Feel you.

3.4K 397 56
                                    

Sudah setengah jam Felix berdiri di dekat tempat tidur bayi, memikirkan bagaimana caranya bisa keluar tanpa diketahui oleh Chaewon.

"Apa aku loncat keluar jendela ini saja ya? Ah tidak aku belum mau mati,"

Ia terus saja bermonolog, tak sadar kalau sang empu kamar bangun, berjalan menuju ruangan itu.

Samar - samar suara langkah kaki terdengar, membuat Felix harus bersembunyi lagi.

Tubuh tinggi itu sekarang sedang bersembunyi didalam tirai panjang rambut rumah sakit.

"Rupanya tidurmu nyenyak sekali Min - ah, sebaliknya aku kembali saja takut kau terganggu, selamat tidur sayang!"

Tak lupa ia mengecup putera kecilnya dengan sepenuh hati.

Suara lembut milik Chaewon membuat Felix tenang, tak disangka kedua belah bibir merah muda itu sedikit terangkat.

Lama menunggu, sepertinya Chaewon sudah pergi. Ia pun keluar dari persembunyiannya.

"Aku harus mengecek apa dia sudah tidur atau belum Sekarang,"

Tangannya menyentuh jendela dengan wajah yang sedikit timbul untuk mengintip tempat tidur Chaewon memastikan.

Benar saja, wanita itu sedang tidur terlelap sekarang.

"Huhh.. akhirnya aku bisa keluar juga!"

Felix berjalan mengendap - endap bagai maling yang takut tertangkap basah oleh pemilik rumah.

Bruk!
















Pintu pun tertutup, bersamaan dengan mata cantik itu terbuka.

Chaewon menatap kearah pintu dengan sendu.

"Aku tahu kau ayah yang baik!" Gumamnya tulus.

FlashBack On.

"Inikah ruangan Chaewon?"

Suara berat diluar yang sangat ia kenal terdengar, Chaewon langsung yakin kalau tujuan pria itu pasti ingin melihat anaknya.

Clekk..

Dengan terburu-buru Chaewon membaringkan tubuhnya dan pura - pura tidur.

Terasa udara yang menerpanya mulai panas, tanda ada makhluk hidup lain didekatnya.

Hati Chaewon berdegup kencang, bukan takut tapi lebih seperti gugup.

Tak berapa lama pun tangisan sang buah hati membuat kegugupannya hilang seketika, hawa panas itu mulai pergi.

Matanya itu sedikit terbuka, mencoba memastikan, apa yang akan dilakukan sang mantan kekasih selanjutnya.

Ternyata pria bertubuh kurus itu menghampiri sang empu tangis tadi.

Mengambilnya perlahan dan dengan telaten mengayunnya. Diri Chaewon mencelos, tak tahu harus berekspresi apa.

Inikah rasanya seorang istri yang melihat suaminya menggendong anaknya. Walau realitanya bukan begitu.

Apa Chaewon boleh berharap dirinya dan pria itu dapat merawat bayi mereka bersama dan hidup bahagia seperti keluarga kecil lainnya?

Tangan ibu satu anak itu meremat kasur yang diselimuti Sprai putih khas rumah sakit dengan kuat.
Bayangan kepedihan muncul kembali seperti sembilu pisau menghantamnya.

Haruskah ia memaafkan Felix dan memintanya untuk kembali?

Pintu kembali terbuka, dirinya menoleh.

"Chaewon - ah kau sudah bangun?"

Yena masuk dengan membawa kantong plastik.

Chaewon tersenyum dan bersikap seolah - olah tidak terjadi apapun.

"Mana buburnya?" Ucapnya ketika mengecek kantong plastik yang hanya berisi susu hangat dan obat saja.

"Oh iya aku lupa! Ya sudah aku beli dulu ya.. "

"Hmm baiklah kau ini selalu saja!"

"Hahaha Mianhae! Tak apa aku tinggalkan sendiri lagi?"

"Gwaenchana, sudah biasa!"

Yena pun keluar lagi untuk membeli bubur yang lupa dibelinya.

Chaewon kembali menatap ruangan itu dan terkekeh.

"Pasti sekarang dia sedang bersembunyi,"

Beberapa menit bosan karena hanya menonton tv sedari tadi, ia mengecek lagi. Rupanya lelaki itu masih disana, tapi tak tahu dimana sembunyinya.

"Aku kesana saja ah, ingin melihat dimana dia bersembunyi selama setengah jam ini,"

Setelah mencium sang buah hati yang tak lain Jaemin, dirinya melihat sekeliling dan benar saja wanita itu melihat kaki putih dibalik gorden oranye itu.

"Kau ini tidak pandai bersembunyi tuan!" Ucapnya dalam hati.

Ia pun memutuskan keluar dari ruangan dan kembali ke kasurnya.

Beberapa menit memainkan handphonenya, Chaewon merasa kasihan karena Felix tak kunjung keluar dan akhirnya ia berinisiatif untuk berpura - pura tertidur nyenyak supaya pria itu bisa pulang kerumah.

FlashBack Off.

"Where have you been Felix?" Tanya Chan yang baru melihat batang hidung saudaranya itu, karena setelah pulang dari rumah sakit Chan tidak menemuinya dan dia menghilang entah kemana.

"Nothing, you don't have to know!" Jawabnya santai.

Chan menyipitkan matanya yang memang sebelumnya sudah sipit dengan curiga.

Tapi rasa curiga itu hilang kesetika hilang, kala ia mengingat kalau bocah itu tidak mungkin menjenguk Chaewon, karena sudah terlihat dari perlakuan dan tingkah yang biadab itu, mana mungkin ia punya hati. Begitulah pikiran Chan saat ini.

"Whatever! Mandi cepat, aku sudah membuatkan makan malam!"

"Arasseo eomma - nim!" Ledek Felix.

"Ya!! Aku bukan eomma mu asal kau tahu!"

Felix tertawa terbahak - bahak, kegiatan favorite - nya itu adalah mengganggu orang sampai orang itu marah.

Si brengsek tetaplah Lee Felix.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Gimana guys? Next gak? Jgn lupa vote dan komen yaa anyeong🖤🖤🖤🖤🖤

-auhor

Young Mother {Chaewon - Felix}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang