Terimakasih Sudah Datang Lalu Pergi.

63 4 0
                                    

Kita tau bahwa seseorang berhak menyembunyikan suatu hal yang bersifat pribadi.
Sudah mulai saling mengambil keputusan sendiri sendiri, walau terkadang hatiku ini yang masih ingin sekali memberi.
Dahulu kita saling membutuhkan, sekarang perlahan lahan sudah saling melupakan.

Ku tau kau berubah karena ada sesuatu.
Walau kau tak memberitahu, tetap saja akan ada angin yang memberitahu kabar itu padaku.

Mengapa selalu begini? Apa sulit sekali bagiku?
Yang ku butuhkan hanyalah sebuah bayangan nyata.
Secercah harapan yang akan terus ku ukir di kepala.
Dengan cukup hanya satu buah nama saja yang akan menjadi tuannya.
Tapi mengapa selalu tak bisa?
Sekarang kamu dengannya lalu aku dengan siapa?

Aku sebenarnya iri dengan dia.

Dia memang lebih berpengalaman dariku, dia memiliki waktu untuk bertemu, saling berjumpa tanpa di paksa, bisa saling menggengam tanpa di ancam.

Ku harap dia terbaik untuk mu, selalu bisa membuat mu tersenyum dan tertawa.
Biarkanlah aku ini yang terluka di balik drama.

Tapi kini aku tau kau dulu hanya menepi, mencari tempat untuk berteduh dari serangan rindu di masa lalu.
Tak ada waktu kembali untuk mengulang mengenang dirimu saat diawal dulu.
Kinipun aku tahu, dirimu hanyalah meluangkan waktu, untuk melepas kisah sedih mu itu.

Awan  kelabu terus berkumpul seakan menggambarkan isi hati ku.
Waktu yang semakin maju, langkah kaki yang semakin pergi, sementara aku tetap di sini.

Ternyata selama ini aku hanya seorang yang menaruh harap tanpa pernah di anggap.

Dan akhirnya kita sekarang sedang memahami toleransi, dimana kita sudah berbeda arah tujuan.
Kau sedang merajut kebahagiaan, aku sedang meratapi kesalahan.
Menikmati suasana hati yang membatasi diriku untuk berkomunikasi tanpa harus mencampuri urusan pribadi.

Aku tau ini tentang pendewasaan terhadap masalah.
Ku harap aku jadilah manusia yang tau kapan harus berhenti, kapan harus beristirahat, dan kapan harus kembali melanjutkan perjalanan.

Semoga dia yang kini kau pilih adalah seorang pejuang yang paham menghargai setiap lelah dan air mata mu.
Ku harap jangan salah memperjuangkan, agar lelah mu tak sia sia.
Ingat yang perlu di ingat, lupakan yang harus di lupakan.
Hidup bukan tentang menyimpan semuanya, tetapi bagaimana cara kita  menerimanya.

Ku harap siapa yang kau pilih ialah yang terbaik untuk mu, yang mampu membimbing mu dalam ketaatan, selalu menemani mu dalam kesulitan, mampu menenangkan mu dalam kegelisahan dan kesedihan.

Aku hanya bagaikan abu berterbangan dari sekumpulan kisah yang kau tulis sendiri dengan tinta emas.
Seseorang yang terlalu menaruh harap bahkan menganggap kau malaikat. Walaupun kau ternyata menganggap nya hanya sebagai angin lalu.
Aku bukan masa depan, hanya sekedar angan angan yang menjulang.
Hidup ku hambar, tidak sama seperti nya yang penuh dengan petualangan.

Kini kau pun berhak menyembunyikan hubungan itu, sebuah privasi yang tak ingin lagi ku investigasi kan?

Dia yang kau anggap jantan, dan aku yang kau anggap pecundang.
Hanya karena dia bisa menghabiskan waktu untuk membakar uang sedangkan aku yang harus terkapar bermandikan keringat dulu.
Itupun aku lakukan agar dapat mengubah status mu.

Kini ku tau dirimu dulu hanya meluangkan waktu.
Aluu tau dia yang selalu menemuimu.

Kini aku hanya bisa mendo'akan mu.
Dia yang akan selalu membuatmu tertawa dan juga meninggalkan luka, biarlah aku yang yang akan terus membantu mu menghilangkan lukanya.
Dari dia yang terus kembali membawa janji manisnya lagi, dan kau terus terjerembab dengan lubang yang sama berulang ulang kali.

Tapi kini semua nya sudah berubah, yang lalu akan ku biarkan berlalu.

Setelah kepergian mu, aku akan tetap di sini, berdiri menatap wajahmu dilangit.
Sembari berbicara dan berjalan pergi, jauh tuk berkelana.
Bulan akan mengajarkan mu cara berkorban, dengan cara dia akan terus kembali, tanpa ada rasa malu menyapa mu kembali.

Apa yang harus aku lakukan, berharap pada bintang jatuh agar kau seperti dulu lagi?

Aku yang sudah mulai terbiasa bertepuk sebelah tangan ini, mulai tega melihatmu berduka, walau aku terus bertanya orang bodoh macam apa yang tega membiarkan mu terluka?

Biar ku lihat kau dari jauh saja.
Saat semua hal tidak berjalan semestinya, kita bisa memilih untuk mengangkat tangan seraya menyerah atau mengangkat tangan seraya berdo'a,  dan ku harap kepalamu masih jernih, dan bisa memilih yang kedua.

Aku akan memulai kembali seperti sediakala.
Ku tahu dirimu hanya satu, tak kan bisa dimiliki bersama, kau bukan amuba yang dapat membelah diri kan.

Dulu ku kira kau anugerah terindah bagi ku, nyatanya dia lah yang mendapatkan mu.
Hembusan angin seakan merangkul membisikkan sesuatu ke telinga: "hei.. jngan menghargai orang yang tak menghargai mu" Ucapnya. Dan akhirnya aku paham.

Kelak kau akan merindukan aku nanti, jalan yang selalu kita lewati, ketukan rumah, senyuman, dan interaksi yang tak kan pernah terganti.

Tapi lalu akhirnya hari pun akan berganti pagi, sang fajar pun akan menyapa lagi.
Bagi yang lama sendiri sebab hati nya pernah patah, kelak akan bisa menyukai kembali adalah suatu anugerah.

Tulisan ini adalah tentang dasar pergerakan hati, yaitu bangkit berdiri dan kembali melaksanakan mimpi.

Dan bahagia hanya kesedihan yang tinggal menunggu waktu.

Sebuah pertanda bahwa sudah saatnya aku menertawakan diri sendiri, bila dahulu kau dan aku baik baik saja, lewat tulisan ini aku ingin meminta maaf.
"Aku pulang, tanpa dendam, ku terima kekalahan ku. Aku pulang, tanpa dendam, ku salutkan kemenanganmu "

Itu adalah sebuah lirik lagu"berhenti berharap" dari sheila on 7, yang hari ini ku ulang ulang menandakan suara hati.

Kamu.
Semoga suatu hari, kita akan bertemu dalam dimensi yang berbeda. Bukan disini.

Lagi pula walau  aku sangat mau, akan dipaksa pun seperti apa?
Untuk apa pertautan bila senyum yang selalu kau tunjukkan hanya menyiratkan penolakan?
Nyata nya. Kini jauh dari ku kau langsung memiliki tambatan hati yang baru, sekarang kaupun sudah lenyap tiada kabar, sebatas gema ucap yang semuanya sudah kurasa hambar.

Bye.. bye.. terimakasih sudah datang lalu pergi.

DiaryOnline.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang