Yura mengerjapkan matanya, perlahan membuka matanya yang masih terasa berat. Setelah dua menit, akhirnya matanya terbuka sempurna. Ia melirik ke sisi samping kasurnya, Yoongi masih terlelap dengan pakaian dansa tadi malam. Ia memandang tubuhnya ke bawah, ternyata ia juga masih memakai gaun dansa nya.
Acara pesta dansa tadi malam berakhir saat waktu sudah menunjukan pukul dua dini hari. Yoongi membawa Yura ke rumah Yoongi yang kini juga rumah Yura saat pesta itu selesai. Karna terlalu lelah, akhirnya mereka tertidur tanpa mengganti pakaian.
Yura bangkit dari tidurnya, ia berjalan ke kamar mandi. Hari sudah menunjukan pukul tujuh pagi. Yura memutuskan untuk segera mandi dan menyiapkan sarapan di dapur. Ia memasak dengan keahlian yang masih setengah-setengah, ia memang tidak bisa memasak.
"Masak apa?" Tanya Yoongi yang masih memakai pakaian yang ia bawa tidur. Ia menatap Yura yang tengah sibuk berkutat di dapur.
"Hanya nasi goreng kimchi" ucap Yura yang masih sibuk mengaduk masakannya.
Yoongi berjalan mendekat kearah Yura yang tidak sadar dengan geraknya. Ia menyandarkan dagu nya pada tengkuk Yura yang tidak tertutup apapun, karna Yura menyanggul rambut panjangnya. Yoongi bernafas dengan santai di ceruk Yura, menikmati bau Yura. Dan ia membiarkan terpaan napasnya menyentuh ceruk Yura.
"Oppa! Pergilah, kau mengganggu ku memasak" ucap Yura yang sebenarnya merasa malu diperlakukan seperti itu oleh Yoongi.
"Aku lapar" bisik Yoongi di ceruk Yura, yang membuat Yura merasa geli.
"Pergilah mandi sebentar oppa. Masakannya akan selesai sebentar lagi" ucap Yura dan menyingkirkan kepala Yoongi dari ceruk nya.
Yoongi hanya mendengus, kemudian naik lagi ke lantai dua dan melakukan apa yang disuruh oleh Yura. Yura hanya tersenyum simpul menatap punggung datar Yoongi yang berjalan menuju tangga.
*****
Malam ini Yura mengajak Yoongi untuk pergi ke cafe dekat rumah mereka. Yura tau sebenarnya malam ini Yoongi berniat meminta hak nya pada Yura, tapi sialnya Yura malah datang bulan. Dan ia mencari cara agar malam ini Yoongi tidak jadi meminta hak nya."Tapi Yura, aku malas keluar. Aku hanya mau bersamamu malam ini" tolak Yoongi karna dari tadi Yura memaksanya untuk makan malam di luar.
"Haaa.... Ayolah oppa, aku mau makan roti bakar dan secangkir kopi susu" bujuk Yura memperlihatkan ekspresi andalannya.
"Jangan perlihatkan ekspresi seperti itu, kamu tidak imut" ucap Yoongi berbohong dan memalingkan wajahnya.
"Siapa juga yang bilang aku imut?! Ayolah oppa....! Aku mau roti bakar.... oppa, ayolah" Yura menarik tangan Yoongi menuju pintu depan.
"Huuuft, baiklah. Tapi aku tidak mau lama-lama nee" Yoongi akhirnya mengalah.
"Yaaay" Yura bersorak senang dan berlari menuju pintu depan. Yoongi memandang Yura yang bertingkah seperti anak kecil.
'Kalau kamu seperti itu, aku jadi tidak tega meminta padamu sayang' gumam Yoongi yang tidak terdengar oleh Yura.
Yoongi dan Yura memilih berjalan kaki saja menuju cafe yang berada tak jauh dari rumah mereka. Seperti biasa, Yura selalu menceritakan semua yang ada di kepalanya. Yoongi mendengarkan semua cerita Yura, ia melingkarkan tangannya di pinggang Yura.
"Yoongi oppa, apa kamu ingat saat aku memberikan mu roti bakar saat pertama kali kita bertemu?" Ucap Yura dan mendongak menatap wajah Yoongi dari bawah.
"Ya, tentu aku ingat. Saat itu, aku merasa...." Yoongi menggantungkan kalimatnya.
"Merasa apa?" tanya Yura penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Mine (Min Yoongi) [AND]
FanficFanfiction Min Yoongi Hanya imajinasi Kim Yura, gadis remaja berumur 20 tahun. Tidak ada yang istimewa dalam dirinya. Ia memiliki kedua orangtua, ayah dan ibu yang memberikan kasih sayang seperti biasanya kasih sayang orangtua pada anak seperti um...