Watu itu cepat, tidak pernah peduli kita siap atau nggak
- Anynomous-
Happy Reading 😍
Seminggu sudah Lyta di rawat di rumah sakit, saat ini ia sedang menikmati taman Rumah sakit dengan kursi roda. Selama seminggu itu kedua orang tua dan kakaknya yang menjaga, merawat dan membantu semua kebutuhan yang dia butuhkan selama sakit. Sungguh keluarga adalah harta berharga yang dimiliki manusia. Tempat pamit pergi dan tempat kembali pulang.
Lyta tidak peduli dengan dua laki-laki yang sejak dua minggu ini sama sekali tidak muncul di hadapannya. Merasa lebih baik dengan kesendirian sesuai saran sang kakak untuk fokus menyembuhannya saja. Harus mengikuti fisiotrapi tiga kali dalam seminggu. Semua prosedur dari dokter di lakukan dalam bentuk usaha penyembuhan, Lyta masih punya banyak cita - cita untuk di raih.
" Selamat pagi princes, gimana keadaan kamu, sudah lebih baik?" Menoleh pada sumber suara di sampingnya ia melihat Dipta duduk di kursi taman sebelahnya.
" Mas Dipta, Alhamdulillah sudah boleh keluar kamar, tapi tetap pakai kursi roda."
" Maaf yah, baru sempat datang lagi ke sini, pekerjaan mas lagi banyak, lagi pula pengen kamu menenangkan diri dan fokus sama kesehatan kamu tanpa gangguan."
" Iya, Terimakasih sudah menjenguk. Aku kok nggak lihat mas Rian ya mas? Kakak bilang yang nolongin aku dia." pertanyaan lollyta membuat sedikit hati Dipta di cubit
" Mungkin sibuk, namanya PNS tugas negara lebih penting sebagai kewajiban kan?"
Dan hanya di jawab anggukan Lyta, kemudian suasana jadi kaku lagi." Kamu boleh percaya atau nggak Ta, tapi aku merasa seperti kehilangan semangat seminggu ini, aku takut kehilangan kamu dalam rasa bersalah mendengar kamu kecelakaan. Melihat kamu tidak menghindari ku dan bisa ngobrol setenang ini. aku jadi makin bersalah, padahal aku berharap kamu marah biar kita impas."
" Buang - buang tenaga saja Mas, aku tidak mau menyimpan kebencian terlalu lama. Hanya akan membusuk dan menggerogoti hati dan pikiran ku saja. Aku tidak akan mendapat apapun."
" Maaf, aku minta maaf. Aku tahu kalau semua yang aku lakukan ini sama kamu jahat, meninggalkan kamu tanpa kabar dan mendadak di jodohkan dengan Raisa, semua di luar kendaliku untuk sesuatu yang sebenarnya tidak aku mau."
Mendengar itu lyta menarik nafasnya dalam. Memejamkan mata sejenak menetralkan hatinya yang bergemuruh. Merapalkan dzikir pelan dalam hatinya.
" Aku tidak masalah mas, aku benar - benar sudah pasrah soal jodohku pada Allah. Aku tahu semua sudah di atur sang kuasa. Kita cuma hamba yang bisa menjalani ketetapan yang ada." Sejenak Lyta berhenti bicara. Menatap Dipta dengan penuh keberanian yang entah dari mana ia dapatkan.
" Kalau pada akhirnya mas Dipta adalah jodoh Raisa, saya ikhlas mas. Jangan menentang keinginan kedua orang tua. Sayangi Raisa sebagai istri mas. Jangan menyakiti dia. Kadang yang terbaik menurut kita, belum tentu terbaik menurut Allah. Belajar buka hati mas buat Raisa. Dia perempuan baik Mas." Lyta mengakhiri ucapannya dengan senyum.
Keajaiban apa yang di ucapkan Lyta membuat hatinya mendadak plong, itu yang di rasakan Dipta. Melihat kembali gadis di samping nya yang sedang tersenyum cantik kala itu. Rasa ini telah berubah. Bukan Dipta tidak berjuang, seperti yang dijanjikan pada Rian, Dipta berusaha memperjuangkan Lyta di depan keluarganya.
Memperjuangkan dengan cara yang benar telah Dipta lakukan, ia telah bermunajah pada Allah. Dipta telah melakukan sholat tahajud meminta petunjuk. Wajah Lyta semakin memudar, tetapi wajah Raisa malah tersenyum dalam mimpinya. Kematian Ayah Raisa seminggu lalu membuat hati Dipta sakit, melihat Raisa yang mengurung diri seminggu ini. Raisa meminta Dipta memperjuangkan Lyta dan merasa bersalah atas pembuatan nya. Namun hati Dipta malah semakin ingin melindungi Raisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lollyta ( Complete)
General FictionKetika Kisah Cinta Tak selalu Semanis Lolipop Lollyta ada gadis berusia 25 tahun periang dan penuh optimisme Sampai akhirnya, Pradipta Nugraha berhasil membuat senyum sekaligus Tangis. Apakah Senyum Lolly akan hilang seutuhnya? -@- MY Second Story �...