Aku pernah berangan angan mencintaimu hingga pelaminan.
Mengarungi hubungan dalam ikatan yang halal sebagai pasangan.
Namun semua itu akhirnya terpatahkan.
Sejak engkau dikhitbah lelaki lain mengatas namakan 'Perjodohan'.Ikhlasku di ujung asa.
Doaku untukmu diantar luka.
Aku maha patut akan takdirku.
Katakanlah kau bukan Siti Nurbaya.Tapi menyalahkan takdir adalah hal yang muskil.
Dan memaksakan kehendak adalah hal yang mustahil.
Pilihan satu satunya mengiklaskan.
Adalah sebuah ketenangan yang menguntungkan.Karena kau pergi, dia hadir.
Kalau suatu hari nanti kita bertemu lagi.
Aku ingin mengenalkanmu pada seseorang yang datang dikemudian hari.
Seseorang yang dengan keras menenangkan ku, menerima kekanak kanakan ku, menghapus tangis ku yang disebabkan kamu.
Seseorang yang mengerti bahwa ketakutan ketakutan ku hanya butuh usaha menenangkan hati.~Bukan langkah demi langkah yang pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DiaryOnline.
Teen FictionIni adalah sebuah baca'an sederhana. Untuk orang-orang yang terlalu menganggap berat membaca filsafat, dan terlalu menganggap enteng sebuah cerpen. Ini bukan novel, bukan juga cerpen, apalagi antologi puisi. Bukan. Ini hanya tulisan. Tentang kawan d...