Ada Hubungan Apa?

26 5 0
                                        

berjalan dengan tergesa-gesa, Yerin sudah mengelilingi hampir setiap sudut gedung itu. Digenggamnya dengan erat botol kecil berisi obat-obatan yang entah obat apa sajakah itu.

Sudah, ia lelah. Dimana sosok Seiphyta,saudaranya itu berada. Kini, sudah waktunya anak itu mengonsumsi obatnya. Yerin tak ingin kena marah ibunya lagi karena lalai memperhatikan saudaranya itu.

Gadis itu berhenti tepat di ujung koridor kelas sebelas. Sedikit berjongkok sembari mengatur hembusan nafas. Kemana perginya anak itu,tak seharunya ia pergi saat jam minum obatnya. Sungguh ini membuat Yerin kewalahan.

"Eh, sebenar. Mau nanya, kalian ada liat Seiphyta ga?". Gadis itu mencoba bertanya kepada beberapa siswi yang tak sengaja lewat.

Salah satu dari mereka merotasikan matanya. Mencoba mengingat apakah ia bertemu dengan Sei. Orang yang dicari oleh Yerin.

Anak itu meng'o kecil." iya, tadi kayanya jalan ke rooftop bareng Angga"

Mendengar respon itu, Yerin lantas menghela nafas kasar. Ia belum memeriksa tempat itu sedari tadi. Huh, membuang tenaga saja.
"Oh, oke makasih ya" balasnya dengan sedikit senyuman.

Gadis itu kembali berjalan menuju lokasi yang ia dapat. ia sedikit mencepatkan laju jalannya. Beberapa menit lagi bell akan berdering. Tak lagi ada waktu untuk bersantai-santai.

Langkah Yerin seketika terhenti. Beberapa anak tangga lagi ia akan sampai di atas. Namun suara tawa itu seketika menghentikan jalannya.

Yerin mendekatkan diri. Ah,tepatnya bersembunyi agar keberadaannya tak di ketahui oleh manusia yang tengah beradu tawa tersebut. Yerin sedikit mengintip siapa pemilik gelak tawa itu. Seketika kedua bola matanya membulat secara tiba-tiba. Dilihatnya, kini Sei dengan Ferdi. Namun, apa yang tengah mereka lakukan. Mata Yerin tak salah tangkap kan, kini dilihatnya Sei tengah menyenderkan kepalanya tepat di pundak kanan lelaki itu.

"Coba deh tebak. Kura-kura ninja itu katak apa kodok?" tanya anak laki-laki itu sembari melirik sejenak wajah gadis yang kini berada di pundaknya.

Gadis itu tampak berfikir."kura-kura ninja apa ya..hmm"

"Apa coba. Aku tunggu jawaban dalam 10 detik ya! 1..2..3..4_"

Sei menegakkan badannya seketika. Dipukulnya pelan lengan lelaki itu. Membuat putusnya hitungan anak itu."ihh gaje deh pertanyaannya" gadis itu mendengus" kura-kura ninja itu jelas kura-kura namanya aja kura-kura ninja. Kok nanya nya katak apa kodok"

Suara tawa lelaki itu kembali nyaring terdengar."kan mengecoh aja."

"Udah jangan manyun-manyun gitu" tambahnya ketika menyadari gadis itu tengah memajukan bibirnya,kesal.

Sei kembali meletakkan kepalanya di pundak Ferdi. Tangan lelaki itu sontak terulur dan mengelus lembut lengan gadis di pundaknya itu.

"pusing Fer!"keluhnya.

Lelaki itu sontak sedikit bergerak membuat gadis di pundaknya menegakkan badan."kenapa? Mau aku ambilin obatnya?"

Sei hanya menggeleng mendengar penawaran itu."gausah. Aku cape minum obat mulu"

"Kok gitu. Gapapa, kamu harus minum obat,bagaimanapun itu, kamu bakal sembuh!"

Sei menggeleng untung kedua kalinya. Ia membasahi bibirnya"percuma. Hidup ku gakan lama lagi"

Lelaki itu membulatkan matanya. "Stop!. Berhenti ngomong gitu! Aku ga suka kamu ngeluh!"

"Tapi aku udah ga ku_"

"Udah momen romantisnya?."Suara itu terdengar nyaring, mampu menghentikan ucapan Sei secara tiba-tiba.

Ferdi juga Sei sontak menatap kearah sumber suara itu. Dilihatnya kini, Yerin tengah berjalan sembari melipat kedua tangannya di depan dada. Berjalan dengan sedikit angkuh mendekati  dua manusia itu.

This Love ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang