Part 21 Perjalanan

421 29 0
                                    


" Dia sudah menjadi milik orang lain, sudah ikhlaskan saja, mengertilah dan cari orang lain. Biarkan mereka bahagia. Kebahagiaan mu sendiri sudah menunggu."

- Lollyta -

Happy Reading 😍

.
.
.

Pesta pernikahan Dipta memang mewah, di tengah acara ada penyanyi terkenal Indonesia yaitu Sandy Sandoro yang menghibur para undangan. Bahkan di sediakan hand sanitizer di setiap meja makan. Adanya virus corona V-19 membuat orang - orang waspada. Karena pasangan pengantin adalah dokter dan perawat sehingga mereka sangat memperhatikan kebersihan dan kesehatan pengunjung juga.

Hal ini juga terlihat dari makanan yang di sediakan, hampir semua bahan sayur dan sea food yang sehat. Ada beberapa sushi, spagheti dan pizza. Ada court makanan khas Indonesia seperti gado-gado, nasi goreng, sate dan bakso Malang tak ketinggalan. Semua tamu berhak memilih makanan apa saja yang di suka.

" Jadi gimana rasanya datang ke pernikahan Mantan terindah." Ujar Rian sambil menyikut lenganku.

" Jadi gimana kamu juga datang ke pernikahan mantan tersayang? Tanyaku balik menyikut lengan mas Rian yang nampak gagah dengan batik yang dikenakan saat ini. Jangan heran, ayahnya seorang pengrajin dan pengusaha batik, semua batik yang dia pakai jarang sama atau di kenakan banyak orang lain, rata - rata di buat khusus oleh pengrajin batik.

" Aku sih sebenarnya patah hati, secara nungguin mas Dipta tujuh tahun gitu lho." Ujarku dengan berusaha mengeluarkan ekspresi sedih. Membuat mas Rian berhenti mengunyah gado - gadonya.

" Aku sayang kamu, mas. Mas Dipta cuma masa lalu. Aku gak bakal lupa kalau kamu yang berjuang buat aku. Lagian pertanyaannya aneh deh." Ujarku sambil tersenyum.

Percakapanku sama mas Rian ketika di pesta pernikahan mas Dipta kemarin. Membuatku tersenyum - senyum sendiri sambil menunggu ibu yang di periksa dokter.

" Woy... Senyum - senyum. Ini beneran kesurupan ya kamu, ibu lagi diperiksa di dalam sama dokter, kamu kok malah senyum - senyum. Kebanyakan praktek di RSJ jadi gini." Ujar Kak Lisa membuat lamunanku buyar.

" Maaf Kak, aku keingat sama mas Rian. Jadi senyum aja bawaannya." ucapanku membuat kak Lisa tertawa renyah.

" Duh... Dasar bucin. Nikah buruan aja dek kalau lama - lama liat kamu gini, takut mendadak gila." Ujar Kak Lisa di sela tawanya.

" Ih... Apa sih kak, udah kak Lisa duluan aja lah. Aku kan masih mau wisuda bulan depan kak." ujarku meringis kaku

" Lagian kamu itu, Rian baru aja dari sini lima menit yang lalu kan? Kamu udah kayak gak ketemu lama aja." goda kak Lisa membuatku malu.

" Ah... Iya deh yang lagi LDR sama pasangan. Lagi kangen banget kan? Duh... Sabar kak, lusa juga udah ketemu." Balasku menggoda kak Lisa.

Kami masih berusaha menahan tawa karena ini rumah sakit.

" Kalian berdua ini, ibu lagi di periksa di dalam, kalian malah ngegosip ketawa enak di luar. Udah gak peduli sama Ibu apa gimana?" Omel ibu setelah keluar dari ruang dokter

" Maaf Bu, kita khawatir kok sama ibu. Makanya langsung kesini, nah ini udah bisa marah - marah lagi, artinya ibu gak sakit kan? Baik - baik aja kan?" tanya ku pada ibu

" Keliatan banget ini luka toh? Tapi ya Alhamdulillah cuma memar sedikit di siku sama lengan. Lainnya Alhamdulillah baik - baik saja. Cuma ibu kaget aja waktu mau nyebrang. Lagian orang tua jaman sekarang itu Masyaallah, anaknya masih SMP malah di ijinkan naik sepeda motor. Wong tubuh anaknya sama motornya gak seimbang. Udah itu, naiknya ngebut lagi. Alhasil ibu jadi keserempet kayak gini."

Lollyta ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang