Gadis tomboy itu mengetuk pintu rumah sahabatnya, setelah melihat semuanya langsung. Ia jadi percaya bahwa selama ini apa yang di katakan sahabatnya itu benar mengenai tentang gadisnya.
"Ngapain lo tengah malem gini ke rumah gue?"
"Nyet ..." lirinya pelan, suaranya terdengar parau.
"Kenapa?"
"Cindy."
"Masuk dulu buruan." rangkulnya dan membawa gadis tomboy itu untuk masuk ke dalam.
Uzy membawa manusia yang diberi gelar sebagai sahabatnya itu ke kamarnya supaya Aga bisa lebih santai saat bercerita nanti, tampaknya kondisi Agata saat ini sedang tidak baik-baik saja.
"Sekarang lo ceritain ke gue nyet," Uzy membuka suara. "Lo kenapa malem-malem kayak orang mabuk."
Aga menghela nafas berat. "Bener kata lo waktu kemaren-kamren soal cewek gue nyet," beritahu Aga. "Dia ada main di belakang gue."
"Kenapa lo tiba-tiba percaya?"
"Gue ngeliat sendiri, dia check-in sama cowok."
"Lo seriusan?!" Uzy kaget mendengar penuturan dari Aga, tetapi kini gadis tomboy itu mengangguk mengiyakan.
"Lo tau siapa cowoknya?" tanya Aga.
"Emang siapa?"
"Yuda." beritahu Aga terkekeh miris ditikung oleh teman sekelasnya. "Emang anjing, gue pukulin dulu tadi sebelum kesini."
Aga kemudian menutup wajahnya dengan kupluk hoodie-nya itu, ia langsung berbaring di kasur karena sejujurnya saat ini hatinya sedang hancur.
"Gue gak expect cowoknya bakal si Yuda anjir." karena setahunya yang ia lihat waktu itu adalah cowok lain bukan teman sekelasnya itu.
Dan saat itu ia langsung memberitahu Aga, namun sahabatnya itu tak percaya dan lebih percaya pada pacarnya yang memberi alasan bahwa orang yang pernah pergi dengannya hanyalah kakak kelasnya saja itupun tidak sengaja bertemu di jalan.
Uzy tak bisa memaksa sahabatnya itu untuk percaya dengan apa yang di lihatnya karena ia pun merasa memaklumi saja dan mungkin memang iya tak sengaja. Tapi setelah kepergok untuk yang ketiga kalinya Uzy tak bisa tinggal diam, sebab laki-laki yang jalan bersama Cindy itu adalah laki-laki yang sama saat pertama Uzy melihat mereka.
Dengan geram Uzy sampai mempotret mereka berdua sebagai barang bukti.
Namun lagi-lagi Aga tak percaya dengan perkataan Uzy dan bukti yang Uzy tunjukan, saat itu akhirnya Uzy memilih untuk pasrah, membiarkan semuanya berjalan seiring berjalannya waktu.
Biarkan Aga sendirilah yang melihatnya secara langsung dan terbukti. Sekarang tiba waktunya dimana Aga melihat Cindy dengan mata kepalanya sendiri bermain api dibelakangnya.
"Sekarang lo mau gimana nyet?" kini Uzy mulai merebahkan tubuhnya di sebelah Lisa sambil melihat langit-langit kamarnya.
"Pusing gue mikirnya juga." jawab Aga dengan suara seraknya.
"Ayolah bebeb don't cry."
"Diem ah nyet ..., gue lagi gak mood."
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCIN [GxG]
Romance[Proses Revisi] Cinta itu terkadang bisa membuat seseorang bodoh, dia akan melakukan apapun demi yang cuman punya 5 huruf doang, yaitu cinta! Kisah yang jarang dan langka, menceritakan tentang pengorbanan seseorang demi mendapatkan cintanya. *** Men...