Part 6 Harapan berbeda

560 38 0
                                    

" kadang selalu ada banyak
Hal yang terjadi tanpa kita tahu apa alasannya, begitu lah takdir. "

- Lollyta -

Waktu bergulir sedemikian cepatnya. Bukan menjadi rahasia lagi saat setiap harinya akan selalu ada perubahan dari pagi ke malam. Umur manusia pun semakin berkurang. Dunia berputar takdir pun berubah. Kemudian kita hanya bisa berlalu tanpa tau mengapa banyak hal terjadi. Semenstinya memang banyak hal terjadi tanpa kita tau alasannya. Beginilah takdir dan kuasa ilahi menulis skenario kehidupan manusia.

Mengeluh mungkin menjadi salah satu bagian dari kehidupan. Layaknya makhluk kecil tanpa kuasa, dunia selalu menyeleksi satu persatu urusan dunia tanpa kita tahu arah. Takdir kerap kali berujung pada hal yang tidak bisa di duga.

" Jadi besok kamu sudah kembali ke Surabaya Lyta? " Tanya Dipta begitu menemui Lyta setelah sarapan pagi bersama.

" Iya Mas. Sudah sebulan kok. Penelitian ini sudah selesai kok."

" Maaf aku gak bisa datang ke kedua orang tua kamu dulu, ini rumit, tolong mengerti yah." Setengah memohon Dipta menatap sedih mata Lyta

" Aku nggak maksa kamu kok, semua terserah kamu, selesaikan persoalan kamu sama Raisa dulu ya."

" Tapi kamu mau menunggu kan? Aku akan coba selesaikan semua."

" Maaf, aku sudah menunggu 7 tahun Mas, aku sudah bersabar selama itu. Aku juga tidak bisa terus menolak perjodohan kedua orang tua aku Mas. Sangkal kata orang sumenep mas."

" Tolong beri aku waktu, aku mohon. Aku sudah menunggu momen ini selama 7 tahun. Please Lolly, kamu cukup menunggu dengan sabar. Dan aku akan datang."

" Selesaikan dengan Raisa, dia wanita baik. Kalau kamu sudah punya keputusan datanglah padaku. Kalau nama mu masih bertahta di sini, maka aku akan senang hati menyambut."

Aku terdiam, dan melihat dengan tatapan tak terbaca.

" Tapi kalau aku atau kamu, memiliki orang lain dalam hati kita masing-masing, jujurlah sama aku, aku nggak mau kita saling menyakiti satu sama lain."

Aku melihat Dipta dengan tatapan tak menentu, hanya menunduk dan tanpa arah. Aku belum bisa memahami bagaimana ia berfikir. Selama ini telah banyak ia berkorban buat keluarganya. Dan saat ini, ia akn berkorban lagi? Sungguh aku akan sangat beruntung seandainya saja laki-laki disamping ku ini benar jodohku. Dia telah rela berkorban demi keluarga nya, dia adalah tipe laki-laki yang akan setia pada siapapun yang akan ia nikahi nanti.

Andai saja dipa Yaa Allah... Andai saja.

" Harus nya kamu marah sama aku Lolly, bentak aku, kamu bisa pukul aku. Aku ini bajingan dan gak harus mendapat kesempatan dari kamu."

" Aku bukan Allah yang berhak menghakimi kamu Mas. Aku paham kondisi ini berat, buat kamu dan aku. Aku ikhlas kok Mas. Apapun itu yang akan menjadi takdir kita ke depan."
Aku berusaha tersenyum meski sebenarnya aku ingin menangis saat ini.

" Dokter Dipta, pasien ada yang mengamuk dok, tolong."
Suara Adi tiba-tiba membuyarkan obrolan kita.

" Dimana sekarang? Di bawa ke ruang isolasi?"

" Iya dok. Sudah disana."

" Aku tinggal ya Lolly, " Aku mengangguk dan melihat punggung gagah dengan snelli itu menjauh dan menghilang di ruang isolasi.

- 🌹🌹🌹-

Di ruang isolasi seorang pasien terpaksa harus di berikan suntik penenang.

" Bagaimana catatan perkembangannya?" Tanya Dipta setelah berhasil menenangkan pasien laki-laki bernama Nasir.

Lollyta ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang