"Lo mau ikutan terjun ke air ga?" Ferdi membuka pakaian sragam atasnya dan bersiap untuk menceburkan diri kedalam danau,memang cuaca hari itu sedikit panas menjadikan rasa gerah yang sedikit berlebih.
Yerin membuang pandangannya Segala arah ketika menatap Ferdi membuka sragamnya. Terlihat jelas yang Yerin lihat, tubuh Ferdi begitu indah, ditambah perutnya yang membentuk seolah ada kotak-kotakan di sana "Ngak ah.. Nanti basah"
"Yaudah gua sendiri aja..nih nitip baju gua"Ferdi melemparkan sragamnya itu tepat mengenai kepala Yerin, membuat gadis itu pengap dengan sragam Ferdi berbau parfum bercampur dengan keringat pria itu.
"Woy asal lempar kena pala gua bego"teriak Yerin tak terima jika kepalanya menjadi sandaran sragam milik Ferdi.
Mendengar teriakan Yerin, di dari dalam air sontak Ferdi memunculkan kepalanya dan langsung memandang Yerin sembari terkekeh"maaf Rin, airnya ngoda"
Yerin hanya duduk di pingiran danau. Matanya tak henti hentinya memandangi sekelilingnya, ternyata semua masih sama seperti dahulu.
Tak lama berselang Ferdi menghampiri Yerin dan duduk di sampingnya. Ia mengambil sragam yang kini telah berada di samping kanan Yerin.
Ferdi kembali mengenakan sragamnya, ia mengibaskan rambutnya yang kini tengah basah oleh air sehabis ia berenang. Ciipratan dari rambut Ferdi beberapa kali mengenai Yerin bahkan wajahnya juga terkena cipratan itu.
"Lo kalau ngibasin rambut jangan deket-deket gua,kutu lo loncat"
Mendengar ujaran Yerin sontak Ferdi membulatkan matanya,lantas menatapnya "kutu pala lo, gua ga berkutu. Lo kali yang kutuan"
"Mikir woy, orang secantik gua kutuan. Bego dipelihara. Gua bersih"sembur Yerin membernarkan ikat rambutnya yang sedikit mengendor.
Melihat sikap Yerin membenarkan ikat rambutnya kini. ferdi dengan ekspresi jail menarik ikat rambut itu dan membiarkan rambut Yerin terurai begitu saja. Yerin menyadari apa yang dilakukan Ferdi sontak memandangnya dengan matanya yang membulat.
"Heh.. balikin ikat rambut gua"ujar Yerin yang langsung meraih ikatnya dari tangan Ferdi. Namun Ferdi menjauhkannya hingga membuat Yerin kesusahan mengapai.
Terlihat wajah Yerin menjadi sedikit masam karena ulah Ferdi. Sungguh ia belum puas mejahili sahabat lamanya itu.Namun karena kini terlihat sahabatnya itu merajuk mau tak mau ferdi harus mengembalikannya.
"Masih marah?"Ferdi mencoba mencairkan suasana
Yerin kembali mengikat rambutnya, sedikit tak rapi karena ia hanya merapikannya dengan tangan tanpa menggunakan sisir"emang siapa yang marah?"
"Elo"
"Ga tuh"
Keadaan menjadi hening untuk waktu sedikit lama,tak ada suara apapun antara mereka,rasa canggung yang selama ini ada mulai sedikit menghilang, mungkin karena akhir-akhir ini mereka selalu bersama
"Gua ga nyangka kalau lo itu Ferdian"ujar Yerin kembaliFerdi yang sedari tadi terdiam mengalihkan pandangannya kepada Yerin dengan menautkan kedua alisnya"kok gitu?emang berubah banget ya?"
Yerin terkekeh pelan"iya, apalagi lo terkenalnya dengan nama Angga bukan Ferdi,semakin ga nyangka aja"
Memang dengan namanya Ferdian Angga Ferdi sering di panggil dengan sebutan Angga ketika di sekolah namun sebenarnya orang tua bahkan tetangganya sendiri memanggilnya dengan sebutan Ferdi.
Namun berbeda dengan Ali, salah satu teman kelas Ferdi, ia lebih senang memanggilnya dengan sebutan Dian,parah ga sih..Dian, diambil dari kata Ferdian katanya."Gua Ferdi kok, tetep Ferdi yang gantengnya mirip siapa tuh ..lee min ho"ujarnya sembari memutar bola matanya ke kanan meninggingat nama artis korea yang sering di sebut namanya oleh siswi perempuan kelasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
This Love ( REVISI )
Ficção Adolescente"Bagaimana caraku mengungkapkan rasaku,jika aku pun tak mengerti dengan apa yang kurasa-" This Love