Di setiap sudut kota ini adalah kita.
Terlalu banyak kenangan yang telah terlukis.
Tentang bagaimana caramu membuat aku yang keras kepala ini menjadi pengalah.
Tentang bagaimana aku yang pemarah ini menjadi ramah.
Tentang aku yang begitu sombong ini menjadi penolong.
Tentang hujan-hujan yang seru nya luar biasa.
Tentang senja, bunga, serta kupu-kupu nya.
Tentang rasa 'Green-tea' yg menjadi rasa favoritmu.
Tentang sebuah mangkuk bakso yang paling kau suka, tak kau sentuh karena ada selembar sayur.
Tentang tempat hiburan yang kita jelajahi berdua.
Tentang wahana wahana tempat hiburan yang rindu di datangi kita.
Tentang pengalaman menarik saat kita menonton sebuah film.
Tentang hal-hal absurd yang begitu melekat dalam kepala.
Tentang semuanya.
Kini pun masih sama.
Tentang engkau yang tetap tersenyum.
Tentang engkau yang tetap hobi sekali hujan-hujanan.
Tentang engkau yang tetap suka dengan semangkuk bakso dan segelas plastik Green tea.
Hanya bedanya.
Kini.
Bukan lagi bayangan ku yg terpantul dari matamu.
Bukan lagi jemari ku yang tersangkut di pergelangan mu.
Bukan lagi kaki ku yang seirama dengan langkahmu.
Kini bukan lagi dengan ku.
Kamu adalah senjaku, yang pergi di saat sedang indah-indahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DiaryOnline.
Novela JuvenilIni adalah sebuah baca'an sederhana. Untuk orang-orang yang terlalu menganggap berat membaca filsafat, dan terlalu menganggap enteng sebuah cerpen. Ini bukan novel, bukan juga cerpen, apalagi antologi puisi. Bukan. Ini hanya tulisan. Tentang kawan d...
