Part 8 Kecelakaan

580 42 0
                                    

" aku pernah bermimpi buruk tentangmu, namun kehilanganmu adalah hal terburuk yang membuatku hampir kehilangan kewarasan."

- RIAN -

Angin membelai indah wajah Lollyta yang saat ini masih termenung sendiri di taman Kampusnya, kelas sudah selesai satu jam yang lalu tapi pulang ke kos rasanya malas saja. Senja sedang ijin pulang k sumenep karena anaknya sakit. Kos jadi sepi juga.

Suara telpon berbunyi

" Assalamualaikum Lolly."

" Waalaikumsalam Mas."

" Kamu kok lesuh gitu, kenapa?"

" Aku nggak tau harus gimana mas, soal kamu dan Raisa."

" Kamu cukup bersabar, aku akan datang ke Sumenep, kamu cuma tinggal nunggu sayang."

" Jangan Mas, jangan. Aku nggak mau membebani kamu untuk memilih." Tatapanku kosong melihat sekitar.

" Kalau aku harus memilih, antara dia dan kamu, aku tidak akan berfikir dua kali, aku akan memilih kamu Lollyta."

" Tapi, bagaimana dengan keluarga kamu Mas, aku nggak bisa menikah tanpa restu, maaf. Menikahlah dengan Raisa Mas, bisa?"
Sebutir tetes air mata ku luruh, langsung ku seka karena malu jika di lihat orang lain

" Lyta, tolong jangan persulit jalanku yang sedang berjuang buat kita."

" Jangan berjuang lagi Mas, aku melepaskan mu. Kita sudah terbiasa selama 7 tahun tidak bersama, kali ini pun akan biasa lagi kan?"

" Kamu mungkin lelah, kamu istirahat saja, kita bicara nanti okey?"

" Bisakah kita berteman saja? Nikahi Raisa yah Mas, dia perempuan baik, aku ikhlas Mas, aku yakin kita akan baik-baik saja." Isak Lyta membuat Dipta tertunduk di sebrang sana.

" Apakah kamu akan baik - baik saja? Melihat aku menikah?"

" Aku akan bahagia kalau mas Dipta bahagia."

" Kebahagiaan aku itu kamu, kenapa sih semua orang nggak ada yang ngerti."

" Cinta memang gak harus memiliki kan mas?, hiduplah bahagia mas, dan aku akan berusaha melupakan kamu. Kita tidak bisa saling menyakiti begini Mas."

Tuut.... Tut...

Sambungan telpon terputus sepihak

Lyta membekap mulutnya dengan tangan kanannya, menahan isak tangisnya. Menuju toilet kampus. Melihat dirinya didepan cermin, membasuh wajahnya.
Mengeringkan dengan tisu, dan menambahkan sedikit bedak, dan lipsglos. Semua untuk menutupi wajah bengkaknya.

Menghela nafas panjang, membatin dan menyemangati dirinya sendiri.
Tetaplah tersenyum, dengan siapapun jodohnya nanti, Allah lebih tahu. Jodoh nggak akan kemana. Mantap nya dalam hati.

Dering telpon berbunyi lagi

Rian is calling...

" Assalamualaikum mas Rian. "

" Waalaikumsalam Lyta. Ada acara siang ini, mau makan siang bareng? "

" Bisa, ada yang pengen aku omongin juga."

" Mau mas jemput aja?" tanya Rian

" Nggak usah Mas, aku bawa motor kok. Ketemu di tempat makan semalem yah."

" Baik...sampai ketemu disana."

" Assalamualaikum."

" Waalaikumsalam."

Lollyta ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang