Lelah

18 4 0
                                    

Ferdi berdiri tegak tepat di depan pintu rumah yerin.Pandangannya terpaku menatap Sei berjalan beriringan dengan Yunita yang tepat berada di sisihnya

"Fer hari ini anterin Sei ya"pinta Yunita

Ferdi menaikan salah satu alisnya"lah,si Yerin kemana tan?"

"Yerin ga enak badan Fer katanya.Ga masuk hari ini"

Yerin mengayunkan kedua kakinya kearah jendela ketika baru saja ia mendengar suara Ferdi yang terdengar sedikit samar,namun ia tahu betul itu suara milik Ferdi

Yerin menyibakkan tirai jendela kamarnya.kamar yerin memang terdapat jendela cukup besar yang menghadap langsung ke halaman,ketika ia mengarahkan sedikit pandangannya ke sebelah utara ia akan melihat letak teras rumahnya

"Omong apaan sih sama mama,lama banget"gumam yerin ketika pandangannya mendapatkan sosok Ferdi tengah berdiri dengan Yunita dan Sei di hadapannya

Sebenarnya yerin tak benar-benar sakit hari ini.ia mengatakan hal itu agar Yunita mengizinkannya untuk tidak pergi ke sekolah,yerin hanya malas.ia tak menyukai mata pelajaran hari ini.Apalagi tekadnya semalam yang ingin langsung tidur tanpa mengerjakan tugas.Tentu hal itu semakin membuat Yerin ogah-ogahan sekolah

Ferdi menatap kearah atas dimana kamar Yerin berada.Ia tahu sedari tadi Yerin beradu tepat di balik jendela itu.Ferdi tak buta,ia melihat dengan jelas bayangan Yerin yang tengah mengintipnya

Ferdi menarik salah satu sudut bibirnya,menampilkan sebuah senyuman miring sembari menatap kearah jendela itu.Ferdi sontak melambaikan tangannya ke arah yerin berada.

Merasa Ferdi menyadari keberadaannya membuat Yerin buru-buru menutup kembali tirai kamarnya.
Yerin mengatur nafasnya sembari mengelus dada karena merasa sedikit kaget akan apa yang baru saja ferdi lakukan
"Sumpah,tuh anak sedari tadi sadar ada gua..kalau gini sih jadinya gua yang dipantau"

"Kamu liat apa sih Fer? Dada-dada gitu"tanya Yunita sembari menatap kearah mana ferdi melambaikan tangannya tadi

Ferdi terkekeh "ga kok tan,gapapa"

"Yaudah tan,keburu telat,mendingan kita berangkat sekarang"ujar Ferdi lalu meraih tangan Yunita dan mendekatkan tangan itu ke dahinya

Ferdi menatap Sei yang masih berdiri memandangnya "Ayo sayang,kok diem mau digandeng biar bergerak?"

Yunita membulatkan matanya mendengar ucapan yang keluar dari Ferdi begitupun dengan Sei

"Heh jangan gitu kamu Fer,mulut manis banget semua cewek di goda"sembur Yunita.

Memang itulah sifat Ferdi,penggoda.
Ia selalu menggoda dan memberikan ucapan-ucapan manis pada setiap wanita yang telah kenal dekat dengannya.memang itulah yang menjadi hobinya,ditambah wajahnya yang terbilang cukup tampan membuat siapapun yang digodanya akan merasakan sesuatu,baper.
Namun tak semua wanita. Ferdi adalah sosok dingin,kalian ingat?hanya beberapa wanita saja.Bahkan parahnya lagu,Yunita yang telah memasuki usia 40 tahun-an pernah ia goda

Ferdi meringis mendengar ucapan Yunita,
"Soalnya diem aja sih tan,Ga kayak Yerin.kalau dia mah ga di suruh udah nylonong duluan"

***

Sepanjang pelajaran entah mengapa Sei merasa tak fokus,Terkadang pandangannya kabur secara mendadak.namun ia mengelengkan kepalanya dan pandangannya hadir kembali

Fisika.jam pelajaran ke 5-6 pada hari Selasa di XI Mipa 1 memang lah sangat tak mengenakan.bagaimana tidak,fisika..itu fisika,pelajaran yang kemungkinan besar akan dibenci oleh siswa-siswi yang merasakan kerasnya fisika.Untuk apa Fisika?Tujuan mereka sekolah hanya hanya untuk mencari ijazah kerja bukan,toh saat mereka kerja tak akan menggunakan rumus fisika.Ditambah guru yang super killer membuat lengkap sudah menderitaan

This Love ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang