15🏀

9.6K 666 33
                                    

Bel pulang berbunyi.

Ghina membereskan alat tulisnya lalu beranjak dari bangkunya, ia berjalan beriringan dengan Fany dan Lusi untuk pulang.

"Hei, Jaja kayaknya mau nganterin gue pulang deh." beritahu Fany ketika mereka berada di lorong kelas 10.

"Gue juga, Alex udah nungguin di parkiran." timpal Lusi.

"Iya sama, katanya dia juga bareng si Alex."

Ghina lantas memanyunkan bibirnya dengan kesal karena hanya dirinya lah yang tidak memiliki janji dengan siapapun.

Menyadari itu Fany terkekeh kecil. "Sorry Ghina, kita gak bisa pulang barenggg."

Pada akhirnya Ghina mengangguk pelan. "Gapapa, gue biasa pulang sendiri juga kok."

"Ah jangan gitu dong!" Lusi mencolek dagu sahabatnya itu tengil.

"Idih sana-sana, pada bucin gih lo berdua!" Ghina mendorong tubuh kedua sahabatnya dengan paksa ketika mereka sudah ada di parkiran, terlihat juga dua laki-laki yang di bicarakan sebelumnya oleh mereka.

"Bentar dulu, gue gabisa liat lo pulang sendirian Ghin." kata Fany ketika melihat Uzy, Aga, Alfa, Fazri dan satu gadis lain yang tak ia kenali tengah berkumpul di parkiran entah sedang mengobrolkan apa, tapi tampaknya agak serius. "Tuh si Uzy kebetulan belum pulang, lo pulang bareng tu anak aja ya?" Fany kemudian menatap sahabatnya itu sambil tersenyum lebar.

Namun Ghina cepat menggeleng untuk penolakannya. "Gamau!"

"Lah kenapa?" kali ini Lusi yang bertanya.

"Gamau aja."

"Freak banget." Fany menanggapi.

"Iya ih, biasanya juga lo seneng pulang bareng si Uzy." timpal Lusi.

"Emang kenapa sih? Orang lagi gamau kok maksa, gue bisa pulang naik ancot!" delik gadis yang memiliki pipi gembul itu.

"Uzy!" Fany memanggil gadis tomboy itu seraya melambaikan tangan tanpa mengindahkan ucapan Ghina sebelumnya.

Kemudian Aga menepuk-nepuk bahu sahabatnya untuk memberitahu bahwa Fany memanggilnya.

Melihat itu Ghina membelalakkan matanya kaget akan apa yang di lakukan Fany.

"Ish apaan sih lo Fan!" ketus Ghina.

"Udah lo diem." katanya mutlak.

Ghina hanya bisa menghembuskan nafas kasarnya sembari melipat tangan di depan dada.

Detik berikutnya Uzy menghampiri ketiganya dan kini ia telah berdiri di hadapan mereka dengan wajah bertanya.

"Ada apa?" tanyanya kemudian.

"Lo pulang sama siapa?" tanya Fany to the point.

Lalu Uzy menatap ke arah Ghina yang sudah mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Emang kenapa?" tanya Uzy selanjutnya.

"Kalau lo pulang sendirian, bisa gak nganterin Ghina pulang sampe rumahnya?"

"Fany lo apaan sih?!" protes Ghina menolak. "Gue gamau ya."

BUCIN [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang