Happy reading semua!!!
Ayra Pov's
Masih dalam rangka liburan semester. Gue sekarang lagi rapih rapihin barang buat gue pindahin ke apartemen gue. Gue gak bakal bawa semua barang gue karena gue bakal sering balik kesini kan.
"Ini bakal kamu bawa?" tanya A Fajar sambil nunjuk boneka boneka gue yang ada dikasur.
"Iya beberapa." kata gue.
"Gak usah lah. Menuh menuhin kasur aja." kata dia.
Ya emang sih boneka boneka gue banyak dan agak menuhin kasur tapi masa bawa dikit aja gak boleh.
"Dikit aja A masa gak boleh." kata gue.
"Satu aja." katanya.
"Ya Allah masa dari sepuluh boneka cuma bawa satu." kata gue.
"Terus mau bawa berapa?"
"Lima!" seru gue dengan jari jari tangan gue yang menunjukkan angka lima
"Ya Allah ngapain bawa banyak banyak?"
"Buat di pelukin lah." kata gue sambil memasukkan baju gue ke koper.
"Kan ada aku." kata dia dengan pede.
"Dih?" gue memberikan tatapan meledek.
"Apa? biasanya juga kamu kalo mau tidur minta dielus elus terus--"
"Kamu mending bantuin aku deh dari pada ngomul." kata gue yang udah kesel dengerin dia ngoceh.
"Ck. Anak jaman sekarang gak ada sopan sopannya."
Bodoamat deh mau ngomong apaan yang penting sekarang dia mau bantuin gue.
"Yang, temen temenku ngajak ke Bali. Ikut yuk." kata dia.
"Gak ah. Kamu kalo mau berangkat ya berangkat aja." kata gue.
"Beneran gak mau ikut?"
Gue ngangguk.
"Yaudah gak jadi deh aku juga."
"Eh gapapa A berangkat aja." kata gue.
"Aku udah sering ninggalin kamu turnamen. Masa aku harus ninggalin kamu lagi cuma buat liburan sama temen temen aku?"
Bolehkah kali ini gue meleleh? A Fajar laki laki kerdus suka godain cewe bisa berkata manis juga. Gue tersenyum kecil mendengarnya.
"Yaudah aku ikut." kata gue.
Dia melihat gue dengan bingung. Mungkin dia mikirnya gue plin plan.
"Iya aku ikut. Lagian kita kan belum pernah liburan bareng." kata gue.
"Nah gitu dong istriku." kata A Fajar.
Gue menatapnya geli denger dia manggil gue dengan sebutan 'istriku'.
"Tapi sebelum berangkat ke Bali plis kita selesaikan urusan pindahan dulu okay." kata gue yang di setujui dia.
Gue dan dia pun kembali merapihkan barang barang yang akan gue bawa ke apartemen.
"Dek ada yang mau ibu bantu gak?" tanya ibu yang baru aja masuk ke kamar gue.
"Enggak bu makasih. Ini udah selesai kok tinggal masukin ke mobil aja barang barangnya. Lagian cuman dikit." kata gue.
"Yaudah ibu bantuin pindahin sini." kata Ibu.
"Eh ibu mah yang enteng enteng aja. Itu berat." kata A Fajar.