3

2K 107 2
                                    

Happy reading!

Ayra Pov's

Hari ini setelah gue mendapatkan wejangan dari ibu. Gue akan menjawab lamarannya A Fajar beberapa hari lalu.

Katakan gue cemen. Karena gue akan mengatakannya lewat telpon. Gue gak sanggup buat bertatap muka sama dia.

Layar ponsel gue sudah menampilkan nama A Fajar tinggal gue men-dialnya.
Sumpah deh ini gue deg degan.

"Bismillah. Semoga ini pilihan yang terbaik."

Gue pun menekan tombol dial dan menunggunya dengan hatinyang dag dig dug ser.

Dia nada dering ke empat baru dia mengangkatnya.

"Halo assalamualaikum dek. Tumben telpon kenapa?" sapanya.

"Walaaikumsalam A. Lagi ngapain A?" gue pun bertanya.

"Baru beres latihan. Kenapa?" tanya nya lagi.

Gue pun menarik napas dalam.

"A. Aku mau jawab lamaran Aa." ucap gue memberanikan diri.

"Sok atuh."

Gue menarik napas lagi. "Iya A. Aku mau." dengan mengatakan kata kata itu gue langsung memutuskan sambungan telpon dan menekan wajah gue dengan bantal.

Gak lama ponsel gue berdering menampilkan nama A Fajar lagi. Dengan ragu ragu gue mengangkatnya.

"Halo dek? gimana gimana tadi gak kedengeran." tanyanya.

Gue yakin dia lagi bohong. Gue yakin tadi dia pasti dengar.

"Gak a. Gak jadi." ucap gue sebal.

"Hehe iya denger kok denger. Jadi mau ya? benerkan gak terpaksa nih?"

"Gak terpaksa A."

"Oke kalo gitu bulan depan." putusnya.

"HAH?" teriak gue kaget.

"Ampun dek berisik banget sampe pengeng nih kuping gue."

"Cepet banget A.."

"Yaudah 2 bulan lagi gimana?"

"A kalo pas aku semester 2 aja gimana?"

"Kelamaan. 2 bulan lagi oke. Dah calon istri!" Gue bergidik ngeri denger dia manggil gue dengan sebutan calon istri gitu.

●●●

Hari pertama masuk sekolah ini gue malah bawa bawa undangan akad nikah gue.
Cuma 5 Undangan sih. Buat kepsek walikelas dan ketiga temen gue.

Gue sama A Fajar sengaja cuma ngundang kerabat kerabat deket aja. Dan kepsek sama walikelas gue harus tau makanya di undang.

Walaupun gitu, gue berharap mereka bisa menjaga rahasia sampai waktu gue lulus nanti.

Gue sama A Fajar juga sepakat buat ngadain resepsi setelah gue lulus. Tapi untuk saat ini kita lebih memilih untuk gak go public. Lagian gue belom siap diomongin netizen.

"Ayra! Kangeeenn." ucap Fanya temen sebangku gue.

"Ih samaa!! lo sih liburan gak pulang pulang." gue dan dia pun berpelukan.

"Dita sama Freya belom dateng kali?" tanya gue.

"Ya biasa lah si kembar mah telat mulu." yap temen gue yang bernama Dita sama Freya itu kembaran.

"Kebiasaan deh. Udah kelas 12 juga."

"Btw bosen gak sih Ra 3 tahun kelas gak di rolling."

Gue mendelik ke arah Fanya. "Maksudnya lo bosen duduk 3 tahun sama gue?"

Too Young To DipinangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang