Part 52 *Ingin Berubah*

33.2K 1.5K 59
                                    

Happy Reading

*

*

*

"Nona. Kami sudh menyekap orang itu dipenjara bawah tanah" Ucapnya

"Bagus. Sekarang lo boleh pergi" balas Anaya.

"Baiklah Nona" ucapnya menunduk lalu pergi meninggalkan ruangan itu.

Anaya menatap pisau yang tergeletak diatas mejanya dengan tatapan tajam dan seringaian menakutkan.

"Rika. Ajal lo bakal datang saat ini juga" Ucap Anaya seraya mengambil pisau itu.

Lalu Anaya pun segera pergi ke penjara bawah tanah itu.

Saat tiba disana Anaya melihat keadaan Rika. Rika menatap kosong ke arah depan. Seolah semua fikiran dan raganya sudah ia relakan.

"Udah siap mati ditangan gue?" Ucap Anaya menatap tajam ke arah Rika.

"Nay. Gue mohon jngan ngelakuin ini. Kita tuh sahab__

"Tutup mulut lo brengsek!" bentak Anaya

"Lo masih berani bilang kita sahabat setelah semua yang lo lakuin ke gue. Coba renungin mana ada sahabat yang tega ngelakuin itu" Ucap Anaya

"Gue tau gue salah. Tapi pliss jangan. Gue janji bakal berubah setelah semua ini" Ucap Rika.

"Gue gak yakin kalau orang yang macam lo gini masih bisa berubah. Beraninya ngegoda cowok orang buat tidur bareng. Murahan banget. Cuman 5 rb harga lo" Hardik Anaya.

"Gue ngakuin gue sahabat terburuk didunia. Tapi gue cuman mau kesempatan kedua untuk buktiin kalau gue juga bisa berubah" Ucapnya

"Lo mau berubah? Berubah jadi mayat aja gimana. Seru kali yah" Ucap Anaya membuat Rika menahan nafas.

"Jangan gue mohon" Ujarnya meneteskan air mata.

Kenangan persahabatan mereka berlima kembali muncul di ingatan Anaya. Bagaimna mereka bersama dalam suka maupun duka. Ke salon bareng. Belanja bareng. Nangis bareng. Semua hal yang dirindukan Anaya.

"Rika. Kalau lo masih punya hati. Sebelum lo bertindak lo pasti berfikir. Tanya sama hati lo. Apa yang gue lakuin ini salah atau bener" Ucap Anaya.

"Jujur. Gue selalu bertanya sama diri gue sndiri. Apa salah gue kenapa lo tega ngelakuin semua ini" ucap Anaya lirih.

"Gue juga gak tau Nay. Diri gue seolah diperbudak sama yang namanya dendam. Gue gak bisa berfikir jernih." Ucap Rika.

Tiba-tiba Anaya memegangi kepalanya yang rasanya berdengung.

"Anaya lo kenapa. Astaga darah. Lo. Mimisan Nay" Ucap Rika.

Anaya menyentuh hidungnya dan benar saja cairan kental berwarna merah berada ditangannya sekarang.

"Anaya lo harus dibawa ke rumah sakit" Teriak Rika membuat beberap pasukan menatapnya.

The Killer Fake Nerd ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang