Do I Still Love Him?

3.7K 504 36
                                    

"Kau akan pergi Yena - ah?" Lirih Chaewon yang sedari tadi menangis karena akan ditinggalkan sang sahabat.

"Ck.. aku pergi cuman dua hari, jangan lebay begitu.. seperti ditinggal pergi selamanya saja," Yena sudah jengah dengan sikap Chaewon yang sangat manja.

"Jaga dirimu, jangan pergi kemana - mana, kalau kau dan bayimu ada apa - apa kabari saja aku!" Perintah Yena sambil mengusap pucuk kepala Chaewon.

Yena itu memang wanita yang memiliki pola pikir dewasa, dia sekarang sudah seperti ibu angkat Chaewon saja, setiap harinya dia akan setia merawat, mengingatkan Chaewon untuk selalu minum susu kehamilan dan lain - lain, Chaewon sangat bersyukur memiliki teman sepertinya. Wanita bermarga Choi itu memiliki kepribadian yang bagus, baik, pintar dan mandiri, itulah gambarannya.

Chaewon menganggukkan kepalanya walaupun wajahnya masih cemberut.

"Chaewon - ah, senyumlah.. kalau tidak, aku akan marah padamu!" Ucap Yena pura - pura merajuk.

"Arraseo.. arraseo"

Dengan terpaksa Chaewon menarik kedua sudut bibirnya, membentuk kurva yang membuat dirinya bertambah manis.

Yena membalas senyuman itu. "Kalau begitu aku pergi, Bye!"

Yena melambaikan tangan sambil berjalanan memasuki mobil taxi yang sudah menunggunya di depan apartement itu.

Melihat itu Chaewon hanya menghela nafas, ia akan sendirian dalam dua hari ini.

Setelah Yena sudah tidak terjangkau atensi matanya, Chaewon langsung masuk ke dalam dan menutup pintu.

Ia tidak tahu harus melakukan apa, jadilah dirinya duduk di sofa sambil melamun. Kebiasaannya baru - baru ini, kalau di tinggal Yena pergi kuliah.

Chaewon memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah dan berjanji untuk mencari pekerjaan setelah melahirkan karena Yena ngotot ingin membantu membiayai semua keperluan Chaewon, tidak semua sih, karena Chaewon masih punya sisa tabungannya.

Kenapa dirinya tidak meminta kedua orang tuanya?

Jawabannya karena dirinya tidak ingin orang tuanya curiga karena pasti pengeluarannya akan bertambah, jadilah dirinya berbohong kalau wanita itu sedang bekerja paruh waktu dan eomma appanya tidak perlu mengiriminya uang lagi.

Chaewon menatap foto di sudut ruangan yang tergeletak mengenaskan diatas nakas, foto itu menampilkan dua orang sepasang kekasih yang terlihat bahagia, tapi bagian permukaannya sedikit retak, mungkin seperti hubungan mereka, retak dan tidak memiliki harapan untuk kembali seperti semula.

Ia tidak dapat menangis sekarang, ia hanya menatap sendu foto itu, air mata Chaewon sudah lelah keluar dari pelupuk matanya, beberapa bulan lalu, setiap menit dan jam dirinya akan terlihat gila karena terus saja menangis menyesali semuanya.

Apa ia benci lelaki itu?

Entahlah, dirinya juga tidak tahu pasti, perasaan yang Chaewon rasakan saat ini hanya sakit. Tapi sakit apa? Sakit hati atau sakit karena tidak bisa menjaga diri?

Malam itu, malam dimana dirinya di rendahkan seperti layaknya jalang.

Marah? Tentu saja bahkan sangat murka, tapi apa daya hati telah menguasai segalanya. Dirinya hanya pasrah di perlakukan sedemikian rupa.

Cinta? Rasa itu hanya terdengar hambar untuk seorang Chaewon sekarang.

Tangan putih itu mengelus perut buncitnya, kehamilannya sudah berusia delapan bulan, tinggal menunggu beberapa minggu lagi untuk melihat malaikat kecil yang dapat merubah hidupnya.

Chaewon sangat bahagia, ia yakin suatu saat nanti akan ada keberuntungan yang menipanya.

"Tumbuh dengan baik yaa sayang, aku akan memberimu kasih sayang yang berlimpah..
















































"Walaupun tanpa seorang ayah."

Kalimat itu telah ia ucapkan, kalimat yang akan menoreh luka pada anaknya, kalimat yang mungkin ada di benci oleh sang buah hati.

Chaewon tersenyum tipis, dadanya sesak sekali, ia terus saja mengusap perut itu lembut, suara gesekan itu entah kenapa bagai lullaby untuk Chaewon hingga dirinya menutup mata dan berakhir tertidur pulas. Pilihan terbaik untuk meredakan rasa sesak yang menyergap.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Vote dan komennya dong! Supaya aku semangat update nya,, annyeong!😘

-author

Young Mother {Chaewon - Felix}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang