Hujan masih air.
Dan aku masih fakir.
Karena kau belum hadir.Hujan masih rintik.
Aku masih pria itik.
Kau selalu jadi angsa yang cantik.Hujan masih basah.
Aku tak juga terasah.
Sejak kau memutuskan untuk berpisah.Hujan masih petir.
Rasa ku masih getir.
Karena kau sama sekali tak khawatir.Hujan masih dingin.
Aku masih ingin.
Tapi kau terus terbawa angin.Hujan masih pelangi.
Aku masih disini.
Terus menunggu kau kembali.Hujan masih aku.
Aku masih tabah.
Dan kau sudah membenci hujan
Entah apa yang diisyaratkan hujan;
Hangat kopi yang nyaman, atau dingin peluk yang hilang.Kala itu. Maafkan aku.
Lagi lagi diakhiri dengan maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
DiaryOnline.
Teen FictionIni adalah sebuah baca'an sederhana. Untuk orang-orang yang terlalu menganggap berat membaca filsafat, dan terlalu menganggap enteng sebuah cerpen. Ini bukan novel, bukan juga cerpen, apalagi antologi puisi. Bukan. Ini hanya tulisan. Tentang kawan d...