sky31

2.6K 176 51
                                    

"Ehh..lebih baik kita mampir menjenguk tiffa, mungkin juga dia sudah siuman."
Seru lilly.

"Astaga..aku bahkan hampir lupa, kalau begitu ayo!"

Kemudian ketiga gadis itu bergegas menuju ruang rawat tiffa ditemani dengan lelucon thea yang membuat mereka tertawa tanpa tahu bahwa ada bahaya yang sedang menunggu.

..................................................................................

Author POV

"Thea perhatikan jalanmu. "
Seru lilly yang tak digubris oleh thea

"Di umur 30 tahun mengapa prof. Giray belum memiliki pasangan? Padahal ia sangat tampan untuk ukuran orang dewasa walaupun dia ubanan ups HAHAHAHA"

"Sungguh demi apapun selera humor mu hanyalah seujung kuku Thea, "
Jawab laila sambil menepuk jidatnya.

Kedua temannya hanya menatap ekspresi konyol thea tanpa minat. Sudah terbiasa untuk mereka (re: lilly laila tiffa) menghadapi segala ke-absurdan tingkah temannya. Tapi entah apakah mereka mengakui thea sebagai teman atau tidak saat tingkah absurdnya sedang di fase mania.

Saat ini mereka sedang di koridor menuju ruang kesehatan menara timur. Mereka berjalan sekalian refreshing. Refreshing bagi mereka hanya lah sekedar berjalan di koridor saat malam hari sebelum para penjaga berkeliling.

Thea asyik dengan topiknya sendiri, berjalan tanpa melihat ke jalan, jadi dia mengahadap laila dan lilly. Saat ia ingin berbalik, tiba tiba muncul api secara mendadak. Untunglah refleks thea bagus jadilah dia bisa menghindar dari bola api yang entah siapa tuannya.

Kedua temannya langsung menghampiri thea dan mengecek keadannya memastikan tidak ada luka.

"Thea kau tidak apa???"
Tanya lilly panik sambil memutar mutar tubuh thea.

Laila hanya melihat thea lalu sekilas menoleh ke arah belakang, tanpa sengaja ia mendapati ada sekelebat bayangan orang menggunakan jubah hitam.

Laila yakin itu pasti manusia bukan hantu hantu koridor karena ia melihat kaki si jubah hitam tadi menapak. Dan sepertinya si jubah hitam itu perempuan karena laila melihat rambut hitam legam panjang yang sangat indah bertengger seakan ikut berlari bersama si pemiliknya.

"Hey girl, kau sedang melihat apa?? Apa ada sesorang??"
Tanya thea menyadarkan lamunan laila tentang macam spekulasinya mengenai si jubah hitam.

"aah.. Umm.. Bukan apa-apa sebaiknya kita cepat berjalan. Kurasa ada seseorang yang ingin mencelakai kita." kata laila yang kemudian dijawab dengan anggukan oleh kedua temannya



Sampai di depan pintu kamar rawat tiffa, laila meminta lilly dan thea diam. Mereka mengendap-endap sambil membuka pintu rawat tiffa dengan hati-hati. Sampai di dalam kamar mereka tidak menemukan tiffa, sontak mereka bingung dan khawatir.

"tiffa? Kau dimana? "
Seru thea keras.

"disini! "
Teriak seseorang dari kamar mandi.

"astaga kau hampir membuat kita khawatir. "
Kata lilly sambil mengelus dadanya. Mereka bertiga langsung menghampiri TIffa untuk benar benar memastikan Keadaan tiffa.

"jangan terlalu banyak bergerak Tiffa! Lukamu belum sepenuhnya sembuh! "
Kata laila.

"Maaf, aku tak bisa menahan panggilan alam. "
Jawab tiffa,

"lalu bagaimana? Besok kau sudah boleh keluarkah? "
Tanya thea,

"Ya, lagi pula aku juga tak ingin berlama-lama ditempat seperti ini."

Sky AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang