Pagi yang tidak biasa untuk Kim Chaewon, dirinya sudah bersiap mengenakan kemeja putih dengan androk bahan panjang warna hitam, tak lupa dengan map berwarna biru langit yang sedang digenggamnya, khas orang ingin melamar kerja.
"Sudah siap?" Tanya Yena yang sudah menunggu diluar dengan motor bututnya.
Chaewon mengangguk mantap. Ia menatap pintu apartement sederhana milik sahabatnya yang nyatanya kini tinggal bersama.
Ia mengingat wajah lugu sang buah hati, rasa takut tak akan diterima pun hilang begitu saja, tekadnya sudah kuat, ia ingin membuat anaknya bangga karena memilikinya dan berkehidupan baik layaknya orang chaebol lainnya.
"Kajja Yena - ah!"
Disisi lain.
"Ayo kita kembali ke Australia Hyung!" Bujuk Chan berkali - kali pada namja yang lebih tua darinya.
"Tapi aku masih ingin disini!" Ucap lelaki yang tak lain Lee Minho itu.
Chan sudah jengah dengan Hyungnya ini, bagaimana bisa seorang Lee Minho bisa bertingkah layaknya anak kecil merengek minta es krim.
"Jika kau ingin berdekatan dengan Yenamu itu silahkan, kalau begitu aku dan Chan hyung bisa pulang hari ini!"
Bukan Chan pemilik suara berat itu, melainkan pria bermarga Lee lainnya menyambung percakapan itu tepat sasaran.
Minho mendecih. "Maaf yaa untuk apa aku ingin berdekatan dengan wanita aneh itu. Baiklah kita pulang!" Jawab Minho sambil cemberut. Ia pun melenggang pergi menuju kamarnya.
Menyisakan Chan yang tak berkutik dengan mulut menganga lebar.
"Woah Daebak, semudah itu kau membuatnya menurut!"
"Tentu saja hahaha"
Chan dan Felix pun tertawa, mengetahui kalau Minho ternyata menyukai wanita muda itu.
"Ehm ngomong - ngomong, kau mau ikut kami ke Australia?" Tanya Chan.
"Iya, memang kenapa? Aku bosan disini!" Jawabnya acuh tak acuh.
"Oh baiklah, kemasi barangmu sore ini kita berangkat!"
Dua orang bersaudara itu kembali ke kamar masing - masing.
👑👑👑
"Silahkan masuk!" Ucap seorang lelaki dengan nada yang cukup keras.
Chaewon membuka pintu dengan gugup. Ia kemudian duduk di depan sang empu suara tadi.
"Boleh saya lihat berkasnya?" Tanya pria itu sopan dengan eyes smile yang sangat menawan.
Chaewon memberikan map yang sedari tadi ia peluk dengan hati - hati.
Dilihatnya pria itu sedang sibuk membolak - balik berkasnya dengan teliti, Chaewon menatap seluruh ruangan itu takjub, ia tidak menyangka kalau tempat untuk pemilik perusahaan akan sebesar ini.
Warna abu - abu yang terkesan kalem dan nyaman, sofa mahal yang terduduk manis di sisi ruangan, tak lupa beberapa deretan rak buku impor dari Thailand yang terlihat sangat indah.
Wanita itu menutup matanya, merasakan sejuknya ruangan yang sering dirasakannya ketika masuk ke supermarket untuk membeli keperluan makan.
"Chaewon - ssi!"
Panggilan itu sukses membuyarkan lamunannya, ia mulai gelagapan.
"I-iya tuan!"
"Saya fikir kamu cukup berpendidikan, ya walaupun tidak sampai sarjana, ku kira dengan prestasimu yang sangat membanggakan bisa jadi jaminannya!"
Tangan putih dengan guratan otot yang menandakan orang itu sering dirasakannya work out, menutup map dengan rapih.
"Jadi kamu diterima sebagai sekretaris diperusahaan ini!"
Kedua mata indah itu terbelalak, dirinya hampir tak percaya dengan apa yang didengarnya kali ini.
"Selamat!" Sang CEO pun mengulurkan tangannya yang dibalas antusias oleh Chaewon.
"Kamsahamnida sajangnim!"
"Namaku Lee Jeno, senang bertemu denganmu!"
"Baiklah Jeno - ssi!"
Mereka pun berdiri, Chaewon membungkuk hormat dan kemudian pergi keluar untuk bertemu Yena.
Ia berlari mencari Yena, tidak sabar untuk memberitahukan kabar gembira ini.
Beberapa menit berlalu, akhirnya Chaewon menemukan Yena sedang fokus memakan ramyeon campur kimchi yang ada dikantor itu.
Chaewon menepuk pundak Yena, membuat yeoja itu berbalik.
"Sudah selesai? Bagaimana?"
Tak ada jawaban, kini senyumnya melebar.
"Jawab aku! Jangan menampilkan senyuman mengerikan itu nanti aku trauma!"
"Coba tebak!"
"Ckk.. aku tidak pandai bermain tebak - tebakan, katakan saja!""Aku-"
"Wajahmu mirip sekali dengan wanita itu!"
Ucapannya terpotong kala suara seorang ahjumma menginterupsi pendengarannya.
Ia yakin kalau wanita yang dimaksud itu dirinya karena wanita paruh baya itu menunjuk Chaewon.
Matanya mulai menyipit, mencari siapa orang yang disebut mirip dengannya itu.
"Yakk!"
Pekikan keras membuatnya terkejut dan langsung menghentikan aktivitasnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Siapakah itu? Jgn lupa vote dan komennya yeoreobun.. Annyeong😻😻😻😻💙💙💙💙💙💙💙
-author
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mother {Chaewon - Felix}
FanfictionMenceritakan seorang wanita muda bernama Kim Chaewon yang harus menjadi orang tua tunggal dan memaksanya untuk membesarkan anak semata wayangnya tanpa sosok seorang ayah. "Maafkan aku Chae - ah!" #1st on chaelix story - 17 Desember 2019 #1st on chae...