Yura memasuki butiknya. Pagi ini, butiknya nampak ramai. Semakin hari, butik Yura makin ramai. Butiknya yang di Daegu juga sama baiknya, pengunjung batiknya disana juga makin ramai. Bertambah ramainya butiknya ini membuatnya makin tenggelam dalam kesibukan, dan makin membantunya melupakan sejenak tentang Yoongi.
Empat bulan berlalu, dan Yoongi tidak pernah lagi pulang ke korea. Bahkan, ia nyaris tidak pernah menghubungi Yura. Terakhir ia menghubungi Yura, dua bulan yang lalu. Apa kabar Yoongi? Pastilah dia jauh lebih sibuk lagi darinya. Tentang rindu? Mereka memang saling merindukan satu sama lain. Namun seperti biasa, Yoongi terlalu sibuk dan Yura enggan untuk menghubungi Yoongi duluan, bahkan hanya untuk sekedar basa-basi bertanya kabar.
Saat Yura baru memasuki kantornya, ia segera dikejutkan oleh para pegawainya. Salah seorang dari pegawainya memegang sebuah kue ulang tahun, yang lain memegang kue, balon, dan permen kapas. Mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun pada Yura.
"Saengil chukkae hamnida bos" ucap mereka serentak setelah selesai bernyanyi. Yura terharu melihat para pegawainya itu.
"Hahaha, terima kasih semuanya" Yura kemudian meniup kue ulang tahunnya.
"Yaaay ...!" Sorak mereka setelah Yura meniup lilin. Yura menyeka air mata bahagianya. Ini adalah kue kedua pada ulang tahunnya kali ini. Tadi malam, Namjoon sudah lebih dulu merayakan ulang tahun Yura.
"Ah, terima kasih. Kalian mengingat hari ini" ucap Yura tersenyum kepada pegawainya satu per satu.
"Sama-sama bos. Tentu saja kami ingat ulang tahun bos kami yang baik ini" ucap salah satu karyawan, yang lain mengiyakan setuju.
Yura memang seorang bos yang baik. Ia ramah kepada seluruh pegawainya. Bahkan ia tidak seperti seorang bos, ia lebih seperti seorang teman yang begitu dihormati disini.
Flash back on
Tengah malam tadiLengang menyelimuti ruang tidur Yura. Waktu menunjukan sudah tengah malam. Yura sudah terlelap sejak jam sembilan malam tadi. Tak ingat ia hari apa sekarang, sejak Yura sudah sibuk dengan butik, ia sering melupakan tanggal. Jadilah ia lupa kini hari yang penting baginya. Tepat tengah malam ini, ia ulang tahun.
Pintu apartemen Yura dibuka oleh seseorang. Kim Namjoon, ia memang tau kunci apartemen Yura. Ia masuk kedalam apartemen Yura yang telah sunyi. Ia memegang kue ulang tahun, dan sebuah kado. Namjoon berhenti di ruang tengah, ia membuka kotak kue ulang tahun, meletakkan lilin diatasnya, kemudian menghidupkan nyala api disana.
Setelah itu, ia berjalan kearah pintu kamar Yura. Ia memutar knop pintu, pintu kamar Yura terbuka. Namjoon pikir pintu ini terkunci. Tanpa banyak pikir, ia melangkah ke dekat ranjang king size milik Yura.
"Yura!" Namjoon membangunkan Yura, tidak perlu suara kencang.
Yura nampak mengecek matanya. Kesadarannya mulai terkumpul. Memang mudah untuk membangunkan Yura yang tertidur.
"Saengil chukkae hamnida, Saengil chukkae hamnida, Saengil chukkae Kim Yura" Namjoon bernyanyi dengan suara beratnya. Yura mengerjapkan matanya.
"Haaah, Namjoon oppa? Apakah aku ulang tahun?" Tanya Yura polos.
"Hahaha, kamu ulang tahun sekarang Yura" Namjoon terkekeh melihat tampang blank Yura.
"Aaaaaaaaa, gomawo oppa" Yura yang sudah mengerti situasi meloncat dari tempat tidurnya, kemudian ia memeluk Namjoon.
"Hahaha, kamu lucu Yura. Sudah sudah, sekarang tiup dulu lilinnya" Namjoon menunjuk lilin yang mulai meleleh.
"Ah, nee" Yura kemudian memejamkan matanya sebentar, kemudian meniup lilinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Mine (Min Yoongi) [AND]
FanfictionFanfiction Min Yoongi Hanya imajinasi Kim Yura, gadis remaja berumur 20 tahun. Tidak ada yang istimewa dalam dirinya. Ia memiliki kedua orangtua, ayah dan ibu yang memberikan kasih sayang seperti biasanya kasih sayang orangtua pada anak seperti um...