28

2.7K 232 20
                                    

Happy Reading!!


Jungkook sudah sampai di rumah keluarga Yein, ia langsung turun untuk menemui istrinya. Saat di depan pintu Jungkook mencoba untuk mengetuk pintu rumah, beberapa kali tidak ada sahutan. Salahnya juga malam-malam datang ke rumah orang yang pasti pemiliknya sudah tidur.

Cklek

Pintu terbuka menampilkan presensi Yongbin yang membukakan pintu. Remaja berusia 17 tahun itu mungkin terbangun karena mendengar suara ketukan pintu.

"Yongbin, apa Yein sudah tidur?" Tanya Jungkook.

"Eoh, ternyata Jungkook hyung. Kenapa malam-malam berkunjung hyung, kan bisa besok pagi."

"Aku tidak bisa menunggu besok Yongbin-ah, apa aku boleh masuk?"

"Nee, masuklah hyung, nona sudah tidur di kamarnya," Ucap Yongbin.

"Baiklah kalau begitu aku menyusul Yein dulu." Yongbin hanya mengangguk dan mempersilahkan Jungkook untuk masuk, Yongbin pun kembali ke dalam kamarnya untuk kembali tidur.

Sedangkan Jungkook kini sudah berada di kamar Yein, Jungkook melihat Yein yang sudah tertidur pulas di atas ranjangnya. Jungkook menatap lekat wajah cantik istrinya itu yang kini tengah mengandung anaknya.

Jungkook memutuskan untuk ikut berbaring di sebelah Yein sambil memeluk Yein, perlahan-lahan mata Jungkook terpejam menyusul Yein ke alam mimpi.

Malam yang gelap berlalu berganti dengan pagi yang cerah, namun tak secerah biasanya karena ketegangan yang kini tengah terjadi. Saat ini Jungkook dan Yein tengah saling mendiami, Jungkook bingung harus menjelaskan dari mana sedangkan Yein yang masih diam menunggu penjelasan sang suami.

Saat terbangun tadi Yein di kejutan dengan sebuah tangan yang melingkar erat di perutnya. Ternyata saat Yein berbalik ia menemukan Jungkook yang tertidur damai disebelahnya, Yein bingung sejak kapan pria itu berbaring di sebelahnya.

Ketika ia akan bangkit dari ranjang, ia berusaha menyingkirkan tangan kokoh itu dengan perlahan. Namun walaupun sudah pelan ternyata Jungkook terusik dan akhirnya membuka matanya.

Dan berakhirlah mereka saling diam di atas ranjang. Jungkook dan Yein bingung harus memulai percakapan bagaimana. Karena Jungkook tidak betah berlama-lama dalam keadaan hening, ia pun akhirnya berani memulai pembicaraan.

"Eum, apa kau baik-baik saja?" Tanya Jungkook yang hanya diangguki oleh Yein.

"Untuk yang semalam sebenarnya kau salah faham, aku akan menjelaskan semuanya," Ucap Jungkook lalu menjelaskan semuanya.

Flashback on

Saat Jungkook dan Nari berada di toilet mereka sempat berdebat mengenai alasan kenapa Nari harus meninggalkan Jungkook. Lalu Nari pun mulai menceritakan semua saat Jungkook bertanya kepadanya.

"Nari, kenapa kau pergi meninggalkan diriku tanpa kabar dulu?" Tanya Jungkook pada Nari yang menundukkan kepalanya.

Karena tak mendapatkan jawaban Jungkook pun kembali bertanya. "Aku mohon jawab pertanyaanku."

Dengan mengumpulkan segala kekuatannya akhirnya Nari menatap Jungkook dan menjawab pertanyaan pria itu.

"Aku meninggalkan dirimu karena aku sudah muak dengan semuanya, oppa. Ibumu terlalu menyakiti perasaan ku, aku bukan wanita yang sekuat yang kau fikiran, oppa. Aku juga merasa sakit hati saat ibumu mengatakan kalau aku wanita miskin, murahan, dan aku hanya mengincar hartamu, hiks. Tetapi semua yang dikatakan ibumu itu tidak benar, hiks."

Jungkook hanya diam mendengar penjelasan Nari, ia membiarkan wanita itu mengeluarkan semua yang ia pendam selama ini.

"Apa kau tahu, ibumu yang menyuruhku pergi jauh darimu dan kau akan di jodohkan dengan wanita yang sederajat dengan dirimu. Ibumu memberikanku uang agar aku pergi jauh darimu, kau bisa bayangkan bagaimana sakitnya harga diriku saat diinjak-injak seperti itu oppa, hiks. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi dan meninggalkan mu oppa."

Jungkook terdiam mendengar penjelasan dari Nari, ia bisa merasakan bagaimana rasa sakit wanita yang selalu mengisi hatinya itu.

"Nari, aku bertanya padamu, apa kau masih mencintaiku?" Tanya Jungkook pada Nari.

"Ya, aku mencintaimu." Mendengar ucapan Nari Jungkook merasa senang.

"Tapi itu dulu oppa. Sekarang aku sudah tidak mencintaimu, aku sekarang sudah menikah jadi aku mohon tolong jangan ganggu aku. Sekarang aku mencintai Jimin suamiku, lagipula kau juga sudah mempunyai istri yang kini tengah mengandung anakmu oppa, jadi aku mohon lupakan diriku. Tolong anggaplah masa lalu kita sebagai sebuah mimpi buruk, jangan sampai istrimu terluka saat mengetahui suaminya masih mengharapkan wanita lain. Lupakan rasa cintamu padaku, dan mari kita menjalani kehidupan kita masing-masing." Ucap Nari panjang lebar setelah itu pergi meninggalkan Jungkook yang masih diam mematung di tempatnya.

Jungkook kemudian berfikir mungkin sekaranglah waktunya ia melupakan Nari. Wanita itu sudah menikah dan dirinya juga sudah menikah. Mereka sudah memiliki kehidupan masing-masing. Jungkook pun memutuskan untuk pergi dari toilet itu untuk kembali ke tempat duduk dimana Jimin dan istrinya yang pasti tengah menunggunya.

Flashback off

"Maaf," Ucap Jungkook sambil menggenggam tangan Yein lalu menciumnya. Yein yang menerima perlakuan seperti itu hanya bisa terdiam karena merasa canggung sekaligus malu.

"Aku mohon maafkan aku atas semua kesalahan yang aku buat, aku sadar bahwa Nari hanya masa lalu ku dan kau adalah masa depanku, jadi mari kita mulai semua dari awal."

"A-aku memaafkan mu, terimakasih sudah mau menjelaskan semuanya padaku," Jungkook pun tersenyum lalu memeluk Yein.

"Aku mencintaimu." Ucap Jungkook sambil memeluk Yein.

"A-aku juga mencintaimu." Balas Yein. Jungkook tersenyum mendengar Yein yang membalas cintanya. Mereka pun melepaskan pelukan tersebut.

"Oh iya, bagaimana kau bisa ada di sini, oppa?" Tanya Yein pada Jungkook.

"Kemarin malam setelah Jimin mengatakan kau pergi dari toilet lalu pergi aku curiga kau mendengarkan pembicaraan kami, lalu setelah itu aku pulang untuk mencari mu namun orang rumah mengatakan jika mereka tidak melihatmu pulang." Ucap Jungkook.

"Aku memang mendengarkan pembicaraan kalian, hehehe. Tapi bagaimana oppa tahu aku di sini?"

"Kemarin saat aku sudah menyerah untuk mencari mu tiba-tiba Yongbin menelpon ju dan mengatakan jika kau berada di sini, setelah mendengar hal itu akupun memutuskan untuk segera kemari karena aku ingin segera menemui mu." Yein pun hanya menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu mandilah aku akan membantu ibu untuk menyiapkan sarapan untuk kita semua." Ucap Yein lalu mencoba beranjak dari ranjangnya, namun belum kakinya menapak lantai Jungkook mencegah dirinya.

"Bagaimana kalau kita mandi bersama," Ucap Jungkook menggoda Yein sambil menaikan ke dua alisnya.

"Aishhh, oppa mesum. Lebih baik cepat mandi sendiri sana, aku tidak mau mandi denganmu." Ucap Yein menahan rasa malunya. Ia pun segera pergi sebelum Jungkook menggodanya lagi. Jungkook tersenyum melihat tingkah malu-malu istrinya tersebut. Ia pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.


Gimana part ini, seru gak? Pasti gaje ya🙂
Jangan lupa vomentnya ya😚
dah jangan hujat ayang Jungkook ya, simpan dulu hujatan kalian buat next part ya 😂

See you💜💜💜💜💜💜💜

Sorry {Jungkook & Yein}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang