Tidak disangka oleh Yein hanya karena menyelamatkan seorang nenek-nenek Yein dijodohkan dengan cucunya.
Yein tidak mau dijodohkan dengan cucu nenek tersebut tapi nenek tersebut tetap memaksa Yein untuk menikah dengan cucunya sebagai rasa terimakasih...
Yein lebih dulu bangun daripada Jungkook,ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya terutama di area intimnya.
Astaga!mengingat kejadian semalam membuat Yein merasa malu sendiri,Yein lalu menatap wajah Jungkook yang masih tertidur.
Yein mengamati lekat wajah tampan suaminya itu,ia benar-benar tidak menyangka bisa melewati malam panjang bersama suaminya setelah beberapa bulan menikah.
Karena sudah waktunya memasak Yein berusaha untuk pergi membersihkan diri menuju kamar mandi,saat Yein berhasil berdiri dan akan melangkah ia merasakan perih di bagian inti miliknya.
"Awwsh!!" Ringis Yein merasa kesakitan.
Jungkook yang mendengar ringisan dari seseorang pun segera membuka matanya,pemandangan pertama yang ia lihat adalah Yein yang sedang berdiri sambil melilitkan selimut di tubuhnya.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Jungkook.
"Tidak apa,aku baik-baik saja" Jawab Yein.
"Aku tau pasti yang semalam sangat sakit karena pertama bagimu,maaf jika kemarin aku terlalu kasar" Ucap Jungkook sambil mendekat lalu mengangkat tubuh Yein menuju kamar mandi.
Yein hanya menerima saja perlakuan Jungkook yang menggendongnya menuju kamar mandi.
Setelah selesai mandi Yein segera turun ke bawah untuk membantu menyiapkan makanan,Yein sedikit kesulitan saat berjalan karena bagian intinya sedikit sakit.
Pagi ini Yein berniat untuk mengunjungi ke dua orang tuanya,ia merasa sangat rindu ibu,ayah serta adiknya.Sebelum itu Yein harus meminta ijin dulu kepada Jungkook,mungkin ia akan meminta ijin sebelum Jungkook berangkat bekerja nanti.
Di meja makan
"Jungkook bagaimana pertempuran mu tadi malam?" Tanya Seokjin berbisik di telinga Jungkook.
"Hyung bagaiamana kau tau,aku habis bertempur?apakah suara kami terdengar dari luar?" Jungkook balik bertanya karena sedikit merasa was-was bahwa orang di rumah mendengar suara percintaan Jungkook dengan istrinya.
Sebelum Seokjin menjawab,suara deheman dari Jinhwan menghentikan obrolan mereka.
"Saat di meja makan kita harus menikmati makanan yang tersaji di hadapan kita,dan dilarang untuk bicara jika bukan hal yang penting" Ucap Jinhwan memperingati Jungkook dan Seokjin.
"Nee abeoji"
"Nee appa"
Jawab mereka bersamaan,setelah semua orang menghabiskan makanan masing-masing mereka pergi untuk melakukan kegiatan mereka selanjutnya.
Yein segera menyusul Jungkook ke kamar untuk meminta ijin pergi ke rumah orang tuanya.Saat ini Yein sudah berada di hadapan Jungkook,Yein mengambil nafas dalam-dalam sebelum mulai bicara.
"Ju-jungkook aku ingin meminta ijin pergi berkunjung ke rumah orang tuaku" Ucap Yein sedikit gugup karena ditatap oleh Jungkook jadi ia menundukkan kepalanya.Namun Jungkook tidak kunjung memberikan jawabannya,nyali Yein jadi semakin menciut jika sudah seperti ini.
"Apa begini caramu berbicara dengan seseorang dengan menundukkan kepala mu?" Tanya Jungkook dengan nada dinginnya.
Mendengar perkataan Jungkook Yein pun mendongak menatap wajah Jungkook.Ia sedikit merasa canggung saat matanya bertemu langsung dengan tatapan mata Jungkook.
Jungkook merasa jantungnya berdebar kencang saat manik matanya menatap wajah Yein,begitupun pula dengan Yein saat ini.
"Kau boleh pergi,tapi bersamaku tunggulah besok kita akan ke rumah orang tuamu bersama" Ucap Jungkook,Yein sedikit merasa terkejut kalau Jungkook mau menemaninya pergi ke rumah orang tuanya.
"Baiklah" Yein tersenyum sambil menatap Jungkook.
"Kalau begitu aku pergi ke kantor dulu,jaga dirimu baik-baik"
Jungkook melangkah mendekati Yein lalu mencium kening Yein sedikit lama.Jungkook dapat merasakan tubuh Yein yang menegang saat ia menciumnya,Yein hanya diam tidak bergerak seperti masih beradaptasi dengan keadaan yang barusan terjadi.
Setelah mencium kening Yein Jungkook segera berangkat menuju ke kantornya,sedangkan Yein masih berusaha mengendalikan detak jantungnya yang cepat setelah ciuman Jungkook di keningnya tadi.
Saat sampai di dalam mobil pun Jungkook juga masih terkejut dengan apa yang ia lakukan kepada Yein.Ia hanya spontan mencium Yein namun jantungnya berdetak tak karuan,Jungkook berfikir apakah ia sudah mulai mencintai Yein?jika benar itu adalah sebuah kemajuan dalam hubungannya bersama Yein.
Selama di kantor Jungkook para pegawainya merasa bingung karena CEO mereka memasuki kantor sambil tersenyum.Para pegawai merasa heran apa yang membuat CEO mereka tersenyum seperti itu,karena menurut mereka ini adalah hal yang langka.
Sesampainya di ruang kerja milik Jungkook, di sana sudah ada Seokjin yang duduk sambil memainkan ponselnya.
"Kenapa hyung ada disini?" Tanya Jungkook.
"Yerin yang menyuruhku,aku akan membantu menyelesaikan pekerjaan mu hari ini" Jawan Seokjin sambil masih fokus dengan ponselnya,sedangkan Jungkook hanya mengangguk faham.
Tiba-tiba Seokjin bangkit lalu duduk di kursi hadapan Jungkook,ia merasa sedikit terkejut dengan pergerakan Seokjin.
"Jungkook,bagaiamana yang semalam?" Tanya Seokjin sambil mengangkat alisnya naik turun.
"Memang kenapa sih hyung,itu urusanku dengan Yein hyung tidak perlu ikut campur" Jawab Jungkook sambil masih fokus dengan berkas dihadapannya.
"Ayolah katakan padaku Jung,apa kau tau tujuanku datang ke sini karena Yerin memintaku untuk mencari tahu hal ini"
"Sudahlah hyung,jangan menggangguku lebih baik pulang dan urus Hyeji sana" Usir Jungkook.
"Astaga,kau itu tega sekali mengusir kakak iparmu sendiri"
"Salah kau sendiri membuatku jengkel"
Akhirnya Seokjin memilih pergi dari ruangan Jungkook,untung moodnya hari ini baik jadi tidak sampai menendang kakak iparnya itu karena membuatnya kesal.
Jangan lupa VOTE and COMENT nya ya😃
Sekalian numpang promosi cerita baru nih,silakan yang mau mampir baca sapa tau suka:)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.