13🏀

11.6K 721 21
                                        

Ghina POV

Tepatnya hari ini dare dari Fany minggu lalu telah berakhir, yaitu pacaran dengan Uzy selama 1 minggu.

Akhirnya hari ini tiba, aku sangat menunggu-nunggunya. Tapi anehnya hati kecilku merasa kecewa dan tidak mau dare ini cepat berakhir.

Mengapa seperti itu?

Aku bahkan malah meminta Uzy untuk pulang bersama tepat di hari terakhir kami berpacaran, sebetulnya ada apa denganku? Tiba-tiba aku tidak ingin jauh-jauh dari Uzy dan selalu ingin ada di dekatnya.

Perasaan apa ini, aku benar-benar tidak mengerti dan parahnya aku pernah merasa sedikit kesal ketika Uzy yang terlalu dekat dengan Fany. Ada apa denganku, padahal mereka berdua memang seperti itu dari dulu.

Tidak akur dan terkadang juga terlihat sangat manis, anehnya kali ini aku tidak menyukainya.

Aku seperti hanya menginginkan perhatian Uzy yang seperti itu ia tujukan padaku seorang, tetapi siapa aku dan apa hakku? Bahkan aku hanya sekedar temannya untuk sekarang.

"Uzyyy~" panggilku terdengar manja.

Kali ini entah mengapa aku ingin bermanja-manja dengan Uzy, saat ini tepat aku dan Uzy tengah menempuh perjalanan ke rumahku menggunakan motornya.

Dan entah kenapa, hari ini aku ingin dekat-dekat dan terus menempelinya.

"Kenapa queen?"

Aku tersenyum mendengar dia yang memanggilku dengan sebutan queen. Kulingkarkan sepasang tanganku di perutnya.

"Suka terharu gue tu kalau ada orang yang manggil gue queen." kataku, itu memang betul terlebih saat ini Uzy yang mengatakannya.

"Bodoamat."

Aku berdecak sebal. "Ish Uzy~" desisku karena gadis tomboy itu malah memberikan respons seperti itu. Tak biasanya Uzy meresponsku simple, biasanya dia paling bawel jika aku sudah memelas atau bersikap manja seperti saat ini.

"Kenapa sih bep?"

Aku mendengus kasar. "Bep bep bep! Emang gue bebep lo?!"

Lantas Uzy terkekeh geli. "Iyalah Ghina." ujarnya dengan santai dan bangga.

Deg deg deg. Selalu seperti itu, akhir-akhir ini jantungku sering mendadak berdegup cepat dari biasanya.

Badanku mulai gugup rasanya untuk memeluk Uzy, aku menghela nafas panjang agar sedikit menetralkan kegugupan ini.

"Lo laper gak?" tiba-tiba dia bertanya.

"Sedikit."

"Kita makan dulu 'mau?"

"D-dimana?" sungguh aku masih gugup dibuatnya.

"Ah! Gue tau Ghin tempat restoran yang makanannya tuh enak-enak!"

Aku mengangguk mengiyakan. "Boleh."

Aku merasa dia kini tersenyum lantas Uzy langsung berteriak. "Meluncur Queen Jandaaa!" Uzy terkekeh geli yang membuatku ikut terkekeh.

BUCIN [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang