19

1.5K 84 0
                                    

Happy reading!







Fajar Pov's

Selesai liburan ke Bali kemarin, gue sekarang sudah harus kembali menjalani latihan karena turnamen yang ada di depan mata.

Gue baru aja selesai latihan dan akan segera pulang. Tapi ada satu pesen dari Ayra yang untungnya gue inget.

"Jom, ke apart gue yok."

Tadi sebelum gue berangkat ke pelatnas, Ayra gak ngebolehin gue pulang seorang diri. Alias gue harus bawa abangnya pulang ke apartemen kita.

"Ngapain? gaya lo yang sekarang punya tempat pulang." kata Jombang.

"Ayo lah Jom ke apart gue. Belom liat kan lo apart gue sama Ayra. Ayra juga kangen katanya." jelas gue panjang lebar.

"Yaudah mandi dulu gue." kata Jombang.

"Tumben lo mandi." ledek gue.

Daripada gue nunggu Jombang mandi kelamaan mending gue ikut mandi juga deh. Eh tapi bukan mandi bareng Jombang ye. Masih waras lah gue.

Gue pun berjalan menuju kamar asrama tempat gue bobo dulu bersama Wahyu Nayaka. Sekarang Wahyu bobonya sendiri.

Selesai mandi gue dan Jombang langsung berjalan menuju apartemen gue dengan menggunakan mobilnya Jombang. Karena gue gak bawa mobil tadi.

"Assalamualaikum Ra. Nih pesenan kamu dateng." ucap gue begitu memasuki apartemen.

"Waalaikumsalam. Mas Yan!" Ayra teriak berlari memeluk abangnya.

"Untung mas Rian jadi dateng. Soalnya aku udah masak banyak."

"Kamu masak?" ucap gue dan Jombang bersamaan.

Ayra mengangguk lalu gue sama Jombang malah saling menatap. Mungkin yang gue pikirin sama Rian sama. Emang si Ayra bisa masak? 3 bulan gue nikah sama dia belom pernah makan masakan dia.

"Udah gak usah kagum gitu. Ayo makan. Di ruang tv aja. Soalnya meja makan makan cuma muat dua orang. Bentar ya Ayra ambilin." kata Ayra lalu berjalan ke arah meja dapur.

Sedangkan gue dan Jombang menuju ruang tv. Gue menyalakan tv mengganti ganti channel yang sekiranya layak di tonton.

"Emang si Ayra bisa masak Jar?" tanya Jombang pada gue.

"Lah mana gue tau. Kan lu yang lebih lama idup sama dia. Gue sih 3 bulan kawin belom pernah makan masakan dia." jelas gue dengan berbisik.

"Nah itu dia Jar. Setau gue dia gak bisa masak. Paling jago juga cuman goreng ayam. Itu juga ibu yang bumbuin ayamnya."

Gue gak membalas perkataan Jombang karena Ayra datang dengan dua buah piring berisi lauk dan sayur. Kemudian dia kembali ke arah dapur lagi. Mungkin kembali mengambil makanan yang masih ada di dapur.

"Doa aja Jom. Semoga kita besok masih bisa latihan." kata gue yang di amini Jombang.

Ayra kembali dengan dua buah piring dan satu mangkuk besar nasi baru matang.

"Dah. Selamat makan." kata Ayra setelah mengisi piring gue dan Jombang dengan masakannya.

"Kamu gak makan?" tanya gue sebelum memulai makan.

Too Young To DipinangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang