Langkah yang kian hilang di telan keramaian.
Peluang bagi hati untuk sebercak tekanan.
Sayup sayup suara ritma tidak lagi menggema.
Membuat tindak tanduk terasa diam amat menghina.Aku mengerti bahwa kesalahan adalah bibit kekecewaan.
Dan kepergian adalah putik sarinya.
Menggenggam sesuatu yang makin lama makin memanas ditelapak tangan.
Akan semakin perih, saat kau paksakan untuk tetap tertekan.Sekuat apapun engkau menahan, yang pergi akan tetap berlari.
Sekuat apapun kau menghindar, yang kena akan tetap menabrak.
~Legowooooo

KAMU SEDANG MEMBACA
DiaryOnline.
Teen FictionIni adalah sebuah baca'an sederhana. Untuk orang-orang yang terlalu menganggap berat membaca filsafat, dan terlalu menganggap enteng sebuah cerpen. Ini bukan novel, bukan juga cerpen, apalagi antologi puisi. Bukan. Ini hanya tulisan. Tentang kawan d...