Setelah Jungkook dan Yein menghabiskan waktu di sungai Han mereka segera pulang karena hari sudah mulai larut.
Selama diperjalanan pulang tidak ada yang mau memulai obrolan,Yein merasa canggung sedangkan Jungkook merasa sedikit gengsi walaupun sebenarnya ia ingin mengajak Yein untuk mengobrol.
Dan kegengsian serta kecanggungan tersebut bertahan sampai mereka sampai di rumah.
Saat mereka masuk rumah,keadaan sudah sepi mungkin semua sudah tidur karena sudah malam.
"Yein masuklah ke kamar dulu aku ingin minum dulu di dapur"
"Nee,aku ke kamar dulu"
Yein pun segera pergi ke kamar untuk beristirahat karena ia benar-benar merasa lelah hari ini karena banyak hal yang terjadi.
Jungkook pun mengambil air segelas untuk dia bawa ke kamarnya,saat sudah di depan pintu Jungkook segera membuka pintu.
Betapa terkejutnya ia saat melihat Yein yang sedang berganti dengan piyama,Jungkook yang melihat punggung putih mulus milik Yein pun hanya bisa menelan ludahnya.
Jungkook ingin sekali merasakan bagaimana saat tangannya mengusap punggung itu,memikirkan nya saja sudah membuat Jungkook kecil menegang.
Segera mungkin Jungkook membuang jauh-jauh fantasi kotornya dan kembali ke dunia nyatanya.
Jungkook berdehem untuk membuang rasa gugup serta fantasi kotornya itu,Yein yang mendengar suara deheman pun menoleh ke belakang dan mendapati Jungkook yang sedang berdiri di dekat pintu.
"Apa kau sudah lama berada di situ" Tanya Yein menyelidik.
"T-tidak aku baru saja masuk" Kata Jungkook gugup sambil tertawa canggung.
"Eum,kenapa kau hanya berdiri disitu"
"A-aku ingin pergi ke kamar mandi dulu,iya kamar mandi hehehe" Ucap Jungkook sedikit kikuk,Yein hanya mengangguk.
Jungkook segera pergi ke kamar mandi untuk menenangkan diri sebelum kembali bertemu Yein,ia benar-benar merasa gugup setelah ia melihat punggung mulus sang istri.
Setelah Jungkook merasa lebih baik ia segera keluar dengan piyama tidurnya,Jungkook akan berusaha bersikap seperti biasanya saat berhadapan dengan Yein nanti.
Jungkook merasa beruntung karena Yein sudah tertidur,ia bernafas lega karena tidak berhadapan dengan Yein untuk saat ini.
Lalu bagaimana besok pagi,Jungkook merasa seperti pria cabul yang diam-diam mengintip seorang wanita.
Jungkook kemudian berfikir kenapa ia seperti pria cabul?Yein adalah istrinya berarti ia berhak sepenuhnya atas Yein bukan.
Setelah berkutat dengan fikirannya Jungkook segera tidur menyusul Yein yang terlebih dahulu berlabuh di pulau mimpi.
Pagi harinya Yein terbangun karena merasa berat di bagian perutnya,ia coba membuka matanya dan melihat sebuah tangan melingkar di perutnya.
Yein berusaha menyingkirkan tangan Jungkook karena ia harus segera membantu di dapur,dengan susah payah Yein menyingkirkan tangan Jungkook dan akhirnya berhasil.
Ia segera bangkit ke ke kamar mandi untuk membersihkan diri lalu membantu memasak di dapur.
"Selamat pagi bibi Yan" Sapa Yein.
"Selamat pagi nyonya muda" Balas bibi Yan sambil tersenyum.
"Bibi apa aku boleh meminta sesuatu?"
"Apa nyonya muda"
"Bisakah bibi tidak memanggilku nyonya muda?itu terasa sangat aneh bagiku" Ucap Yein.
"Baiklah,bagaimana kalau bibi panggil nak Yein saja"
"Eum itu lebih baik" Kata Yein sambil tersenyum.
"Baiklah ayo kita lanjut memasaknya bi"
Setelah beberapa menit makanan pun sudah siap,Yein dan bibi Yan segera menata semua makanan di meja makan.
Tidak lama setelah itu satu persatu anggota keluarga turun untuk sarapan.
Setelah menyiapkan makanan Yein pergi ke kamarnya untuk yang yangxx baju kantor untuk Jungkook.
Saat dikamar Yein tidak m yang enemukan Jungkook lalu terdengar suara gemercik air dari kamar mandi,Yein tau kalau itu adalah Jungkook.
Yein lalu menyiapkan baju kantor untuk Jungkook,tidak lama setelah itu Jungkook keluar dengan handuk yang dililitkan di pinggangnya dan handuk kecil yang ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya yang basah.
Yein yang melihat Jungkook seperti itu berusaha bersikap biasa,sedangkan Jungkook dengan santainya memakai baju yang sudah Yein siapkan.
"Setelah selesai berpakaian turunlah kebawah untuk sarapan" Ucap Yein lalu melangkah keluar kamar.
Belum sempat Yein membuka pintu suara Jungkook menghentikan langkahnya.
"Yein,apa kau bisa membantuku mengikatkan dasi ini" Pinta Jungkook,Yein hanya mengangguk lalu mengambil alih dasi yang dibawa Jungkook.Yein berusaha mati-matian agar degup jantungnya yang bekerja lebih cepat tidak terdengar oleh Jungkook.
Baru kali ini ia merasakan perasaan seperti ini,apakah ini yang disebut jatuh cinta?Yein segera membuang jauh-jauh pikiran itu.
Setelah selesai Yein segera pergi meninggalkan Jungkook,jika ia tidak segera pergi dari kamar mungkin dia akan bersikap salah tingkah,ia tidak mau Jungkook sadar akan kegugupan nya itu.
Jungkook sudah pergi ke kantor seusai sarapan,sekarang Yein bingung harus melakukan apa.
Saat Yein dilanda rasa bosan Yerin datang dengan menggendong Hyeji sambil menghampirinya.
"Yein apa kau mau pergi denganku?"
"Memang mau kemana eonni?" Tanya Yein.
"Aku ingin pergi berbelanja kebutuhan Hyeji selama disini,apa kau mau menemaniku?"
"Tentu saja aku mau eonni,lagi pula aku sedang tidak ada kegiatan" Jawab Yein dengan sumringah.
"Baiklah ayo"
Saat diperjalanan Yein lupa bahwa dia belum memberi kabar kepada Jungkook kalau ia pergi keluar.Tapi Yein baru tersadar bahwa dia tidak memiliki nomor Jungkook,Yein bingung apakah harus memintanya dari Yerin atau tidak.
"Eonni apakah aku boleh meminta nomor Jungkook?" Tanya Yein pada Yerin.
"Apa kau tidak mempunyai nomor Jungkook?".Yein hanya menggelengkan kepada sambil menundukkan kepalanya.
" Astaga anak itu" Gumam Yerin.
Yerin pun memberikan nomor Jungkook,Yein segera mengirimkan pesan kepada Jungkook.
Saat ini Jungkook sedang membaca beberapa berkas yang diberikan sang sekretaris padanya.Lalu sebuah suara ponsel membuyarkan konsetrasi nya,Jungkook segera mengambil ponselnya dan melihat siapa yang mengganggunya.
08xxxxxxxx
Jungkook,ini aku Yein.Aku ingin minta izin kepadamu untuk pergi ke mall membeli perlengkapan Hyeji bersama Yerin eonni.
Jungkook:
Pergilah,jika ingin membeli sesuatu gunakan saja kartu yang aku berikan kemarin.
08xxxxxxxx
Nee,terimakasih.
Setelah membalas pesan dari Yein Jungkook kembali fokus kepada berkas-berkas nya.
Jungkook merasa senang karena Yein mengabarinya jika dia akan pergi,karena bagaiamana pun juga setelah menikah Yein adalah tanggung jawab Jungkook.
Jangan lupa Voment nya Oky,supaya semangat buat up😊
Ayo ramaikan kolom comment nya ya😂
See you 💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry {Jungkook & Yein}
RandomTidak disangka oleh Yein hanya karena menyelamatkan seorang nenek-nenek Yein dijodohkan dengan cucunya. Yein tidak mau dijodohkan dengan cucu nenek tersebut tapi nenek tersebut tetap memaksa Yein untuk menikah dengan cucunya sebagai rasa terimakasih...