01🏀

26.3K 1.1K 22
                                    

Uzy POV

Sekolah hari ini libur, liburnya sekolahku setiap weekend. Ada plus minus tersendiri buatku tentang liburnya hari Sabtu, plusnya aku bisa lebih banyak rebahan dan minusnya aku jadi tidak bisa bertemu tuan putri.

Tuan putri yang kumaksud itu adalah sosok yang sudah membuatku kembali merasakan manisnya jatuh cinta.

Dia bernama Ghina Ratu, gadis yang jika tersenyum matanya pun akan ikut tersenyum, aku sangat menyukai senyuman Ghina.

Dret...

Lantas aku mengambil handphone yang tergeletak di nakas, lalu menekan tombol hijau yang entah siapa pagi-pagi sudah menelpon.

Tanpa melihat si pemanggil kudekatkan handphone ini di telinga sambil masih memejamkam mata, pasalnya aku baru bangun dari tidurku beberapa saat yang lalu dan sedang mengumpulkan nyawa.

"Cepet otw duda!"

Aku mengernyitkan dahiku, kulihat siapa nama si penelfon dan ternyata adalah Ghina. Lalu, kembali kuletakkan handphone ini di telinga.

"Otw kemana sih?" suara serak khas bangun tidurku keluar.

"Lo lupaaa?"

"Lupa apaan, perasaan gue gak amnesia."

"Tolol, kan lo udah janji mau nganterin gue Zy!"

"OIYA!" aku langsung bangun dari tidurku ketika baru mengingat janji itu. "Eh bentar, emang sekarang jam berapa?" tanyaku seraya melihat jam tanganku.

Dan ternyata masih jam 6 pagi, tetapi gadis itu sudah bawel mengingatkanku di jam yang harusnya kupakai untuk rebahan.

"Masih subuh anjir." beritahuku.

"Subuh mata lo!" celetuk Ghina diseberang sana. "Udah sekarang lo bangun ya, jangan lupa jemput gue."

"Siap bos."

"Terus itu sekarang lo lagi ngapain?"

"Ngumpulin nyawa." jawabku dengan santai.

"Tolol duda, cepetan ganti baju dan otw, gue kesana harus jam 8 kata Umay."

Aku menghela napas malas, lalu mulai beranjak dari ranjang. "Umay siapa sih Ghin?" tanyaku mulai berjalan ke toilet.

"Bu Maya!"

"Kok jadi Umay sih anying? Jauh banget." kutanya heran, singkatan nama macam apa itu, Umay. Seperti nama laki-laki saja.

"Gimana gue dong."

"Lo udah makan?" saat ini aku tengah menyikat gigi sambil bercermin, kami belum memutuskan panggilan dan aku menaruh handphone-ku di wastafel serta menekan load speaker.

"Udah."

"Tuan putri."

"Please stop, gue udah bilang sama lo kalau gue tu bukan tuan putri, emangnya gue anak raja apa?!"

BUCIN [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang