"Rei!" panggil lelaki itu sembari menepuk pelan pundak si empunya nama.
Reihan menoleh. Memandang seseorang yang baru saja hampir membuat nya tersedak.
Ya, anak- anak laki-laki itu tengah mengumpul. Menyantap makan siangnya di kantin.
"Kenapa?" tanya nya.
Lelaki itu menghembuskan nafasnya pelan. Ditatapnya kembali temannya itu.
"Lo beneran jadian sama Yerin?"Reihan menaikkan salah satu alisnya. Sedangkan teman yang lain pun menautkan kedua alis mereka. Bahkan salah satu hampir saja tersedak makanan di mulut.
Reihan tersenyum samar."kenapa memangnya?"
"Sejak kapan?" Ferdi kembali melontarkan pertanyaan.
Reihan tampak mengumam, diliriknya sekilas mangkok kosong yang hanya tersisa kuah itu." udah beberapa hari yang lalu sih. Kenapa emangnya Ga? Lo gasuka?"
"Hah? Ciyus Han? Kok bisa sih lo dapetin Yerin?!" pekik Andra. Membuat penghuni kantin sontak memandangnya.
"Eh bener ga nih? Kok ga ada gosip nya sih. Lo ngibul ya Han?"tambah Riko selepas meneguk air dari gelasnya.
Reihan terkekeh. Ia bahkan tak mengerti mengapa bisa ia jadian dengan gadis itu.
" pacaran ga perlu di umbar juga kali!"Ali menghela nafasnya ringan." bilang aja gamau kasih PJ"
"Nah. Itu salah satunya Al" kekeh lelaki itu kembali.
Ferdi nampak mendengus. Ia tak percaya ini terjadi. Bahkan ka masih tak mengerti mengapa kini ia serasa jauh dengan gadis itu.
"Rei. Minta tolong ya"
Reihan menautkan kedua alisnya, nyaris menyatu. "Tolong apaan?"
Lelaki itu terdiam sejenak. Dipalingkan pandangan itu sembarang. "Jagain dia!"
"Wih.. Cemburu nih pasti si Angga" celetuk Ali. Memang mulut anak itu susah untuk di kontrol.
Sembarang ngomong Al!.
Ferdi mengulum bibirnya." bukannya gitu Al!" ujarnya. Ditolehkannya pandangan itu pada sosok Reihan yang berada tepat si sampingnya." lo tau kan Rei, dia sahabat gua. Jujur gu ga rela dia bisa pacaran sama lo. Tapi mau gimana lagi. Gua ga ada hak ngelarang anak itu. Apalagi gua udah sama Sei."
Reihan mengangguk ringan. Dia memaklumi jika Ferdi mengatakan hal itu. Mereka sahabat. Tentu, Reihan tau itu.
"Gua pengen lo selalu jagain dia. Jangan pernah sakitin dia. Mungkin selama ini gua gagal jaga amanat orang tuanya buat jagain dia. Dan gua serahin ke elo. Dia pantas dapetin cowok kayak elo. Bawa dia selalu di samping lo. Jaga dan bahagiakan dia" senyum lelaki itu mengembang.
Reihan tersenyum setelah mendengar ucapan lelaki itu. Ditepuknya beberapa kali pundaknya. Lantas mengacungkan jempolnya." sipp?!"
Andra menghela nafas." kalian tuh ngomongin apa sih?"
"Mangkanya Ndra. Gua juga kagak ngerti. Kaya lagi bahasa wasiat aja" timpal Rio yang sedari tadi memilih diam sembari mengunyah kentang goreng dari piringnya.
***
Mereka_ Lisa, Adel, Salsa_menganga mendengar apa yang baru saja Yerin katakan. Seolah tak percaya. Apa anak itu tak tengah berbohong. Jadian? What? Yerin jadian sama Reihan?.
"Lo ga lagi gila kan Rin? Kok bisa coba?"Adel mencoba mengomentari. Suara hujan malam itu sedikit meredam seruan Adel.
Memang malam ini Adel meminta mereka untuk kembali menginap. Tidak, ibunya ada kok dirumah. Hanya saja anak itu hanya meminta mereka menemani dan berkumpul kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
This Love ( REVISI )
Novela Juvenil"Bagaimana caraku mengungkapkan rasaku,jika aku pun tak mengerti dengan apa yang kurasa-" This Love