What should i do?

5.5K 559 29
                                    

Kim Chaewon itulah nama lengkap gadis yang masih berumur 19 tahun ini, memiliki rupa yang cantik, rambut panjang kecoklatan dan jangan lupa kulit yang begitu putih nan mulus. Namun kenyataannya kehidupannya tidak semulus itu, ia harus menanggung akibat yang telah di perbuatnya dengan sang kekasih seorang diri, sedangkan dirinya hanyalah seorang mahasiswa di kota Seoul yang baru di tinggalinya lima bulan yang lalu, orang tua Chaewon pun tidak tahu menahu tentang anaknya yang sedang mengandung, mereka hanya tahu anaknya itu sedang menimba ilmu di ibukota, karena memang kota asal Chaewon terletak di daerah Jeju.

Three months ago.

"Chaewon - ah kau sedang apa di toilet, lama sekali huh?" Protes Yena karena sudah setengah jam yang lalu sahabatnya ini belum kunjung terlihat batang hidungnya.

Clekk..

Pintu pun terbuka, menampilkan wajah sembab Chaewon yang membuat Yena khawatir.

"Wae gerae? Apa ada masalah?"

Chaewon hanya menggeleng lesu, kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar.

Melihat itu membuat Yena semakin khawatir akan kondisi Chaewon saat ini, ia terus saja membuntuti Chaewon.

"Bicaralah! Aku akan membantumu sebisaku," Ucap Yena meyakinkan Chaewon kala sang empu sudah duduk di kasur yang di seprai merah muda itu sambil menunduk.

Tak lama Chaewon pun mendongak, menatap lamat Yena, berusaha mendapatkan kekuatan dari mata itu.

Tapi justru air mata itu dengan lancar keluar, dadanya mendadak sesak.

"Hiks.. hiks.. aku gagal Yena - ah!" Lirihnya sambil memeluk Yena erat.

Yena tidak menjawab ia tahu ucapannya belum di perlukan saat ini yang di butuhkan Chaewon hanya usapan lembut dan sebuah kekuatan. Tanpa bertanya pun wanita ini pasti mengatakannya.

"A-aku hamil!"

Pergerakan Yena langsung terhenti, bagai petir di siang bolong, dirinya membeku, ia benar - benar terkejut atas apa yang di katakan sahabat sedari kecilnya itu. Hamil? Yang benar saja.

"Jangan bercanda Chae - ah itu tidak lucu!" Yena mencoba untuk tidak mempercayai itu semua.

"Aniyo.. aku tidak bercanda, semua itu benar adanya," Ucap Chaewon dengan suara seraknya

"A-apa?" Suara Yena mendadak mengecil, sulit untuk dirinya menerima kabar terburuk yang pernah ia dengar.

"Mianhae Yena - ah.. aku yakin kamu pasti sangat membenciku sekarang, aku mengerti akan hal itu.. tapi jangan khawatir, mulai hari ini aku akan pergi dari sini.. terima kasih karena mau menjadi sahabatku,"

Yena terdiam, netranya sibuk memperhatikan setiap gerak - gerik yang di lakukan Chaewon.















































"Siapa?" Pertanyaan singkat Yena pun sukses memecah keheningan malam itu.

Chaewon berhenti dari aktifitas memasukan baju - bajunya kedalam koper dan menoleh.

"Siapa yang menghamilimu?" Ucap Yena sarkastik dengan wajah tanpa ekspresinya.

"Felix" Lirihnya sambil memainkan ujung baju miliknya.

"Pacarmu itu?"

"I-iya." Jawabnya jujur.

Sungguh, Yena sangat kecewa sekarang, tapi dirinya juga tidak dapat menyalahkan Chaewon, toh semua itu udah terjadi dan Chaewon pun menyadari kesalahannya itu.

"Kau tidak akan menggugurkannyakan?"

"Tidak, dan tidak akan pernah!"

Ujung bibir Yena terangkat, ia lega. Sahabatnya itu masih memiliki akal sehat rupanya.

"Kau tidak usah pergi dan lagi aku tidak akan membencimu Chae - ah, karena semua manusia pasti melakukan kesalahan dalam kehidupannya, hanya tergantung bagaimana orang itu menghadapinya." Pungkas Yena bijak.

Chaewon tersenyum senang, ia mendekati Yena dan kemudian memeluknya.

"Gomawo!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Lanjut? Don't forget to vomment, annyeong! 😘😘😘

-author

Young Mother {Chaewon - Felix}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang