Part 7 Rahasia

565 41 0
                                    

Jangan mudah jatuh pada
Bualan manis pria, kadang yang bikin baper, lebih sering nyakitin hati.

- author-

Malam harinya

Rian tiba di depan kost Lyta tepat di jam yang di tentukan. Dengan kaos polo biru dan jaket navy di padu dengan celana jeans hitam dan sepatu vans biru tua. He is perfect.
Jika Dipta selalu dengan kesan formal dalam penampilan karena memang profesi dokternya mungkin mempengaruhi performanya. Bila santai biasanya Dipta menggunakan kemeja lengan pendek dengan warna soft dan celana jeans.
Keduanya memiliki style berbeda dalam fashion namun tak dapat di pungkiri keduanya memang menarik dengan tinggi 170 cm lebih.

Sekilas orang melihat, how so lucky Lollyta. Di perebutkan oleh dua lelaki sekaligus dengan style yang keren, usia matang dan mapan. Bila Dipta adalah dokter spesialis Jiwa, Rian adalah asisten manager Rumah sakit negeri dengan keduanya berstatus sudah PNS. Hey...jangan lupa betapa menunjangnya lecana korpri berwarna emas itu bagi mata para calon mertua.

Namun hal itu tak berlaku bagi Lollyta. Karena tidak semudah menentukan hatinya. Kisah cinta ini tak biasa. Dipta dengan mudah masih bertahta di hatinya, namun bagaimana dengan Raisa yang juga memiliki rasa yang sama. Sementara Rian yang berusaha memasuki hati Lyta belum juga mendapatkan posisinya namun menawarkan hubungan serius dengan berani melamar ke kedua orang tuanya.

" Cantik banget Neng, duh jadi pengen cepet ke KUA." Goda Rian

" Ish...harus banget gitu ya bang memujinya. Nanti saya terbang lho." Kelakar Lyta.

" Mau terbang bareng abang? Nanti abang temenin kemana aja neng."

Keduanya tertawa, sambil lalu menuju mobil Rian dan membela keramaian surabaya.
Makan adalah tujuan pertama mereka.

" Mau makan neng?" Melirik samar pada gadis di sampingnya, mengenakan gamis merah muda dengan jilbab senada, sukses membuatnya merapal istigfar berkali-kali agar masih dalam niat lurus.

" Malam ini nggak tau kenapa, pengen nasi goreng aku. Kamu suka nasi goreng?"

" Abang makan apa aja, selama sama kamu. Aku nggak milih makanan, jadi kalau kamu jadi istri abang nggak usah bingung masak apa pasti aku makan."

" Gombal ya mantan playboy nih."

" Hey...siapa playboy?"

" Kamu lah, siapa yang nggak tahu kalau Kak Rian dulu banyak deket sama cewek di kampus? "

" Oh...aku terharu, kamu memperhatikan aku waktu kuliah, oh Ya Allah ternyata dia sudah mengagumi aku sejak lama."

" Ge Er bang."

Keduanya yang mengobrol tanpa sadar telah sampai di sebuah rumah makan.

" Kayaknya disini enak nasi gorengnya, kamu makan disini apa mau cari tempat lain?" Tanya Rian sebelum mematikan mesin mobilnya.

" Aku juga kepikiran makan disini lho, kok bisa sama sih, ah...mas bisa baca pikiran?"

" Jodoh kali kita Hahahaha."

Kontan membuat mata lyta langsung terbelalak dan di respon dengan tawa keras Rian. Membuka sabuk pengaman dan langsung turun dari mobil.

Masih dalam mode senyum dan obrolan receh keduanya masih saling tertawa renyah. Sukses menenggelamkan Dipta dari pikiran Lyta. Rasanya udah lama gak tertawa kayak gini nih. Penatnya hilang.

" Setelah kelas kuliah masternya mau kerja dimana? Ada rencana? "

" Mau melamar jadi dosen di kampus-kampus sih. Rencananya gitu."

Lollyta ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang