Yogyakarta

94 20 2
                                        

Belum genap seminggu Yerin di Bogor, rasanya ia sudah tak nyaman, ia belum bisa beradaptasi dengan lingungan nya yang baru. Terutama di sekolah, mungkin karena masih menjadi murid baru, Yerin belum mendapat banyak teman yang ia kenal, hal itu membuat yerin seolah tak betah dan terus menerus merengek meminta untuk kembali ke Jogja

Suasana sore hari begitu berbeda dengan Jogja, dulu setiap sore Yerin sering bersepeda mengelilingi kompleks bersama Ferdi. Namun kini, semua telah berubah. Yerin tak lagi melihat sosok Ferdi, biasanya Ferdi yang selalu membuat hari-hari nya terasa bermakna,dan kini tanpa hadirnya Ferdi, Yerin menjadi sedikit merindukan teman laki-lakinya itu.

ia rindu ketika Ferdi terus menerus meledeknya karena rambutnya yang sering dikucir menyerupai ekor kuda, rindu ketika Ferdi menertawainya ketika ia jatuh dari sepeda, hingga rindu dengan sikap Ferdi yang sok berbuat manis ketika berhadapan dengan Yunita serta Yudha.

Yerin berlari menuju dapur mencari-cari keberadaan Yunita "Ma.. Yerin ga betah Yerin pengen ke Jogja"rengek Yerin ketika mendapati Yunita.

"Eh kok gitu?kita baru sampai beberapa hari yang lalu disini, masa sudah mau balik sih?nanti lama kelamaan kamu juga betah sendiri"ujar Yunita berupaya menyenangkan anaknya itu.

Yerin berjalan dengan lesu serta menundukkan kepalanya menghampiri Yunita, ia berdiri di sebelah Yunita yang kini tengah memasak makan malam mereka"Gabisa ma, Yerin gapunya temen di sekolah, Yerin suka di Jogja. Yerin kangen Jogja kangen tante Maya sama Ferdi juga"

Yunita menghela nafas panjang kemudian tersenyum memandangi anak kecil di sebelahnya itu"Semua butuh waktu, kamu akan mendapat temen di sini,mungkin malah lebih banyak, yang pastinga mereka akan bisa menggantikan semua temen kamu di Jogja terutama Ferdi, beradaptasilah, kamu pasti akan nyaman disini"

Yerin mendengus sebal,apa yang harus di adaptasi?keadaan disini terasa sangat berbeda, jika tahu rasanya seperti ini,  harusnya waktu itu ia ikut tinggal aja bareng nenek dan kakenya di Jogja.

***

Waktu terus berjalan, musim silih berganti, Yerin mulai membiasakan hidup di sini, ia mulai memiliki banyak teman dan juga ia sedikit demi sedikit mulai terbiasa hidup tanpa Ferdi. Membuatnya sejenak tak memikirkan orang itu, namun terkadang juga bayangan akan masalalu di Jogja itu kembali hadir, membuatnya kembali merasakan rindu akan kota kelahirannya itu.
Bagaimana dengan kondisinya saat ini?
Bagaimana dengan suasana sore di sana?
Bagaimana kabar dari teman-temannya sekarang?
Dan bagaimana dengan kondisi Ferdi saat ini?
Semua itu selalu Yerin pikirkan, walau ada kemungkinan bahwa ia dapat kembali ke kota itu namun,apakah mungkin jika waktu itu lama,semua akan terasa sama?

Agustus 2018

"Yerin...! "Seru Yudha dari lantai bawah,seruan itu terdengar nyaring di telinga Yerin membuatnya buru-buru keluar kamar dan menghampiri papanya itu.

"ada apa pa? "Yerin mengambil tempat duduk tepat di samping Yunita dan Yudha yang kini terlihat Tengah tersenyum tipis memandang kearah anaknya itu

"Kamu masih inget dengan Jogja?"tanya Yudha tiba-tiba yang sontak membuat Yerin sedikit terkejut mengapa tiba-tiba Yudha menanyakan tentang hal itu kepada Yerin.

"inget pa.. Inget banget"jawab Yerin dengan semangat.

Yudha tersenyum samar memandang Yerin, Yunita di sampingnya pun ikut tersenyum"kangen ga sama sana?nyaman tinggal disana lagi apa disini?"

Yerin sedikit tersentak dengan pertanyaan itu, jujur baginya kini Bogor sudah terlalu nyaman namun Jogja lebih terasa nyaman karena disana terukir berbagai kenangan.

Yerin jadi teringat dengan janji yang ia buat dengan teman masa kecil nya waktu itu, bahwa ia akan kembali suatu saat nanti. Namun hingga kini, janji itu tetaplah menjadi janji, Yerin belum dapat menepatinya.
Lagipula sudah terlewat bertahun tahun apa mungkin sosok lelaki itu masih ingat. Jujur Yerin begitu penasaran dengan dia yang sekarang. Apakah dia masih sama dengan yang dulu. Laki-laki kecil dengan gigi ompong di bagian depannya. Atau mungkin kini ia telah berubah menjadi lebih berbeda apa malah gigi ompongnya masih bertahan.

This Love ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang