Kantin terlihat ramai. Tak biasanya kantin seramai ini. Apalagi ditambah adanya gerombolan anak tim basket menambah kesan ramai di kantin tersebut, pasalnya saja karena hadirnya para lelaki itu membuat banyak siswi tergerak hatinya untuk pergi ke kantin dengan tujuan memandang mereka. Apalagi para fans garis keras anggota tim basket, serasa sesak berada di dalam kantin itu.
Namun ada yang aneh dari tempat itu. Tepatnya dari kumpulan anak tim basket sedikit ada kekurangan, entah apa itu Yerin merasa saja ada yang kurang, ia terus mengamati mereka mencoba mencari sebuah hal ganjil di antara mereka.
"Lo liatin apa sih Rin?"Lisa yang sedari tadi menyadari keganjilan pada Yerin mulai merasa curiga.
Yerin mengalihkan pandangannya pada gadis yang kini berada tepat di hadapannya.
"kenapa ya gua ngerasa ada yang kurang diantara mereka"ujar Yerin sembari menunjuk kumpulan anggota basket dengan dagunya.
Merasa pemasaran dengan apa yang Yerin maksud kini Lisa, Salsa juga Adel mengikuti arah pandang Yerin mencoba membantu Yerin mengoreksi sesuatu yang berkurang diantara mereka.
"Bentar-bentar...bebep Angga mana?"seru Adel yang kini berhasil menemukan sebuah keganjilan di antara mereka.
Menyadari memang benar yang Yerin rasa kini, ia tak melihat sosok Ferdi berada tepat diantara mereka. Dimana Ferdi, apa mungkin dia masih berada di tempat basket. Namun jika ia cermati, hampir semua anggota berada disini. Jangan tanya lagi mengapa Yerin dapat seyakin itu. Hal itu karena Yerin pernah ikut Ferdi saat berlatih, tentu Yerin tau wajah-wajah semua anggota.
"Halah palingan dia juga ke kelas ngerjain PR, dari SMP emang gitu orangnya"ujar Lisa mencoba berfikir positif.
Tindakan yang Lisa lakukan memang benar, mencoba memikirkan hal positif. Namun apakah mungkin Ferdi mengerjakan PR-nya dikelas padahal setahu mereka tim bola basket selalu berlatih tanpa henti sejak jam 8 pagi. Dan ini sudah jam 9 lebih, apa mungkin PR perlu di kerjakan padahal mereka tidak akan masuk kedalam kelas.
Yerin terlihat diam. Ia takut akan hal yang buruk terjadi pada Ferdi. Bagaimanapun usahanya mencoba menghilangkan perasaan tak enak itu dari pikirannya, justru itu malah membuat ia semakin was-was dengan Ferdi.
"Gosah terlalu khawatir kali Rin, tenang aja. Angga emang gitu orangnya suka ngilang nanti juga muncul sendiri, keturunan jin dia itu"ucap Lisa kembali membuayarkan lamunan Yerin.
Yerin tetap terdiam tak merespon omongan dari Lisa ia kembali meminum es nya tanpa niat menyentuh sedikitpun makanannya. Entah mengapa kini ia malah tak nafsu makan.
Melihat Yerin yang tak menyentuh makanannya membuat Lisa, Adel serta Salsa sedikit merasa Yerin tengah tak baik-baik saja. Pasalnya saja tadi Yerin lah yang terlebih dahulu meminta untuk ke kantin. Namun sekarang, ia malah menganggurkan makanan di depannya.
"Rin lo makan dong, masa di diemin lo kenapa?"kini Salsa mulai mengomentari tindakan Yerin.
"Ga nafsu makan"ucapnya tanpa memandang kearah lawan bicaranya.
Lisa tahu betul apa yang kini Yerin pikirkan. Ferdian, dia mana anak itu. Kini sosok itu malah membuat Yerin kehilangan nafsu makannya.
Lisa menyentuh lengan Yerin"oi.. Jangan nglamun, dia baik kok. Temen lo baik tenang aja"
"Oalah karena si Angga"ucap Salsa baru menyadari sebab dari masamnya wajah Yerin.
"Mbak. teh sisri gula batunya mana.."teriak Adel meminta minumnya segera diantar. Ia telah memesan sedari tadi. Namun tak juga minuman favoritnya itu ditantar.
Adel. Memang anak itu, cantik sih tapi tetap saja minuman kesukaan tetap teh sisri gula batu.
Lamunan Yerin terbuyarkan ketika menyadari Ziko. Salah satu anggota tim basket berjalan melewati meja mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
This Love ( REVISI )
Genç Kurgu"Bagaimana caraku mengungkapkan rasaku,jika aku pun tak mengerti dengan apa yang kurasa-" This Love