Part 9 Maaf

576 41 0
                                    

Jika maafmu menyelesaikan masalah, bisakah maafku untuk tak memaafkanmu menyelesaikan soal kita?

- Naa -

Happy reading 😍

.
.
.
.

Mendung masih menyelimuti di luar sana, membuat langit gelap. Suasana yang sama di rasakan oleh sebagian orang yang masih berduka di lorong rumah sakit. Masih ada dua orang berjaga, Lisa dan Rian.
Sementara kedua orang tua Lyta telah diantar sebelumnya ke kosan Lyta untuk istirhat. Meski awalnya bersikeras tak mau dengan alasan ingin menjaga sang anak.
Setelah di bujuk akhirnya mereka mau untuk istirahat, dengan syarat akan kembali subuh nanti.

Rian membawa sekantong plastik berisi Roti sobek rasa coklat dan sekotak susu rasa coklat. Setahu Rian sahabatnya Lisa yang akrab disapa Ara selama di kampus bernama Mutiara Lalisa. Cewek dengan kelebihan indera keenamnya. Meski kerap kali dianggap aneh tapi Rian tau dia gadis baik.

Tiga tahun yang lalu Lalisa menikah dengan kakak tingkat semasa kuliah, Prasetyo Ari. Namun pernikahan mereka harus berakhir lima bulan yang lalu. Lisa mengajukan cerai tiba-tiba dan jadilah dia janda sekarang. Rian mencoba memahami wanita ini, saat belum selesai dengan kesedihan akibat kandas rumah tangganya, dia harus menghadapi adik satu - satu nya berjuang di dalam sana.

" Aku baik - baik saja , kamu jangan berpikir keras, terimakasih susu dan rotinya. Setelah tranfusi darah tadi tenagaku sedikit terkuras."

Rian membelalakkan matanya, meski ia tak kaget bila sahabatnya ini membaca pikirannya.

" Jangan menjadi buta karena cinta, jangan mengorbankan siapapun untuk hal itu, kamu menyelamatkan satu nyawa, namun mengorbankan nyawa Lainnya. Jangan menukar kebahagian adikku dengan kebahagiaan mantan sialanmu itu."

" Aku tahu salah Ara, aku bahkan bodoh mau dimanfaatkan orang lain, dan mengorbankan kebahagiaan adikmu, aku..."

" Harusnya kamu berpikir dua kali, aku tidak menyangka kamu sebodoh ini, ternyata cinta memang membuat akal warasmu hilang yah." Ucapnya dengan tatapan menajam.

Rian hanya bisa menelan ludahnya kasar, dalam hatinya ia membenarkan perkataan Lisa.

" Waktu kecil, aku sangat senang punya adik, saat Lyta lahir aku umur lima tahun, waktu itu aku sudah TK, aku sangat menyanginya. Beranjak remaja aku sedikit iri, dia yang pandai, cantik dan populer, sementara aku, dipandang aneh dan di kucilkan. Dia seperti putri ratu dan aku cuma pelayan tak terlihat." tampak senyum getir dari wajahnya.

" Tapi aku selalu ingin melindunginya, karena aku tahu, dia juga terluka, dia tidak bisa menjadi dirinya sendiri, karena semua hal yang ia lakukan adalah perintah ayah. Dia memang penurut bodoh. Ingin jadi fashion designer tapi masuk kuliah BK."
Lyta mengusap wajahnya, menerawang entah kemana.

" Sampai suatu hari, aku kecelakaan, dia menangisiku, dia bahkan menunggu disampingku. Dia mendonorkan darahnya padaku, bahkan saat dia takut jarum suntik. Dia memang baik. Aku menyayanginya Yan, lebih dari nyawa ku sendiri. Karena cuma dia yang selalu diam-diam membagi uang jajannya saat ayah menghukumku, dia yang membawa makanan ke gudang saat ayah menyekapku karena ketahuan tawuran. Dia yang mencuci dan menyetrika bajuku biar rapi katanya. Dia adikku Yan, kamu nggak seharusnya menyakiti hatinya. Dia salah apa sama kamu?"

" Aku yang salah, aku tahu aku yang salah. Kecelakaan ini tidak akan terjadi kalau bukan karena kesalahanku. Bahkan kata maafku tidak akan ada gunanya. Dia akan sangat membenciku bila terbangun nanti." Rian nampak gusar diliputi rasa bersalahnya.

Lollyta ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang