31

2.7K 231 26
                                    

Saat ini Jungkook dan Yein akan bersiap-siap untuk pergi ke rumah keluarga Jeon. Tadi pagi sang ayah menelfon dirinya untuk datang ke rumah utama dan membicarakan hal penting.

Setelah beberapa menit bersiap mereka pun selesai. Jungkook segera merangkul pinggang Yein sambil menuruni tangga karena ia takut Yein kenapa-kenapa.

"Hati-hati" Ucap Jungkook menuntun Yein menuruni tangga.

"Oppa, jangan terlalu berlebihan seperti itu."

"Berlebihan bagaimana? Aku takut terjadi apa-apa padamu dan baby Jeon."

Yein hanya tersenyum menanggapi Jungkook yang begitu posesif seperti ini, wajah pria itu begitu lucu saat sedang mengomeli dirinya.

Yein merasa sangat senang karena perlahan-lahan Jungkook mulai mau menerima dirinya. Ternyata kesabarannya berubah manis.

Jungkook segera melajukan mobilnya menuju rumah kedua orang tuanya. Selama diperjalanan Jungkook tak hentinya melirik Yein yang duduk di sampingnya.

Yein sebenarnya sedikit merasa risih karena ditatapi seperti itu, pipinya jadi memanas karena merasa malu dengan kelakuan Jungkook.

"Oppa, hentikan! Jangan menatapku terus seperti itu. Aku malu," Ucap Yein yang akhirnya berbicara setelah lama diam karena kelakuan suaminya yang membuatnya malu.

"Kenapa? Apa salahnya aku menatap istriku. Daripada aku menatap wanita diluaran sana, mending aku menatap istriku yang pemalu."

Yein semakin di buat malu dengan ucapan Jungkook barusan, pipinya semakin memanas dan rasanya ingin meledak. Jungkook yang melihat pipi Yein semakin memerah pun tertawa melihat pipi Yein yang memerah, Jungkook jadi ingin mencium pipi itu.

"Oppa, lebih baik fokus menyetir sana. Jangan menatapku terus seperti itu." Yein memberenggut kesal karena Jungkook tidak juga berhenti menatapnya  di sela-sela kegiatan menyetirnya

"Baiklah tuan putri." Ucap Jungkook yang akhirnya kembali fokus menyetir.

Akhirnya Jungkook dan Yein sudah sampai di kediaman keluarga Jeon. Jungkook segera membuka pintu mobil Yein dan menuntun wanita yang tengah hamil tersebut keluar.

Saat berjalan masuk ke dalam rumah Jungkook merangkul pinggang Yein dengan posesif seakan-akan menunjukan bahwa Yein adalah miliknya.

Pipi Yein kembali memanas menerima perlakuan Jungkook. Ia malu karena bukan hanya ada dirinya dan Jungkook namun juga ada pelayan dan bodyguard keluarga Jeon yang menyambut kedatangan mereka.

Jungkook dan Yein sampai di ruang tengah dimana ada ayah, ibu dan juga Hyorin yang tengah menangis di pelukan ibunya. Tunggu ada satu orang lagi, yaitu neneknya yang ternyata juga ada di sana.

Jungkook merasa bingung kenapa semua keluarganya berkumpul, biasanya jika neneknya datang kemari hanya ada hal penting yang akan di sampaikan.

"Jungkook Yein silakan kalian berdua duduk." Ucap Raesun dengan nada dingin.

Jungkook dan Yein pun duduk di sofa yang masih kosong. Jungkook merasa suasana di sini sangat tegang, sepertinya sedang terjadi sesuatu namun Jungkook tidak tahu apa itu.

"Baiklah Kook, nenek ingin bertanya sesuatu kepadamu. Ini sangat penting karena menyangkut kehidupan lain yang akan hadir." Ucap Raesun memulai pembicaraan.

"Silakan nek."

"Apa benar kau meniduri Hyorin?"

Deg

Jungkook merasa terkejut dengan pertanyaan yang diberikan oleh neneknya, bagaimana bisa neneknya tahu mengenai semua ini. Jungkook menatap ke arah Hyorin yang kini tengah menangis di pelukan ibunya.

Sorry {Jungkook & Yein}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang