sakit apa?

21 4 0
                                    

Sei menekuk kedua lututnya dan memeluknya tepat pinggir lapangan, ia mengamati setiap gerak gerik dari Yerin tanpa terkecuali.
"Mereka deket banget ya"ujarnya yang langsung menatap Adel di sampingnya.

"Mereka kan sahabat"sahutnya yang masih menatap Yerin dan Ferdi

Hari ini memang pelajaran jam pertama olahraga. Guru olahraga belum juga datang, setelah mereka melakukan pemanasan kini mereka hanya duduk-duduk sembari mengamati apapun di sekelilingnya.

Yerin kini tengah saling berebut bola basket bersama Ferdi. Kelas Ferdi tengah bebas jam pelajaran, jadi ia bersama beberapa temannya pergi ke lapangan basket untuk bermain serta melatih keahlian basket.

Banyak orang yang melihat itu, namun mereka tak merasa heran karena mereka sendiri tahu bahwa hubungan antara Yerin dan Ferdi adalah sahabat sedari mereka kecil.

Sei menatap Adel yang kini masih me fokuskan pandangan nya pada Yerin dan Ferdi"jadi pengen ya"

Mendengar ucapan dari Sei membuat Adel sontak menatap Sei yang kini terlihat sedikit tersenyum kepadanya"pengen apa?"

"Pengen deket sama Ferdi kayak Yerin"

Ucapan Sei sontak membuat Adel menautkan kedua alisnya.

"Jadi sahabat maksutnya"imbuhnya

Keadaan menjadi hening hanya ada suara dari beberapa siswa-siswi yang berbincang bincang.

Tak berselang lama terdengar suara peluit yang tertiup sedikit nyaring di telinga siswa-siswi"Hey..sebelas mipa satu kumpul"ujar pak Harto-guru olahraga.

Mendengar komando dari pak Harto semua siswa-siswi langsung berkumpul, tak terkecuali dengan Yerin yang melemparkan bolanya kepada Ferdi dan langsung berlari mendekat.

"Baris tiga sap,,yang merasa pendek langsung ambil tempat depan"pekik pak Harto kembali

Guru itu memang terkenal sebagai guru olahraga paling tegas diantara guru olahraga lain, garis wajahnya yang keras memberikan kesan menakutkan bagi siswa-siswi yang memandangnya.

Setelah barisan dirasa rapi pak Harto berjalan mengitari barisan tersebut, sembari mengabsen siapa murid yang tak masuk hari ini.

Pak Harto menghentikan langkahnya tepat di depan Yerin. Ia mengamati wajah Yerin membuat gadis itu menundukkan kepala.

"Kenapa kamu sudah keringatan?yang lain saja masih terlihat segar"pertanyaan dari pak Harto yang sontak membuat Yerin menegakan kepalanya.

"Habis pacaran itu pak sama anak kelas sebelah, mending nikahin langsung aja pak"celetuk Rega yang membuat Yerin sontak melemparkan tatapan sinisnya pada Rega. Sungguh anak itu,menyebalkan.

Pak Harto menatap Rega dengan matanya yang membulat"diam kamu Rega, atau nilai kamu saya kurangi" tegas guru itu yang seketika membuat Rega terdiam.

"buat semuanya saja,kalau berani berbicara sendiri saya kurangi nilainya"imbuhnya.

Pak Harto kembali menatap Yerin "kenapa bisa keringetan sendiri?"

"Tadi saya main basket dulu pak,jadi keringetan"ujar gadis itu, ucapannya mendapat anggukan oleh pak Harto.

Pak Harto kembali ketempat semula, ia nampak menghirup nafas panjang lalu mengeluarkan nya secara perlahan"tadi sudah pemanasan?"

This Love ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang