Felix sedari tadi fokus menonton drama di televisi sambil memakan popcorn yang beberapa jam lalu dibelinya dari salah satu supermarket dekat apartement milik pemuda itu.
Ia memakan makanan gurih bercampur manis karena terdapat campuran caramel didalam jagung itu dengan tenang sampai suara ketukan pintu menginterupsi kegiatan santainya selama satu jam ini.
Felix akhirnya bangkit dengan berat hati karena dengan beraninya orang yang mengetuk pintu itu mengganggu aktifitas rutinnya.
Clekkk...
Felix terdiam kala pintu itu terbuka memperlihatkan seseorang yang sangat dikenalnya itu.
"C-chaewon?" Ucapnya tidak percaya.
Sedangkan sang lawan bicara hanya tersenyum manis sambil memberikan sekontak pizza kesukaan sang mantan kekasih.
"Aku tadi mampir ke kedai pizza, tidak sengaja melewati rumahmu jadi karena ku ingat kau suka pizza sekalian saja aku mampir dan memberikan sedikit hadiah pertemanan kita hee hee"
Senyuman hangat yang selama ini dirindukan Felix terlihat dengan jelas di depan matanya, pemuda tampan ini sungguh merindukan wanita yang berstatus ibu muda saat ini.
Entah apa yang merasuki Felix hingga tangannya tergerak untuk mengusak rambut panjang Chaewon sedangkan wanita yang disentuh itu spontan mata cantiknya menutup.
"Aku mencintaimu Lee Felix" Lirih Chaewon, kemudian dengan cepat Felix meraih pinggang ramping itu kedalam dekapan hangatnya.
Sudah lama sekali mereka tidak berbagi kehangatan seperti ini, Felix merutuki dirinya yang dulu telah menyia - nyiakan wanita setulus Chaewon.
"Cintamu tidak bisa menandingi cintaku padamu Lee Chaewon,"
"Felix bangun!"
Tepukan tangan yang terasa dingin itu membuat Felix terbangun, kedua iris mata itu menoleh ke kanan dan ke kiri, menatap kamar yang tentu saja bukan miliknya dan juga kenapa Hyunjin ada dikamar ini, Felix bingung sungguh.
"Aku dimana?" Tanya Felix heran.
Hyunjin merapihkan kemeja hitam miliknya santai, ngomong - ngomong pria ini baru saja selesai mandi dan sedang bersiap - siap berangkat kerja hingga ia mendengar Felix mulai meracau tak karuan dan membuat dirinya harus membangunkan sang sahabat dari tidur panjangnya itu.
"Kau dirumahku tenang saja, semalam kau pingsan dengan keadaan mengenaskan mana mungkin dengan teganya ku tinggalkan dijalan, kau mau disebut korban tabrak lari huh?"
Felix meringis, ia ingat semalam dirinya bersama Jeno pulang bersama karena paksaan pamannya menggunakan motor milik saudara jauhnya itu, sampai ketika Felix melihat Chaewon dihadang oleh beberapa pemuda yang tak lain mantan gengnya dulu.
Felix langsung meneriaki Jeno untuk berhenti dan dengan cepat mendekati mereka untuk memberikan pelajaran juga supaya Chaewon terlindungi dari sekumpulan berandalan ini.
Mereka berkelahi cukup sengit, hidung Felix sudah mengeluarkan cairan kental berwarna merah, dirinya hampir tidak sadarkan diri karena kekuatan mereka cukup besar dan tentu saja berkelompok sedangkan Felix melawan mereka sendiri tanpa bantuan siapapun karena ia juga tak tahu kemana perginya Jeno.
Felix jatuh membentur aspal jalanan yang kasar, kedua mata Felix akan menutup kala dirinya menangkap Jeno sedang mengendarai motornya dengan Chaewon dibelakang pria itu.
"Chaewon aku harap kau tak terluka," Gumam pria berfrecles itu dengan nada sangat rendah.
Felix menampilkan senyum memilukan dan kemudian penglihatannya mulai menghitam dan tak sadarkan diri.
"Hei! Jangan melamun,"
Felix pun tersadar dan bangkit dari kasur berukuran king size yang tentu saja milik Hyunjin.
"Aku harus pulang, terima kasih untuk tumpangannya Jin!"
"Kau yakin akan pulang dengan keadaan seperti ini?" Hyunjin yakin kalau orang - orang akan menyangka Felix adalah orang gila karena pakaiannya yang kotor karena dipenuhi oleh pasir dan tanah, jangan lupa beberapa bolongan pada pakaian itu.
Felix berfikir sejenak. "Ya sudah, aku pinjam bajumu dulu ya!"
Dengan senang hati Hyunjin meminjamkan pakaiannya pada Felix bahkan kalau perlu memberikannya, karena stok baju Hyunjin sangatlah banyak mengingat pacar imutnya yang bernama Hwang Yeji.
Wanita muda itu setiap Minggu pasti akan menbelikan Hyunjin baju, ia beralasan ingin membuat kekasihnya itu terlihat keren dan modis, sedangkan Hyunjin hanya bisa menurut saja daripada membuatnya marah.
Setelah cukup lama menunggu, karena Felix mutuskan untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum mengganti pakaian lusuhnya.
Ia pun keluar kamar dengan menggunakan jaket Levis berwarna biru donker dengan kaos kotak - kotak, menambah kadar ketampanan pemuda kelahiran Australia itu berkali lipat.
"Kau belum berangkat Jin?" Tanya Felix heran karena sahabat karibnya itu belum kunjung pergi ke rumah sakit untuk bekerja.
"Aku menunggumu untuk menawarkan tumpangan, kau mau tidak?"
Felix pun mengangguk untuk mengiyakan ajakan Hyunjin, dan berakhirlah dua pria tampan itu didalam mobil dengan Felix yang memandang jendela dengan datar.
Melihat Felix yang sepertinya sedang dalam mood yang buruk, Hyunjin akhirnya membuka suara.
"Kau mau mampir kerumah Chaewon?" Tanya Hyunjin dengan tatapan matanya yang masih menghadap ke jalanan.
"Huh?" Felix menoleh, ia mengerutkan alisnya bingung. Darimana Hyunjin tahu kalau dirinya sedang memikirkan Chaewon.
"Aku masih punya satu jam lagi untuk bekerja, mau ku antar menemui Chaewon? Hari ini kan orang kantor libur jadi dapat dipastikan Chaewon diapartementnya," Tawar Hyunjin lagi.
"Oh iya sekarang libur, ehmm apa perlu aku beli makanan dulu?" Tanya Felix pada Hyunjin yang dibalas anggukan pria itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Haii guys finally up lagi!! gimna nih sama scene mimpinya piliks? Wkwk, btw skz ngeluarin album Jepang lohh udh liat belum? Aku suka banget sama gaya Felix di album ini, gansnya gak nahan (maapin aku Chae wkwk) bulu matanya itu lohhh ❤️❤️😌😌
-author
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mother {Chaewon - Felix}
FanfictionMenceritakan seorang wanita muda bernama Kim Chaewon yang harus menjadi orang tua tunggal dan memaksanya untuk membesarkan anak semata wayangnya tanpa sosok seorang ayah. "Maafkan aku Chae - ah!" #1st on chaelix story - 17 Desember 2019 #1st on chae...