23

2.9K 242 16
                                    

Saat ini Jungkook dan Yein sedang berada di Mall. Pagi setelah dokter pulang Yein terus merengek ingin pergi ke bioskop untuk menonton film yang sedang booming beberapa hari terakhir.

Alhasil Jungkook pun berpasrah dengan menuruti keinginan Yein, Jungkook juga sempat terkena omelan dari nyonya Raesun karena tidak menuruti keinginan istrinya. Kalian tahu sendiri kan, jika Jungkook sangat menyayangi neneknya dan akan melakukan apapun yang neneknya perintahkan.

Sambil menunggu filmnya mulai Yein menyuruh Jungkook untuk menberikan minuman dan popcorn, Jungkook pun mengiyakan dan pergi dengan malas. Saat Jungkook membeli popcorn di luar bioskop, ia harus menunggu agar lama karena popcorn sedang dibuat lagi karena kehabisan, lalu atensi Jungkook tidak sengaja menangkap seorang yang tidak asing baginya.

"Benarkah itu dia?" Gumam Jungkook dengan lirih, lamunan Jungkook buyar saat  penjual popcorn itu memanggilnya karena popcorn nya sudah jadi.

"Tuan, ini popcorn pesanan Anda," Ucap sang penjual.

"Terimakasih" Jungkook langsung kembali masuk dengan pikirannya yang masih penasaran dengan apa yang ia lihat barusan.

"Kenapa lama sekali sih" Ucap Yein yang langsung merampas popcorn yang ada di tangan Jungkook.

Jungkook jadi ngeri sendiri melihat Yein yang suka marah-marah semenjak ia hamil, Jungkook jadi harus lebih ekstra sabar meladeni Yein karena neneknya bilang wanita hamil memang memiliki mood yang tidak bisa di tebak.

Setelah acara menonton film selesai Yein mengajak Jungkook untuk pergi ke restoran Cina, entah kenapa Yein sedang ingin sekali makan makanan Cina saat ini. Mungkin dia sedang mengidam.

Jungkook pun hanya menurut dan segera melajukan mobilnya menuju restoran Cina, butuh waktu sepuluh menit untuk sampai di restoran itu. Setelah sampai Yein segera turun dan meninggalkan Jungkook yang masih di dalam mobil, Jungkook hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan istrinya.

Namun saat Jungkook sudah turun dari mobil ia kembali terkejut dengan apa yang ia lihat, Jungkook tidak salah lihat bukan? Ternyata apa yang ia lihat di mall tadi memang benar, wanita masa lalunya datang kembali, wanita yang selama ini Jungkook nantikan ada di depan matanya. Tetapi ada hal lain juga yang membuat Jungkook terkejut, Nari wanita yang selama ini Jungkook cintai sedang bersama pria lain.

"Kook, ayo! Aku sudah lapar kenapa kau masih berdiam diri di situ sih!" Suara Yein berhasil membuat fokus Jungkook teralihkan kepada Yein, ia lupa apa tujuannya datang ke restoran ini.

Jungkook lalu menyusul Yein yang sudah masuk dulu, Jungkook akan berusaha mencari tahu semua tentang Nari. Wanita itu sudah kembalikan dan Jungkook sangat senang akan hal itu namun ia tersadar apakah ia bisa kembali bersama Nari saat dia sendiri sudah beristri dan saat ini istrinya pun tengah mengandung anaknya.

Selama 2 jam Jungkook menemani Yein yang terus makan dan ingin menambah, wanita hamil dihadapannya itu kini sudah menghabiskan dua mangkuk ramen, dimsum dan shushi. Bayangkan saja wanita dengan tubuh kecil seperti Yein mampu memakan makanan sebanyak itu, mungkin saja itu adalah keinginan dari bayinya karena neneknya bilang kalau wanita hamil nafsu makannya akan naik, dan terbukti dengan apa yang tengah terjadi dengan Yein saat ini.

"Wahhh, ini sangat enak sekali. Lain kali ajak aku ke sini lagi ya Kook," Ucap Yein setelah menghabiskan mangkuk terakhirnya.

"Iya, tapi makanmu banyak sekali. Apa tidak merasa kekenyangan?" Tanya Jungkook.

"Tidak, aku makan bukan untuk diriku sendiri tapi untuk anak kita juga. Dia ingin makan banyak jadi aku dan kau harus menurutinya" Jawab Yein sambil membersihkan mulutnya dengan tisu.

"Kalau begitu ayo kita pulang, hari sudah mulai gelap nenek pasti khawatir."

"Rumah ayo, tapi tolong pasankan dimsum untuk dibawa pulang ya, hehehe" Ucap Yein sambil tertawa canggung karena merasa tidak enak, Jungkook pun tersenyum kecil mendengar penuturan Yein.

"Baiklah, aku akan pesankan. Pergilah ke mobil dulu kalau begitu," Yein pun mengangguk dan segera melangkah keluar menuju mobil, sedangkan Jungkook menunggu pesanan dimsum yang Yein inginkan.

Saat sudah sampai mobil, Jungkook tersenyum melihat Yein yang ternyata tidur. Mungkin saja wanita itu kekenyangan sekaligus lelah karena menunggu pesanan dimsumnya. Jungkook segera melajukan mobilnya menembus jalanan kota Seoul yang tengah ramai karena merupakan jam pulang kerja.

Jungkook merasa sangat senang karena bisa menghabiskan waktu bersama Yein. Tunggu! Jungkook senang? Apakah ia mulai menyukai Yein?

Entahlah, hanya Jungkook yang tahu perasaan apa yang ada untuk Yein. Ia berharap tidak akan melukai wanita baik seperti Yein, tetapi jujur saja saat ini Jungkook belum bisa mencintai Yein sepenuhnya.

Di tempat lain Sohyun dan Hyorin merasa cemas setelah mengetahui kabar kehamilan Yein, hal ini pasti akan sangat menyulitkan mereka untuk memisahkan Jungkook dan Yein.

"Bibi, bagaimana ini? Yein sudah hamil, hal ini pasti akan semakin mempersulit jalan kita untuk memisahkan mereka berdua."

"Aku juga bingung harus bagaimana Hyorin, aku tidak menyangka kalau Jungkook menghamili wanita miskin itu," Ucap Sohyun dengan kesal.

"Bibi, sepertinya kita harus segera menyingkirkan bayi yang ada di dalam kandungan Yein" Ucap Hyorin sambil menatap Sohyun.

"Apa kau gila? Bagaimanapun juga anak dalam kandungan Yein adalah penerus keluarga Jeon, tidak mungkin aku melenyapkan darah dagingku sendiri" Ucap Sohyun sedikit kesal dengan ucapan Hyorin barusan.

"Lalu kita harus bagaimana lagi bi? Aku tidak mau Jungkook bersama wanita itu."

"Tidak ada cara lain, kita harus menunggu Yein untuk melahirkan. Setelah itu kita singkirkan Yein, itulah cara satu-satunya."

"Tapi bibi, itu terlalu lama. Bagaimana jika Jungkook mulai mencintai Yein? Itu pasti akan semakin mempersulit kita untuk memisahkan mereka" Ucap Hyorin.

"Bibi yakin Jungkook tidak akan mencintai wanita itu dengan mudah, jadi turuti saja apa yang bibi katakan, oke." Hyorin pun mengangguk mengiyakan ucapan Sohyun.

'Sial! Jika seperti ini maka semua rencanaku akan gagal'  batin Hyorin.

"Bibi bersungguh-sungguh akan membantuku kan?"

"Tentu saja Hyorin, bibi hanya ingin dirimu yang menjadi menantu keluarga Jeon kau pasti tahu itu bukan. Jadi jangan ragukan bibi, mengerti" Hyorin pun mengangguk.

"Terimakasih bibi sudah m0au membantuku" Ucap Hyorin dengan senyuman palsunya.

"Sama-sama Hyorin, bibi akan sangat senang jika kau yang akan menjadi menantu keluarga Jeon" Ucap Sohyun sambil tersenyum.





Ada yang kangen aku apa engga nih? Sebenarnya semua cerita udah kelar tapi aku publish pelan-pelan aja karena pingin liat apakah para raider ku tercinta masih mau menunggu cerita yang aku buat😊

Biar lebih sering update kalian juga harus kasih vote dan coment dong supaya aku lebih semangat juga updatenya 😂

Dah gitu aja basa basi dari aku, makasih ya udah mau setia nungguin author yang membuat kalian menunggu 🤭

See you💜💜💜

Sorry {Jungkook & Yein}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang