Seorang wanita sedang sibuk menekan tombol dengan cepat pada keyboard laptopnya menuliskan sesuatu dengan serius, matanya terlihat sangat lelah.
Sudah sejak pagi ia mengerjakan tugas - tugasnya hari ini, namun tak kunjung juga selesai.
Chaewon melirik pada seorang anak berumur satu tahun yang masih terlelap, ia menatap sendu kearah sana.
"Sabar ya nak, eommamu masih banyak pekerjaan!" Gumam Chaewon.
Chaewon sengaja membawa baby Jae ke kantornya, karena hari ini ia akan pulang larut malam. Biasanya Chaewon akan menitipkan baby Jae di daycare atau kalau tidak pada Park ahjumma yang notabene adalah tetangga mereka, keluarga Park itu sangat baik dan mereka dengan senang hati menjaga putra kesayangannya. Setelah Chaewon pulang kerja pasti ia akan menjemput baby Jae, namun kali ini ia terpaksa membawanya karena tidak mau merepotkan semua orang.
Clekk...
"Belum selesai Chaewon - ah?"
Jeno memasuki ruangan Chaewon dengan santai, membuat sang empu menoleh.
"Belum sajangnim, aku masih harus menyiapkan bahan presentasimu untuk malam ini bertemu kolega perusahaan dari China!"
Jeno terkekeh, kembali menyesap teh kesukaannya, ia menatap lamat wajah Chaewon yang kembali disibukkan oleh aktivitasnya yang sempat terhenti.
Entah mengapa, sejak pertama kali bertemu wanita itu, Jeno sudah tertarik. Wajahnya yang terlihat polos, hatinya yang begitu tulus mampu membuat seorang Lee Jeno selalu penasaran dengan Kim Chaewon, wanita yang sangat tegar menghadapi ujian hidup yang sangat berat, mengurus anak sendiri bahkan dirinya pun tidak akan pernah sanggup.
Ia tidak habis pikir, siapa yang tega meninggalkan wanita yang sangat berharga itu. Bahu sempitnya ingin sekali Jeno rengkuh, melindunginya dari kejinya kehidupan, Jeno sangat tahu kalau Chaewon adalah wanita yang kuat, namun dibalik itu semua wanita itu sangat rapuh.
"Eh.. Minmin - ah kau sudah bangun!" Jeno kembali tersadar, saat seorang anak kecil menggeliatkan tubuhnya, mengerjap sesekali.
Namja itu menghampiri baby Jae dan menggendongnya.
Chaewon mengerutkan alisnya, panggilan Jeno seperti sangat asing ditelinganya.
"Kau memanggilnya Minmin?" Chaewon kembali menghentikan acara ketik - mengetiknya.
"Iya, itu adalah panggilan kesayanganku padanya, bolehkan?" Tanya Jeno sambil meyakinkan Chaewon tak lupa dengan tatapan memelasnya.
Chaewon tersenyum tipis, ini pertama kalinya ia melihat atasannya itu bertingkah childish, demi apapun itu sangat menggelikan.
"Kau tak perlu meminta izin," Jawab Chaewon sambil menggambil map biru yang ada dilaci bawah mejanya.
"Yeayy, eommamu sangat baik Minmin, ehmm bagaimana kalau kita ke kantin, membeli susu pisang kesukaanmu!" Pungkas Jeno antusias.
"Aku ke kantin dulu sebentar!" Ucap Jeno yang dibalas anggukan Chaewon, ibu satu anak itu tidak ada niatan untuk melarang mereka.
💝💝💝💝
Jeno dengan teliti memilih susu pisang untuk diberikan pada baby Jae, ia tidak mau kalau anak itu sakit lagi karenanya, sekaligus ia juga tidak akan membiarkan eommanya itu mengamuk.
Sebelum menghampiri deretan susu pisang, Jeno menitipkan Baby Jae pada pegawai kantin disini.
Tapi sayangnya, pegawai kantin itu tidak benar - benar memperhatikan baby Jae. Karena sekarang anak berumur satu tahun itu sedang merangkak dilantai, menyusuri kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mother {Chaewon - Felix}
FanfictionMenceritakan seorang wanita muda bernama Kim Chaewon yang harus menjadi orang tua tunggal dan memaksanya untuk membesarkan anak semata wayangnya tanpa sosok seorang ayah. "Maafkan aku Chae - ah!" #1st on chaelix story - 17 Desember 2019 #1st on chae...