26

2.7K 230 17
                                    

Warning!!!

Baca author notes ya kalo dah selesai baca, ada sesuatunya loh 😂

Yein terbangun saat sinar sang surya menebus celah gorden kamar dan menerpa wajahnya. Yein lalu mencoba bangun untuk membersihkan diri, tapi tunggu! Ada yang aneh. Kenapa perutnya terasa sangat berat?

Yein pun mencoba mengalihkan pandangannya ke arah perutnya, ada tangan besar yang sedang melingkar di perutnya itu. Yein tahu siapa orang itu, siapa lagi kalau bukan Jungkook suaminya.

Yein berbalik untuk melihat wajah Jungkook yang masih terlelap, ia mengamati lekat wajah Jungkook yang begitu tampan. Tangan Yein terulur untuk menyentuh garis rahang yang begitu tegas itu, sensasi menggelitik dirasakan oleh Yein saat sudah berhasil menyentuhnya, ia tersenyum bahagia karena inilah pertama kalinya ia melakukan hal tersebut.

Kembali ke waktu kemarin malam Yein kembali berfikir jam berapa suaminya itu pulang, pasti Jungkook pulang menjelang pagi karena saat itu sangat malam.

Karena Yein tidak ingin Jungkook terganggu dan bangun, Yein segera melepaskan sentuhan tangannya dari rahang Jungkook. Yein mencoba melepaskan pelukan Jungkook lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tanpa Yein sadari sebenarnya Jungkook sudah terbangun sebelum Yein terbangun, Jungkook tersenyum menatap pintu kamar mandi yang tertutup. Karena masih mengantuk karena ia pulang dini hari akhirnya Jungkook kembali tidur.

Jungkook tidak jadi memejamkan matanya saat mengingat kejadian semalam di club, ia benar-benar merasa bersalah kepada Yein. Semoga saja Yein mU memaafkan dirinya jika ia tahu apa yang telah Jungkook lakukan.

Untuk Nari? Jungkook akan mencoba melupakan wanita yang pernah singgah di hatinya itu, toh sekarang mereka memiliki kehidupan masing-masing. Nari sudah mempunyai suami dan dirinya sudah mempunyai istri dan sedang mengandung anaknya.

Perlahan tapi pasti Jungkook sudah mulai membuka hatinya untuk Yein dan ia juga sudah bisa menerima kehadiran bayi yang tengah di kandung oleh Yein. Jungkook sadar bahwa Yein mungkin memang yang terbaik untuk dirinya, wanita itu sangat sabar dan lemah lembut.

Terkadang Jungkook jadi tidak tega jika suatu saat ia melukai perasaan Yein dengan sengaja maupun tidak sengaja kepada wanita yang kini telah menjadi istrinya itu. Tapi Jungkook akan berusaha sebaik mungkin untuk menjaga hati dan perasaan Yein.

Cklek

Pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan presensi Yein yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan menggunakan bathrobe untuk untuk menutupi tubuhnya, ia juga memakai handuk di kepala karena baru saja keramas.

Jungkook menatap kagum ke arah Yein, Yein begitu menggoda dan errr sangat seksi apalagi dengan tonjolan di perutnya itu. Jungkook pun bangkit dari tempat tidur dan menuju ke arah Yein yang sedang mengeringkan rambut di depan cermin.

"Selamat pagi," Ucap Jungkook berdiri di belakang Yein dan memeluk perutnya.

"P-pagi." Ucap Yein sedikit gugup karena menerima perlakuan mendadak seperti itu dari Jungkook.

Mata Jungkook terpejam sambil menikmati aroma shampoo Yein yang sangat harum, tangan Jungkook kini juga sudah bergerak mengelus perut Yein yang sudah menonjol.

"Berapa usianya sekarang?" Tanya Jungkook pada Yein yang tidak berhenti mengelus perutnya.

"3 bulan tapi lusa nanti 4 bulan," Ucap Yein dengan gugup.

"Apa kau sudah pergi ke dokter untuk memeriksakan kandungan?" Tanya Jungkook yang di jawab gelengan oleh Yein.

"Kalau begitu jika akan pergi cek kandungan hubungi aku, nanti akan ku antar. Aku ingin melihat perkembangannya." Perkataan Jungkook membuat perutnya seperti di terbanggi  banyak kupu-kupu.

Yein sangat merasa senang karena Jungkook sudah mulai bisa menerima dirinya dan kandungannya. Yein berharap Jungkook bisa menjadi suami dan ayah yang baik bagi dirinya dan anak yang dikandungnya.

"Kalau begitu aku mandi dulu, hari ini aku akan mengajakmu untuk pindah ke rumah yang aku beli," Ucap Jungkook yang membuat Yein merasa bingung, ia pun berbalik badan menghadap Jungkook. Ia menatap Jungkook dengan dahi berkerut karena masih merasa bingung.

"Aku tahu kau pasti bingung kan? Kemarin aku membeli rumah untuk kita berdua dan anak-anak kita kelak. Aku merasa kurang bebas disini, tapi tenang saja aku akan membawa bibi Min ke rumah baru kita untuk membantu dirimu di rumah," Jelas Jungkook pada Yein, Yein pun hanya menganggukkan kepalanya.

"Pergilah mandi, aku akan berganti pakaian dan menyiapkan makanan dulu sebelum pergi" Ucap Yein pada Jungkook. Jungkook pun segera pergi menuju kamar mandi.

•••

Saat ini Hyorin dan Sohyun sedang berada di sebuah cafe yang sudah mereka tetapkan untuk bertemu. Mereka membicarakan mengenai rencana yang tempo hari mereka susun dan semua sudah terlaksanakan.

Kalian pasti sudah mengerti kan apa rencana dari kedua orang tersebut, ya benar. Membuat Jungkook seakan-akan meniduri Hyorin padahal yang sebenarnya Jungkook tidak melakukan hal tersebut.

Sohyun dan Hyorin begitu sangat licik, memanfaatkan keadaan Jungkook yang sedang frustasi untuk mengambil keuntungan bagi mereka, secara tidak langsung dengan keadaan Jungkook yang mabuk ia membantu melancarkan rencana kedua wanita terpaut usia yang cukup jauh itu.

Entah kenapa Sohyun begitu berambisi untuk menikahkan Hyorin dengan Jungkook padahal ia tahu anaknya itu tidak pernah mencintai Hyorin, mulai dari dulu saat Jungkook bersama Nari sampai sekarang Jungkook sudah menikah dengan Yein Sohyun masih memiliki ambisi jika Jungkook menikah dengan Hyorin.

"Bibi rencana kita berhasil," Ucap Hyorin dengan sangat gembira.

Sohyun yang mendengar ucapan Hyorin tersenyum puas. "Bagus, tinggal menunggu saat yang tepat untuk meminta pertanggungjawaban dari Jungkook putraku."

"Aku sangat senang sekali bibi Hyun, akhirnya aku bisa segera memiliki Jungkook," Ucap Hyorin dengan senyuman yang terus merekah di bibirnya.

"Bukan hanya dirimu saja yang senang, aku juga merasa senang karena sebentar lagi kau pasti akan jadi menantu keluarga Jeon."

"Tapi bibi, aku tidak mau menjadi istri ke dua Jungkook, aku ingin menjadi yang pertama dan terakhir," Ucap Hyorin sambil mengambil coffee late yang ada dihadapannya dan meminumnya.

"Tenang saja, kita pasti akan menyingkirkan Yein. Bibi akan selalu mendukung dirimu Hyorin-ah,"

"Terimakasih bibi, bibi memang yang terbaik," Ucap Hyorin sambil tersenyum licik, sedangkan Sohyun meneguk teh hijau yang sudah ia pesan.

Entah apa tujuan Sohyun berambisi sekali untuk menyatukan Hyorin dan Jungkook apa hanya karena ia ingin wanita itulah yang menjadi menantunya atau karena alasan lain hanya dirinya dan Tuhan yang tahu.

Namun mari kita berharap semoga mereka tidak berhasil memisahkan Jungkook dan Yein. Dan semoga saja hubungan Jungkook dan Yein berjalan lancar kedepannya dan kalaupun mereka sedang menghadapi suatu masalah mereka bisa menyelesaikannya dengan baik-baik.





Gimana? Gimana? Bagus apa gaje part ini😂

Semoga suka ya sama part ini, jangan lupa vomentnya dong sebagai jejak kalau kalian berkunjung ke work ini 😚

Aku udah mikirin endingnya gimana nih, yang pasti nanti work ini bakalan ada kelanjutannya, aku kasih bocoran kalau cerita ini bakalan tamat setelah anak Jungkook sama Yein lahir, tapi tenang aja masih cukup lama ni endingnya😉

Dah segitu aja bocoran ceritanya, tetep stay pantengin work ini ya😄sapa tahu dapet spoiler tentang work kelanjutan "Sorry" Nanti, pokoknya aku selipin dah nanti🤭

See you 💜💜💜💜💜💜💜

Sorry {Jungkook & Yein}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang