lihat anak perempuan ku, cantik kan? Lucu kan? Nanti kamu akan merasakan bro, rasanya seperti dunia mu berhenti saat anak mu lahir."

" Cantik bro, selamat sekali lagi. Yah...doakan juga semoga istriku melahirkan dengan selamat. Nanti kita kumpul lagi sudah bawa anak masing - masing yah bro."

" Aamiin Allahumma Aamiin,."

Sambungan video call pun terputus. Rian menatap istri cantiknya bersama sang bayi mungil di gendongan istrinya begitu nyaman dalam dekapan sang istri.

" Masih ingat bagaimana kalut dan panik menyambut kelahiran kamu sayang, tapi aku gak kapok. Kalau bisa aku mau punya anak lagi."

Lyta menggeleng pelan, baru seminggu dia lahiran tapi suami nya sudah berfikir punya anak lagi?

" Memangnya kamu mau punya anak berapa mas?" tanya Lyta heran

" Selama kita mampu, kita coba terus, ada dua masih mampu jadi tiga...terus kalau masih mampu..."

" Mampu apa sih?"

" Mampu secara finansial, hahahahaha... Nanti kita hitung biaya buat pendidikan, yang jelas selama aku bisa mampu bikin juga sih..."

" Hust...!! Ngawur mas. Enak situ bikinnya, apa kamu yang hamil kamu aja?"

" Aku gak punya Rahim sayang, mana bisa aku hamil."

" Eh...ada tamu mas, coba lihat deh."

Suara bell semakin nyaring di luar sana.

" Waalaikumsalam, iya." Membuka pintu depan dan terkejut melihat Teguh sudah berdiri di depan pintu.

" Yan...sehat? Mana istri mu?" tanya Teguh heran

" Di kamar sama Nindi, Mas sendirian? Gak sama mbak Lisa dan Yusuf?"

" Mereka di Mobil, kami mau pulang ke Malang yan, ini titipan jamu dari Lisa, katanya buat Lyta gitu."

" Kok gak masuk? Kenapa gak mampir dulu mas. Duduk dulu lah Mas."

" Takut kemalaman Yan, nanti saja kapan - kapanlah, kasihan si kecil nunggu di mobil, aku langsung ya Yan. Salam buat istri kamu." ujar Teguh dan segera pamit.

" Iya sudah, hati hati di jalan mas, semoga selamat sampai Malang. Salam buat Lisa dan yusuf."

" Kalau ada waktu kalian main ke Malang ya Yan."

" Siap Mas, diusahakan pasti."

" Assalamualaikum."

" Waalaikumsalam."

Setelah mengantar Teguh ke depan rumah, Rian masuk kembali ke kamar.

" Ada titipan jamu dari kakak kamu sayang."

" Oh iya ini jamu setelah melahirkan kata kak Lisa bagus banget buat kesehatan pasca melahirkan."

Rian membelai lembut dahi sang putri, Nindi yang sebentar tersenyum, kemudian seakan mau menangis dalam tidurnya.

Rian bersyukur karena Allah memberi Lita dalam hidupnya, bonus ada Nindi sebagai anak mereka. Rian berjanji akan menjaga keduanya sebisa mungkin dan sekuat ia bisa lakukan.

Bersama lollyta Rian belajar bagaimana mencintai dengan tulus, memperjuangkan dengan ikhlas dan mempertahankan dengan usaha dan doa demi keluarga kecil mereka.

Percayalah bahagia itu sesuai porsi, bagaimana kamu bahagia jika tak mensyukuri apa yang kita miliki.

- End -

Lollyta ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang