Double update ah biar cepet selesai hehe
HAPPY READING!
Ayra Pov's
Sampai di Bali kita langsung menuju penginapan untuk menaruh barang barang kita.
"Pada istirahat dulu aja. Nanti sorean baru kita jalan." kata Mas Deni.
Gue dan A Fajar pun masuk ke dalam kamar penginapan. Katanya kamar yang paling gede ini buat kita yang ceritanya lagi honeymoon.
"Nanti sore bakal kemana ya A?" tanya gue.
"Palingan cafe Bali." kata A Fajar.
"Huah ngantuk." gue menjatuhkan tubuh gue pada kasur yang empuk.
Gue melihat A Fajar lagi mainin hpnya sambil berdiri. Dasar maniak gadget.
"Ngapain sih? serius amat." tanya gue.
A Fajar tidak menggubris pertanyaan gue. Matanya masih saja tertuju pada ponselnya.
"A aku pengen nanya deh." lagi lagi gue berbicara tapi gak di gubris.
"A ngapain sih? serius banget main hpnya." ucap gue kali ini dengan nada yang agak tinggi.
"Eh iya dek kenapa?"
Dek? kayaknya gue udah jarang banget denger dia manggil gue dengan sebutan 'dek' sejak menikah sama dia.
"Tuhkan kamu gak dengerin aku ngomong apa. Lagi ngapain sih kamu di hp?" tanya gue.
Dia pun menaruh hpnya di meja rias yang tersedia dan mengikuti jejak gue untuk tiduran di kasur.
"Lagi balesin chat Mas mu." kata A Fajar dengan pandangan menatap langit langit kamar kita.
"Kamu sama mas Rian gak kenapa kenapa kan?" tanya gue hati hati.
A Fajar menoleh kepada gue.
"Kenapa emang?" tanya A Fajar.
"Ya.. Aku baca beberapa komentar netizen gitu. Katanya kalian udah jarang keliatan bareng. Terus performa kalian makin turun." kata gue.
"Kamu percaya sama omongan netizen?" kata A Fajar.
"Ya enggak sih. Tapi apa yang mereka bilang sama kayak apa yang aku lihat." kata gue.
Gue emang udah jarang liat Mas Rian dan A Fajar bareng bareng gitu. Bahkan kalo A Fajar pulang Mas Rian enggak. Begitu juga sebaliknya. Mereka kayak lagi main kucing kucingan. Sedangkan komunikasi adalah hal yang paling penting buat mereka berdua.
A Fajar menghela nafas panjang.
"Kenapa? ada yang salah ya sama mas ku?" tanya gue lagi.
A Fajar menggeleng.
"Gak ada yang salah sama Jombang. Mungkin salahnya di aku yang gak sabaran. Tapi mungkin juga salahnya dikita berdua. Aku merasa setelah Korea Open kita berdua jadi turun banget."
A Fajar menjeda omongannya. Gue hanya mendengarkan ceritanya.
"Mungkin kita terlalu cepet puas saat itu. Bikin kita malah jadi males malesan latihan. Jombang yang sibuk sama games-nya, aku yang sibuk sama sosmed aku." kata A Fajar.
"Komunikasi A. Itu paling penting. Kalian harus punya quality time berdua deh kayaknya." ucap gue.
A Fajar kini mengelus kening gue dan membawa gue ke dekapannya.
"Gak papa. Yang lalu biarin berlalu. Sekarang fokus sama yang di depan aja. Gimana caranya tahun depan jadi tahun kamu sama mas Rian." ucap gue dengan suara yang teredam di dadanya.