Aku menemukan mu disudut bumi dengan cara yang tak tepikirkan.
Datang dari entah mana negeri antah berantah.
Melesat di depan kelopak, lalu bersarang di ubun ubun.
Bumi berotasi di bawah kaki ku.
Lalu menyenangkan mengetahui cara dia berputar.
Ya semesta ternyata begitu baik.
Kini.
Kau sudah melekat di pori pori.
Berkarat di sum-sum tulang belakang.
Dari seseorang yang mungkin hanya meminuskan mataku saat melihat mu.
Lalu menjadi objek indah nan hangat yang tidak bisa lagi kulepas.
Walau dunia tidak selalu berputar dengan benar.
Hingga menimbulkan getaran getaran hingga gempa.
Aku bersedia untuk apapun asal bersamanya.
Kamu terimakasih sudah bersedia sepakat, untuk segala beda yang rasanya berat.
Terimakasih sudah bersedia tabah, untuk segala salah yang pernah membuat mu marah.
Terimakasih sudah bersedia menerima untuk segala yang tidak sempurna, namun justru membuat mu tetap disini saja.
Aku menemukan mu dengan cara biasa.
Tapi akdir mempertemukan kita dengan cara yang luar luar luar luar biasa.
~Aku tidak mau mencintai mu dengan cara biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DiaryOnline.
Fiksi RemajaIni adalah sebuah baca'an sederhana. Untuk orang-orang yang terlalu menganggap berat membaca filsafat, dan terlalu menganggap enteng sebuah cerpen. Ini bukan novel, bukan juga cerpen, apalagi antologi puisi. Bukan. Ini hanya tulisan. Tentang kawan d...
