6

2K 110 0
                                    

Happy reading guys!!


Ayra Pov's

Acara akad udah selesai. Semua tamu juga udah pada pulang. Menyisakan gue, ibu, mas Rian dan tentunya suami gue. Agak gimana gitu gue manggil dia suami.

Sekarang gue berada di kamar gue sama Fajar. Rasanya bener bener canggung. Fajar lagi sibuk mainin hpnya di kasur. Sedangkan gue lagi berusaha buat membuka beberapa ikatan rambut gue.

"Aw!" pekik gue.

"Kenapa?" sahutnya.

"Rambut aku ketarik sama karet rambut A."  jawab gue.

Untung aja gue tadi gak di sanggul coba disanggul pasti lebih ribet.

Gue ngeliat A Fajar nyamperin gue dan bantuin gue membuka ikatan rambut gue.

"Pelan pelan makanya." selesai membuka ikatan ikatan rambut gue, A fajar sekarang nyisirin rambut gue yang sebahu ini.

"Dah nih." kata dia di akhiri dengan ciuman di kepala gue yang bikin kupu kupu di perut gue berterbangan.

Setelah itu dia kembali ke posisinya yang tadi main hp.

Gue pun gue memilih untuk langsung ke kamar mandi untuk mandi. Gak lupa gue membawa pakaian ganti gue ke dalam kamar mandi. Gue masih malu buat ganti baju depan dia.

Keluar dari kamar mandi gue masih menemukkan A Fajar dengan posisinya.
"Gak mandi A?" tanya gue.

Dia pun melirik gue yang baru aja selesai mandi.

"Hmm ntar." katanya. Kemudian kembalik memainkan ponselnya.

"Cepet ih A. Bau asem."

"Enak aja!" katanya yang masih memainkan hpnya.

"Hpnya ntar dulu A. Mandi dulu."

Dia pun hanya bergumam saja menjawab gue.

Cukup membuat gue sebal sih. Tapi yaudah lah terserah dia. Gue pun memilih mengeringkan rambut gue dan memakai beberapa skincare ke muka gue.

Gak lama dari itu gue lihat dia beranjak untuk mandi dan sempat melirik ke arah gue yang lagi pake skincare di muka. Gue pun melirik juga ke arah dia lewat cermin.

Gue lihat dia tersenyum dengan genitnya sambil menaikkan kedua alisnya. Gue hanya menatapnya aneh. Kemudian dia masuk ke kamar mandi.

Suara air mengalir bersamaan dengan senandung dari mulutnya. Malem pertama ini gue udah tau apa kebiasaan dia yang menjengkelkan, yaitu kalo lagi mandi dia bacot banget sambil nyanyi gitu. Mending suaranya bagus.

Eh bentar. Gue bilang tadi apa? malem pertama? Ma-lem Per-tama? ini malem pertama gue woi. Pantesan tadi mukanya aneh ngeliatin gue. Gue yang sadar akan sikapnya tadi pun langsung buru buru nyelesain skincare gue.

"Tak pernah hatiku seriang ini
Tak pernah wajahku secerah ini." Fajar masih bernyanyi di dalam sana.

Sumpah bacot banget Ya Allah. Selesai skincare-an. Gue berjalan ke tempat tidur. Memposisikan diri untuk tidur.

"Banyak kudengar
Dari yang pernah merasakan
Malam pertama
Malam yang paling mendebarkan." Fajar melanjutkkan kegiatan menyanyinya.

Gue pun langsung memeluk guling gue setelah sadar akan lagu yang dinyanyikan A Fajar.

Gue meringkuk membelakangi tempat A Fajar saat setelah gue dengar pintu terbuka.

"Ada yang bilang
Malam itu begitu tegang
Karena tegangnya
Keringat dingin bercucuran." dia masih ngelanjutinnya nyanyinya.

"Tetapi anehnya perasaanku
Bukannya takut malah ingin tahu." kalimat tersebut bikin gue makin bergidik ngeri.

Gue pun sebisa mungkin menetralkan jantung gue agar tidak berdebar dan mengatur nafas agar terlihat seperti orang tertidur.

Gue merasakkan ada orang yang naik ke kasur. Jantung gue makin gak karuan aja.

"Aku tau kamu belom tidur." katanya.

Mampus gue. Gak akan jadi gadis lagi nih gue besok.

●●●
Fajar Pov's

Keluar dari kamar mandi gue ngeliat Ayra lagi ngeringkuk ngebelakangin gue. Gue tau dia belom tidur. Makanya gue lanjutin lagu yang tadi gue nanyiin di kamar mandi.

Gue sebenernya daritadi cuma ngegoda dia aja. Gue gak bener bener minta hari ini kok. Kalo dia gak siap gue gak akan memulai. Apalagi dia masih anak remaja.

"Aku tau kamu belom tidur." ucap gue.

Dia masih tetep membelakangi gue. Gue terpaksa mendekatinya. Gue pun memeluk pinggangnya dari belakang.

"Madep sini dong." titah gue.

Dia masih mempertahankan mode pura pura tidurnya.

"Ay.." gue mengangkat sedikit kepala gua untuk melihatnya.

Matanya melek ternyata. Gue menarik badannya agar posisinya menjadi telentang. Dia masih gak berani untuk natap gue.

Gue menghadap ke arah dirinya. Dengan menopang kepala gue dengan satu tangan.
Gue membelai rambutnya. Menyingkirkan poni poni yang nutupin wajah cantiknya.

Dia keliatan gugup banget bikin gue pengen ketawa. Puas memandangi wajah cantiknya gue pun mencium bibirnya sekilas.

Membuat dia makin gugup. "Ay. Aku gak akan mulai kalo gak siap." ucap gue.

Kemudian dia menengok ke arah gue. Akhirnya.

"Besok aku sekolah A.." katanya.

Gue pun terkekeh geli.

"Yaudah jumat aja ya?" goda gue.

Dia pun gak menjawab apa apa. Malah sekarang dia menyembunyikan wajahnya di dada gue. Gue pun mengelus rambutnya.
Gue tau dia lagi malu.

"Malu ih!" katanya. Gue pun semakin tertawa.

"Udah tidur. Katanya besok sekolah. Apa mau gak tidur sekalian?" ucap gue menggodanya lagi.

Dia memukul pelan dada gue kemudian kembali pada posisi tidurnya. Masih dengan posisi dia menghadap gue dan gue menghadap dia.

Gue mencium kedua pipinya bergantian. Lalu hidung, bibir dan terakhir keningnya. Cukup lama gue menempatkan bibir gue di sana.

"Tidur yang nyenyak Ay." gue kembali memeluknya dengan tangan gue sebagai tumpuan kepalanya.

●●●
Thank you for reading!!

jangan lupa vote and comments!

Too Young To DipinangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang