Dua insan manusia sedang duduk di dekat ruang persalinan dengan ekspresi yang bisa dibilang tidak baik.
Minho melihat Yena yang terlihat sangat khawatir apalagi tangannya yang gemetar, ingin sekali rasanya ia merengkuh dan menenangkannya.
Tapi apa daya kalau dirinya lancang melakukan hal seperti itu, ia pasti akan mendapatkan Bogeman mentah yang pastinya sakit, memikirkannya saja Minho tidak kuat.
"Apa liat - liat?" Ucap sinis Yena yang sedari tadi melihat Minho serius memperhatikannya.
"Galak banget sih!" Jawab Minho kesal.
"Bodo amat!" Sambil menjulurkan lidah dengan muka yang dibuat semenjengkelkan mungkin.
Minho bukannya kesal, tapi malah gemas melihat tingkahnya.
Tak lama, terdengar pintu terbuka. Menampilkan seorang dokter tampan bername tag "Hwang Hyunjin" keluar dari ruang yang ditempati Chaewon.
Tanpa diperintah, Minho dan Yena pun berdiri.
"Bagaimana dok?" Tanya Yena penasaran.
Dokter Hwang itu tersenyum. "Semuanya lancar, Chaewon - ssi sedang tidur karena kelelahan,"
"Bagaimana dengan bayinya? Perempuan atau laki - laki?" Tanya Minho antusias.
"Bayinya laki - laki, dia terlihat sangat tampan dan sehat!" Jelas sang dokter dengan senang.
"Wah! Pasti mirip eonninya nih," Pungkas Yena sambil membayangkan.
"Eonni? Harusnya ahjumma lah! Hahaha," Minho tertawa terbahak - bahak lupa kalau masih ada dokter Hwang disana.
Mendengar itu Yena jadi malu sendiri, ia meminta maaf pada perlakuan memalukan Minho dan menariknya masuk ruangan.
VVVV
Chaewon membuka matanya, badannya sangat lemah sekarang.
Ia mengedarkan pandangan, matanya menangkap Yena yang sedang menggendong bayinya dengan tenang.
"Yena - ya!" Panggil Chaewon dengan pelan tapi masih bisa terdengar oleh Yena.
"Kau sudah bangun?" Yena menghampiri Chaewon dan mencengahnya bangun karena melihat gerak - geriknya yang ingin duduk.
"Jangan duduk dulu, kau masih belum kuat!" Ungkapnya.
" Ani, gwaenchana.. aku kuat kok!"
Yena tidak bisa membatah, ia hanya bisa menuruti ibu muda itu dan membantunya duduk.
"Apa itu anakku?" Tanya Chaewon dengan sudut mata yang penuh haru.
"Tentu saja!" Ia menyerahkan anak itu ke ibunya, membiarkan dia menggendongnya.
"Anakmu seorang laki - laki! Apa kamu punya nama untuknya?"
Chaewon tersenyum sambil mengangguk, matanya terpaku pada anak kecil yang sedang ada pada digendongannya, ia masih tidak percaya dengan hal ini.
"Kim Jae Min, sepertinya nama itu cocok untuknya!" Ucap Chaewon, tak lupa tangannya mengusap seluruh permukaan wajah gembih nan putih itu dengan sangat perlahan takut sang empu bangun dari tidur indahnya.
Yena yang hanya melihat interaksi ibu dan anak itu ikut tersenyum, rasanya ia sangat bangga sekali dengan sahabatnya yang tangguh ini.
"Hallo Felix! Where are you?" Tanya Minho pada seseorang yang ada di sebrang sana.
"I'm at apartment, Wae?"
"Your ex is giving birth today!"
"What?" Terdengar dari nada Felix kalau dirinya terkejut.
"Yeah, do you want to visit her?"
"What.. ever! No I don't want to know okay,"
Minho mengerenyitkan dahi, amarahnya tersulut kali ini.
"Up to you bastard!" Minho langsung menutup telepon secara sepihak, ia marah dengan apa yang si bodoh dari Australia itu lakukan kali ini, ia sudah kehabisan kesabarannya.
"Apa dia iblis? Jahat sekali tingkahnya!" Monolognya sambil berjalan keluar rumah sakit, berniat membeli makanan untuk mereka.
Disisi lain.
Felix sedari tadi mondar - mandir tak karuan di dekat ruang tamu.
Apa wanita itu benar - benar sudah melahirkan?
Apa aku sangat tega sekali memperlakukannya seperti itu?
Pikirannya tiba - tiba berkecamuk, perasaan bersalah mulai menyelimutinya.
"Tidak.. tidak! Ini memang keputusanmu Lee Felix! Kau tidak boleh lemah sekarang! Lagipula Chaewon tidak terlihat menderita,"
Ia mencoba meyakinkan dirinya kalau perlakuannya memang tidak salah.
Tapi kenapa saat ini ia tidak bisa tenang? Seperti ada yang janggal dengan perasaannya.
Tanpa bisa dikendalikan, lelaki berambut pirang itu mengambil mantel dan kunci mobilnya, bergegas menuju rumah sakit itu.
Selama diperjalanan, hatinya berdegup kencang, seperti seorang siswa yang sedang menunggu hasil ujian.
Mobilnya ia parkirkan di dekat gedung itu, kaki jenjangnya turun ke aspal.
Setelah menutup pintu mobil, namja itu memasuki rumah sakit, ia merasakan hawa canggung disana. Banyak sekali orang berlalu lalang didepannya.
Sudut mata berwarna almond yang tampak mempesona itu berhasil melihat batang hidung Minho yang sepertinya akan pulang.
Dengan cepat Felix bersembunyi, berusaha untuk tidak ketahuan.
Tiba - tiba saja bahunya disentuh, Felix pun seketika membeku.
"Felix?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Siapakahh ituu?? Don't forget to comment and like, annyeong!!😘😘
-author
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mother {Chaewon - Felix}
FanfictionMenceritakan seorang wanita muda bernama Kim Chaewon yang harus menjadi orang tua tunggal dan memaksanya untuk membesarkan anak semata wayangnya tanpa sosok seorang ayah. "Maafkan aku Chae - ah!" #1st on chaelix story - 17 Desember 2019 #1st on chae...